Dapat Keluhan Guru Tapos, Mas Ditho Janji Perhatikan Kesejahteraan Mereka

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Okt 2020 06:21 WIB

Dapat Keluhan Guru Tapos, Mas Ditho Janji Perhatikan Kesejahteraan Mereka

i

Mas Ditho saat menyapa ratusan guru taman posyandu di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri

Baca Juga: Keroncong Svaranusa 2023, Mas Dhito Berharap Ekosistem Musik di Kediri Bisa Bertumbuh

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono bertemu dengan puluhan guru Taman Posyandu atau Tapos di Desa Kedawung, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Dalam pertemuan tersebut, Mas Dhito, panggilan akrab putra Seskab Pramono Anung disambati tentang kesejahteraan.
 
Tutik, perwakilan guru Tapos mengaku, honor yang diterima para pendidik sangat minim. Atas nama pada guru Tapos, ia berharap, ada peningkatan kesejahteran mereka kelak. “Kami berharap Mas Dhito dapat meningkatkan kesejahteraan kami. Ibarat kata, gaji kami tidak cukup untuk sekedar beli bensin,” katanya.
 
Taman Posyandu atau Tapos adalah Layanan PAUD yang terintegrasi dengan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Bina Keluarga Balita. Pendidik Tapos berasal dari para kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Di Kabupaten Kediri, Tapos telah berdiri sejak 2012 lalu.
 
Menanggapi keluhan dari guru Tapos, Mas Dhito mengaku, apabila terpilih dari Pilkada Kabupaten Kediri, 9 Desember 2020 mendatang akan memperhatikan kesejahteraan mereka. Menurut pria 28 Tahun ini, kesejahteraan guru honorer dan GTT memang penjadi salah satu program prioritasnya.
 
“Harapan mereka adanya SK Bupati supaya status mereka bisa diakui seperti guru TK. Kemudian terkait sarana dan prasarana Tapos, dalam hal ini kelompok bermain dan PAUD belum memadai. Selama ini masih numpang di balai desa, ini perlu ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kediri,” tegasnya.
 
“Kemudian insentif yang jauh dari kata cukup. Gaji guru Tapos hanya cukup untuk beli bensis. Bahkan tidak cukup. Karena anggaran Pemkab Kediri tidak merata, nanti akan kita cek. Kita lihat anggaran kita apakah sanggup untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” jelas Mas Dhito.
 
Masih kata Mas Dhito, dirinya datang ke Kediri tanpa kepentingan apapun, selain untuk mengetahui persoalan-persoalan yang dialami oleh masyarakat. Untuk itu, bila kelak diberi amanat menjadi Bupati Kediri, ia akan bekerja dari bawah untuk mendengar keluhan warganya.
 
“Saya akan bekerja dari desa-desa, dari sekolah, dari puskesmas dan sebagainya. Bukan jamannya Bupati diajeni (dihormati) warga. Tetapi Bupati harus ngajeni warganya. Makanya, nanti Pendopo Kabupaten Kediri akan saya buka untuk warga. Di Hari Jumat ada yang namanya program Ngopi kepanjangan dari ngobrol dan mencari solusi. Silahkan warga bisa menyampaikan persoalan-persoalan yang dihadapi untuk dicarikan solusinya,” tutupnya. Can

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU