Kelola Uang dan Investasi Ala Raditya Dika di Pensiunan Dini

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 18 Sep 2020 14:48 WIB

Kelola Uang dan Investasi Ala Raditya Dika di Pensiunan Dini

i

Raditya Dika bersama keluarganya. SP

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Raditya Dika sukses membesarkan namanya hingga seperti saat ini lewat hobinya menulis di blog. Berkat kepiawaiannya dalam menuliskan cerita sehari-hari menjadi sebuah kisah kocak yang mudah dinikmati. Walaupun awalnya ia ingin fokus menjadi penulis, kini ia malah sukses jadi seorang content creator di berbagai platform media sosial berkat kemampuannya beradaptasi dengan tren.

Tak heran jika penghasilannya mampu menghidupi dirinya dan keluarga untuk bertahun-tahun ke depan. Bahkan ia mengaku bahwa target untuk pensiun dini sudah tercapai 5 tahun lebih cepat dari targetnya 40 tahun. Kemapanan finansial ini bukan hanya didapat karena penghasilannya yang besar namun juga kemampuan untuk mengatur dan berinvestasi.

Baca Juga: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Peternak Sapi

Dika memilih untuk hidup sesuai dengan standarnya sendiri, bukan mengikuti standar orang lain. Sehingga saat membeli suatu barang maka barang tersebut harus yang benar-benar dibutuhkan atau yang membuat bahagia ketika membelinya, bukan untuk menarik perhatian orang-orang yang atau ajang pamer di media sosial. Ia juga mengaku walaupun penghasilannya meningkat, ia tak mengubah gaya hidup menjadi lebih bermewah-mewah.

Saat berencana pensiun dini, maka investasi adalah salah satu hal yang sangat perlu dilakukan. Dika sendiri melakukan beberapa jenis investasi yang dilakukan secara bertahap seperti dari deposito, reksadana, baru ke saham.

Baca Juga: Dari Jajanan Ndeso, Kini Rambah Retail Modern dan Ekspor

Menurutnya pemasukan harus lebih banyak daripada pengeluaran sehingga ada baiknya untuk menyesuaikan dalam membeli sesuatu dengan bujet yang dimiliki. Raditya Dika dulu sempat berprinsip ‘Tidak Ngutang dan Tidak Mau Ngutangi’. Disamping itu membeli barang yang sederhana lebih baik daripada harus utang, sedangkan jika ingin barang yang lebih mahal maka ada baiknya menambahkan penghasilan hingga mencapai uang yang dibutuhkan.

Ia juga menambahkan bahwa walaupun memberi utangan kepada orang lain layaknya menabung, namun sebisa mungkin ia menghindarinya dengan alasan personal seperti takut kehilangan teman. Makanya biasannya ia lebih memilih untuk memberikan pekerjaan dan membayar dengan nominal sesuai dengan value yang diberikan.

Baca Juga: Sukses Produksi Makanan dan Minuman Janggelan

Untuk memiliki keadaan finansial yang sehat maka segala pengaturan yang sudah dijelaskan perlu dijadikan kebiasaan. Beberapa contoh selain yang sudah disebutkan di poin sebelumnya adalah berbelanja sendiri alih-alih dengan teman agar tak ada hasutan, membayarkan pajak agar tak nunggak dan malah jadi semakin banyak, hingga berdonasi.

Mulai dari investasi dan ia mengeluarkan uang untuk digunakan perlu dicocokkan harus sesuai dengan kebutuhan dan berprinsip sama dengan partner. Menurut Dika hal ini akan menjadi fondasi karena biasanya uang bisa jadi sumber konflik yang cukup besar. Dengan memiliki partner yang sehat secara finansial, maka kemapanan untuk pensiun dini bisa didapatkan. Dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU