Beli 1.000 Liter BBM Premium, 2 Pria Ditangkap Polisi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Sep 2020 21:51 WIB

Beli 1.000 Liter BBM Premium, 2 Pria Ditangkap Polisi

i

Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama menunjukkan para pelaku penimbun BBM jenis premium.

 

SURABAYAPAGI.COM, Malang – Akibat membeli bahan bakar minyak (BBM) dalam jumlah yang tak wajar, 2 pria di Malang harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Baca Juga: Pelaku Penyelundupan BBM Subsidi di Musi Rawas Masih Diburu Polisi

Kedua pria tersebut yakni Agus Supriyono (47) dan Adi Sancoko (37).

Dalam menimbun BBM tersebut, para pelaku menggunakan modus dengan memodifikasi tangka mobil yang digunakan untuk membeli premium di sebuah SPBU kawasan Pendem, Kota batu.

Isi tangki bisa beralih ke jerigen yang telah disiapkan kedua tersangka di dalam mobil. Setiap pembelian, mereka bisa mengangkut setidaknya 1.000 liter premium.

"Kedua tersangka diamankan di kawasan SPBU Pendem, Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada 19 Agustus sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama dalam konferensi pers, Rabu (23/9/2020).

Baca Juga: Antisipasi Ancaman Bencana, Polres Batu Gelar Latihan Mitigasi Bencana dan PPGD

Saat ditangkap, lanjut Harviadhi, kedua tersangka tengah melancarkan aksi yang ketiga kalinya di SPBU tersebut. Mereka sudah beraksi selama 4 bulan. Mobil yang digunakan merupakan Toyota Starlet warna biru bernopol N-1765-BJ, dan Toyota Corolla warna hitam bernopol D-1738-WI.

"Selain dua mobil ini, kami juga menyita barang bukti berupa jeriken sebanyak 39 buah dengan ukuran yang berbeda-beda," imbuhnya.

Kepada polisi, kedua tersangka mengaku BBM jenis premium tersebut rencananya akan dijual kembali kepada warga Malang Selatan.

Baca Juga: Pulihkan Trauma, Polres Batu Beri Pendampingan Psikologi Bagi Korban Tragedi Kanjuruhan

"BBM bersubsidi itu, kemudian dijual kembali oleh kedua tersangka kepada masyarakat di pesisir selatan Kabupaten Malang," pungkas Harviadhi.

Karena perbuatannya, mereka dijerat Pasal 55 dan atau Pasal 53 (huruf c dan d) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi, jounto Pasal 18 ayat (2) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 191 tahun 2014, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU