Kementan Gandeng BNI untuk Salurkan KUR Tani

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 27 Jun 2020 11:20 WIB

Kementan Gandeng BNI untuk Salurkan KUR Tani

i

Mentan menyerahkan KUR Tani BNI secara simbolik kepada petani Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Tuban.

SURABAYAPAGI.COM. Tuban- Di iringi rombongan besar yang terdiri dari beberapa Ditjen, beserta Wakil Gubernur Jatim Emil Elistisnto Dardak, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berkunjung ke Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Tuban, Jum'at, (27/6/2020).

Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau implementasi Program Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi (PKBM) di berbagai daerah, yang kini gencar dilakukan Kementan sebagai upaya percepatan pembangunan sektor pertanian di masa Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dukung UKM Lokal, UNIQLO Hadir di Unimas District

DihadapanBupati Tuban, H. Fathul Huda beserta Forkopimda, serta Head of Consumer Banking BNI Wilayah Surabaya Faizal Isnaeni dan Pimpinan Cabang BNI Tuban Eri Prihartono yang turut hadir. Kementan sekaligus menyerahkan bantuan dan KUR Tani untuk mendukung program PKMB di Tuban. Dalam sambutanya, Syahrul mengatakan Kementan komitmen dalam mendukung percepatan masa tanam dengan program PKMB. Selain untuk meningkatkan percepatan masa tanam dan masa panen, juga untuk mengantisipasi adanya kekurangan tenaga petani.

Syahrul optimis, dengan memakai tenaga mekanisasi atau alat mesin pertanian (alsintan), otomatis masa tanam akan lebih cepat sehingga masa panen dapat dilakukan tepat waktu.

"Dengan memakai program PKMB, masa tanam dan panen akan lebih cepat. Dan tidak khawatir kekurangan tenaga pertanian," terangnya. Pada tahun 2020 ini, kata Menteri pertanian yang menjabat sejak 2019 lalu itu, secara nasional pemerintah mentargetkan luas tanam padi 11,66 juta hektare, yang berpotensi menghasilkan 33,6 juta ton beras.

Sementara sasaran luas tanam padi pada musim kemarau hingga september 2020 ini sebesar 5,6 juta hektare. Syahrul menjelaskan, hal itu demi mewujudkan kemandirian pangan. Sehingga sasaran tanam padi 2020 ini cukup tinggi dibanding realisasi tahun sebelumnya. Sehingga untuk mewujudkanya, masa pertanaman padi bulan Mei sampai dengan September 2020 harus dimaksimalkan dengan mekanisasi.

Mulai dari saat tanam menggunakan mesin penanam padi sampai dengan masa panen menggunakan mesin pemanen.

Baca Juga: 13 UMKM Ekspor 3.300 Handicraft ke Kanada

“Kami mengharapkan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan gerakan di lapangan dan menggerakkan Strategi Pertanian di Kecamatan sebagai ujung tombak nya. Komitmen yang kuat semua pihak yang terlibat di masing-masing tingkatan akan menjadi indikator keberhasilan pencapaian sasaran tanam padi,” ujarnya.

Dan di sela kunjunganya itu, didampingi para Ditjen, yakni Ditjen Tanaman Pangan Dr. Suwandi, Ditjen Hortikultura Dr. Prihasto Setyanto, Ditjen Perkebunan Dr. Kasdi Subagyono, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan drh. I Ketut Diarmita, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Dr. Sarwo Edhy. Syahrul Yasin Limpo melakukan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani BNI kepada 3 petani secara simbolis, sebab dalam mendorong Program PKMB ini Kementan juga mengoptimalkan Program KUR Tani. Gunawan Putra selaku Head of Region BNI Kanwil Surabaya, mengatakan sebagai salah satu Bank BUMN yang ditunjuk sebagai pemyalur program KUR Tani, menyambut positif Program PKMB yang digencarkan Kementan untuk mencapai target tanam di tahun 2020.

Dukungan itu akan di implementasikan dengan bentuk komitmen dalan menyalurkan alokasi KUR Tani kepada para petani, baik untuk sarana pembelian alsintan atau pupuk selama masa tanam.

Baca Juga: OJK Ajak Perempuan Raih Kesejahteraan Finansial

"kami sebagai bank penyalur KUR Tani menyambut positif dan akan mendukung penuh program Kementan," Saat ini BNI telah menyalurkan KUR Tani di Wilayah Surabaya sebanyak Rp 250.385 Milyar dengan jumlah debitur 20.512 sedangkan untuk Kabupaten Tuban sendiri sudah tersalurkan Rp 74.834 Miliar dengan jumlah debitur 7.255 per tanggal 24 Juni 2020. Untuk memitigasi risiko terjadinya kredit macet seperti kasus KUR di tahun 1990 an berdasarkan Permenko Nomor 8 Tahun 2019 tentang pelaksanaan KUR, bunga KUR Tani turun dari 7% menjadi 6%, dengan jangka waktu maksimal 5 tahun.

Skema pinjaman ini pun berbeda dengan pinjaman komersial lainnya dimana petani dapat mencicil pinjaman apabila produk pertaniannya sudah di panen atau istilahnya “Yarnen” (bayar panen). Harapanya, dengan adanya penurunan bunga itu dan skema yang disesuaikan dengan kondisi petani, petani bisa memanfaatkannya sebaik mungkin untuk mendapatkan pembiayaan.

"Skema nyicil KUR lebih mudah dan sesuai dengan petani. Yakni pakai Yarnen, atau Bayar Panen. Petani bayar saat tanamanya sudah dipanen," Her.

Editor : Aril Darullah

Tag :

BERITA TERBARU