Bio Farma Mulai Produksi 2 Juta Alat Tes PCR Dalam Seminggu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 23 Jun 2020 11:41 WIB

Bio Farma Mulai Produksi 2 Juta Alat Tes PCR Dalam Seminggu

i

Presiden Joko Widodo (Jokowi). SP/ RP

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan alat tes polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi virus corona (Covid-19) saat ini telah diproduksi oleh perusahaan BUMN Bio Farma dengan kapasitas produksi mencapai 50 ribu setiap minggu.

"Alat tes PCR untuk mendiagnosis Covid-19 saat ini telah diproduksi di dalam negeri oleh BUMN Bio Farma dengan kapasitas produksi sebanyak 50 ribu setiap minggunya," ujar Jokowi seperti dikutip melalui akun Instagram @jokowi, Selasa (23/6).

Baca Juga: Jokowi Berbunga-bunga, Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti

Jokowi meyakini kebutuhan alat tes PCR dalam negeri akan segera terpenuhi apabila proses produksi dapat ditingkatkan hingga 2 juta per bulan.

"Apabila dapat ditingkatkan menjadi sebanyak dua juta setiap bulan, maka kebutuhan alat tes PCR di dalam negeri dapat terpenuhi dengan produksi kita sendiri," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut Jokowi telah menyetujui rencana alih fungsi bekas laboratorium penelitian vaksin flu burung menjadi tempat produksi alat tes PCR.

Baca Juga: Pemerintah Punya Utang Rp 10,48 Triliun ke PT Pupuk Indonesia, Jokowi: Pasti Dibayar

"Salah satu sarana yang akan kita gunakan adalah gedung yang dulu digunakan untuk lab vaksin flu burung. Nanti kita ubah menjadi gedung bangunan untuk produksi PCR dan bapak presiden sudah menyetujui," kata Muhadjir kemarin, Senin (22/6)

Proses produksi alat tes PCR di lab tersebut akan berada di bawah tanggung jawab Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca Juga: Gus Miftah, Ceramahi Menteri Jokowi dalam Bukber di Istana

Muhadjir berharap keberadaan tempat produksi alat tes PCR membuat Indonesia tak lagi bergantung pada alat tes PCR impor. Sebab, kerap kali pemerintah terkendala alat tes PCR impor karena tak cocok dengan reagen yang dipakai.

Jokowi sendiri telah memberikan target baru kepada jajarannya untuk melakukan pemeriksaan sebanyak 20 ribu spesimen per hari. Target itu beberapa kali tercapai dalam pemeriksaan spesimen harian.   dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU