Eri Cahyadi Tawarkan Solusi kepada Warga Sukomanunggal Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 16 Okt 2020 17:31 WIB

Eri Cahyadi Tawarkan Solusi kepada Warga Sukomanunggal Surabaya

i

Paslon pilwali Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi warga di Sukomanunggal Surabaya, Jum’at (16/10). SP/Byta

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kembali melakukan kunjungan atau sapa warga di kecamatan Sukomanunggal Surabaya, pada Jumat (16/10/20).

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Sampaikan Pesan Jurdil untuk Warga Surabaya

Pada kunjungan tersebut, kampung yang menjadi jujukan Eri Cahyadi merupakan salah satu kampung produksi tempe yang ada di Kota Surabaya.

Nampak, Sekretaris DPD PSI Surabaya, Tjutjuk Supariono dan Ketua GAS (Gerakan Arek Suroboyo), Fuad Bernardi juga turut hadir mendampingi Calon Wali Kota tersebut.

Dalam sambutannya, Tjutjuk Supariono yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Surabaya mengatakan bahwa kehadiran Eri Cahyadi beserta Fuad Bernardi merupakan suatu kebanggan bagi kampung Sukomanunggal.

"Tanggal 9 datang ke TPS, monggo bapak ibu jangan takut karena TPS di perketat protokol kesehatan dan jangan lupa coblos no 1. Ini menjadi kebanggan tersendiri bagi kampung ini atas kehadiran Mas Eri dan Mas Fuad," ucap Tjutjuk.

Ketua GAS, Fuad Bernardi yang sekaligus anak sulung dari Tri Rismaharini, menambahkan bila selama dua periode masa kepemimpinan sang ibu, tidak lelah untuk terus berusaha mensejahterakan masyarakat kota Surabaya dan membuat masyarakat bisa sejahtera.

"Bu Risma kemudian mencari sosok yang seperti beliau, jangan sampai warganya jatuh kepada pemimpin yang salah, yang tidak bisa meneruskan programnya, apalagi menyengsarakan warganya," ujar Fuad.

Sementara itu, Eri Cahyadi mendengarkan banyak sekali keluhan warga, Eri kemudian menawarkan beberapa solusi jika dirinya terpilih untuk memimpin kota Surabaya bersama Armuji, seperti permasalahan box culvert, PJU, hingga permasalahan pasar tumpah.

"Box culvert dan PJU itu sudah menjadi ranah Pemerintah dan Insya Allah itu juga pasti ada teman-teman DPRD dan sudah masuk musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) dan saya yakin itu sudah masuk di anggaran, kalau itu sudah masuk 2019, saya pastikan akan terkerjakan dan akan dikerjakan," ungkapnya kepada SurabayaPagi.

Akan tetapi proses tersebut masih harus menunggu waktu, sebab permasalah pandemi Covid-19 yang terjadi terpaksa digunakan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk Covid-19.

Baca Juga: Golkar Beri Rekom Eri Cahyadi, Baktiono: Apakah Konsisten?

"Tapi Insya Allah sekarang sudah menjadi zona kuning, maka sekarang anggaran yang memang kita gunakan Covid, kita bisa tarik gunakan untuk musrenbang. Insya Allah untuk yang ini tadi bisa di laksanakanlah, biar nanti bro Tjutjuk ini yang bisa ngecek di pemerintah, karena saya yakin anggarannya sudah masuk tinggal kapan menanyakan itu dikerjakan," terangnya.

Terkait dengan persoalan pasar tumpah, Eri Cahyadi menawarkan solusi dengan meminta melakukan komunikasi antara pedagang dengan Pemerintah Kota Surabaya, serta memberikan batas waktu jam buka pasar hingga mendapat pasar baru yang akan sediakan Pemerintah Kota Surabaya.

"Tapi tugas pemerintah hanya satu, bagaimana kalau kita sudah tau ada pasar dan pasar ini dijadikan satu. Apakah kita membuat pasar untuk menampung teman-teman tadi, atau diberikan jam waktu sampai dengan pasar itu terbentuk? Ini yang dibutuhkan komunikasi," jelasnya.

"Seandainya itu pasar tumpah, tapi jam tertentu sambil menunggu berdirinya pasar, iya tidak apa-apa. Tapi dengan catatan ayo teratur, mobil bisa melintas, kebersihan harus ditanggung sendiri, jadi maksudnya ketika selesai harus bersih," imbuhnya.

Jika hal tersebut bisa dilakukan, maka pihak pedagang dan Pemerintah Kota Surabaya tinggal melakukan kesepakatan terkait jam buka pasar.

Baca Juga: 2024, Wali Kota Eri Cahyadi Optimis Penyelesaian TLHP BPK Jatim Capai 100%

"Ketika ada saling komitmen seperti itu saya yakin bisa jalan. Sambil pemerintah kota mencari tempat, bagaimana mendirikan pasar tadi, karena kalau pasar ini saya dirikan di tempat yang jauh akan rumit lagi dengan langganan para penjual ini," ucapnya.

Hal tersebut merupakan salah satu penawaran untuk solusi yang bisa diberikan kepada para pedagang dari warga Sukomanunggal Surabaya.

"Jadi ini yang harus kita cari sebetulnya, bagaimana titik tertentu kita bagi betul. Sehingga dengan catatan, ketika pasar itu sudah dibentuk, yang tidak jauh dari pasar itu

Kalau sudah masuk maka tidak boleh lagi ada orang berjualan pasar di luar. Insya Allah itu yang akan kita lakukan," pungkasnya. Byt

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU