Mahasiswa Teknik Instrumentasi ITS Sabet Dua Piala Lomba Nasional

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 03 Agu 2020 18:00 WIB

Mahasiswa Teknik Instrumentasi ITS Sabet Dua Piala Lomba Nasional

i

Akbar Suwandana (Kiri)  dan Lukman Arief Hadianto (Kanan).SP/BYTA

SURABAYAPAGI, Surabaya - Berkegiatan di rumah semasa pandemi COVID-19 ternyata tak menghalangi kreatifitas mahasiswa Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Memiliki keleluasaan waktu di rumah, mereka manfaatkan dengan membuat berbagai gagasan teknologi untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Indonesia.

Sembilan orang mahasiswa Teknik Instrumentasi berhasil meraih juara 1 dan 2. Kemenangan tersebut diumumkan melalui akun media sosial @ditmawaits dalam kategori detektor jarak jauh di ajang Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif untuk COVID-19 di Indonesia (LAI2-COVID 19).

Lomba nasional ini digelar oleh Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mendorong keterlibatan mahasiswa sebagai agent of change dalam menyelesaikan permasalahan akibat pandemic COVID-19 di Indonesia melalui gagasan inovasi.

Sembilan orang yang tercatat sebagai mahasiswa prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Instrumentasi, Fakultas Vokasi ITS tersebut terbagi dalam dua tim. Mereka menyebut dirinya tim INSTONE dan GATA.

Tim INSTONE yang digawangi oleh Lukman Arief Hadianto, Ari Wardana, Noor Robbycca, Indriani Aramintha dan Nurfani Arifudin ini dapat meraih juara pertama setelah menggagas inovasi yang mereka beri nama TechnoTemperature: Sistem Pengenalan Pola Suhu Tubuh menggunakan Kamera LWIR dan pengenalan pola wajah. Technotemperatur digagas sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Teknologi TechnoTemperatur digagas mampu terintegrasi dengan rumah sakit dan database identitas e-KTP pemerintah melalui aplikasi di komputer. Keunikan dari TechnoTemperature adalah kemampuannya dalam mensinkronkan data melalui user-interface operator Technotemperature, rumah sakit dan pemerintah.

“Nantinya inovasi ini akan diterapkan di berbagai tempat keramaian misalnya pusat perbelanjaan. Setiap ada orang yang melewatinya maka suhu tubuhnya akan diindera menggunakan kamera LWIR dan selanjutnya diproses menggunakan metode pengolahan citra. Jika ada orang yang terdeteksi memiliki suhu tinggi, maka sistem akan mencocokkan wajah pada database pemerintah dan memberikan notifikasi ke aplikasi rumah sakit untuk segera ditindak-lanjuti”, jelas Lukman.

Sementara itu, tim GATA yang menyabet posisi kedua dimotori oleh Akbar Suwandana, Alvin Cahya Adi, Tahta Anugrah dan Gita Marcella. Mereka menggagas teknologi RAMONES: Portal Pintu untuk Monitoring Pasien Covid-19 Menggunakan Sensor Infrared dan Kamera Otomatis.

Inovasi ini muncul setelah mereka mengetahui kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah, bahkan tidak jarang para ODP juga masih saja bandel dan tak mengindahkan anjuran untuk tetap berada di rumah.

“Masih banyak dari mereka yang keluar rumah atau berpergian untuk berbagai hal. Jadi, jika seseorang terdeteksi bersuhu tubuh tinggi dan/atau memiliki kesamaan wajah dengan data ODP/PDP maupun pasien positif, maka portal pintu tak akan terbuka dan Ramones akan membunyikan alarm peringatan” pungkas Akbar, ketua tim GATA.Byt




Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Anak Muda Sekarang Tidak Suka Bekerja di Kantor

 

Baca Juga: Gubernur Raih Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya dari Presiden RI

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU