Era Pandemi, SIG Masih Catatkan Kenaikan Laba Bersih 19,1%

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Nov 2020 11:28 WIB

Era Pandemi, SIG Masih Catatkan Kenaikan Laba Bersih 19,1%

i

Fasilitas Packing Plant SIG di Banyuwangi, Jawa Timur. SP/ M. AIDID

SURABAYAPAGI.com, Gresik - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan Kinerja Keuangan Perseroan periode Januari hingga September tahun 2020 (“9M20”) dengan ringkasan sebagai berikut:

Kinerja Keuangan Konsolidasian (9M20): Pendapatan tercatat sebesar Rp25,63 triliun, turun 8,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp28,12 triliun, Rabu (04/11/2020).

Baca Juga: JIIPE Peduli Salurkan 2000 Paket Sembako bagi Anak Yatim dan Dhuafa

Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp17,39 triliun, turun 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp19,64 triliun.

Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp1,54 triliun naik 19,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp1,29 triliun.

Baca Juga: Korban Gempa di Bawean dan Tuban Terima Bantuan

Ditengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, yang berdampak pada penurunan konsumsi semen nasional, serta perlambatan proyek infrastruktur, SIG mampu menjaga kinerja dengan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 19,1% pada periode 9 bulan 2020.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, peningkatan kinerja keuangan tersebut dicapai melalui berbagai inisiatif strategis, baik cost leadership, integrasi berbagai fungsi strategis serta penurunan beban bunga akibat refinancing program yang dilaksanakan pada semester II tahun 2019.

Baca Juga: Melalui Mudik Gratis, Pemkab Gresik Jemput 326 Santri Ponpes Tebu Ireng

Vita Mahreyni mengungkapkan, meskipun pendapatan turun 8,9%, SIG berhasil membukukan penurunan biaya pendapatan sebesar 11,5% pada 9M 2020 dengan menjaga efisiensi biaya, seperti pengelolaan bahan baku dengan optimalisasi komposisi bahan baku dan bahan penolong, integrasi pemasaran, distribusi, dan fungsi pengadaan, serta memanfaatkan limbah industri sebagai alternatif sumber bahan baku. did

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU