Masif Tes Swab, 393 Guru SD dan SMP Terkonfirm Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 01 Sep 2020 21:03 WIB

Masif Tes Swab, 393 Guru SD dan SMP Terkonfirm Covid-19

i

Pemkot Surabaya secara masif melakukan tes swab PCR massal kepada para guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). SP/ Satuan Tugas COVID-19 Surabaya

 

KBM Tatap Muka SD dan SMP Masih Dikaji

Baca Juga: Ada Kemungkinan Akhir 2022, PPKM Berhenti

SURABAYAPAGI, Surabaya - Jumlah kasus Covid1-19 di Surabaya semakin hari semakin meningkat, terlebih setelah dilkukan tes swab pada guru SD dan SMP di Surabaya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto menyebutkan 393 guru SD dan SMP di Surabaya positif COVID-19. Atau 13 persen dari jumlah guru yang dites swab.

Hingga saat ini ada 3.882 guru SD sampai SMP yang sudah dites swab oleh Pemkot Surabaya. Hasilnya, ada ratusan guru yang dinyatakan positif COVID-19"Hasil dari sebanyak 3.082 spesimen, dengan 393 (13 persen) positif, dan 2.678 (87 persen) negatif. Sedangkan 12 spesimen invalid," kata Irvan, Selasa (1/9/2020).

Irvan menuturkan, tes swab untuk guru SD-SMP masih terus dilakukan secara terjadwal.“Untuk tes swab para Guru SD dan SMP difokuskan di Laboratoriun Kesehatan Daerah (Labkesda). Tes masih terus berlangsung,” katanya.

Pemkot Surabaya terus melakukan tes swab pada guru SD dan SMP untuk mencegah penularan Covid-19. Irvan mengatakan, sesuai perintah Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya para guru SD dan SMP semua diminta kerja dari rumah (WFH). Sambil dilakukan tes swab lanjutan.

Baca Juga: Riset: Tumbuhan Pegagan Embun Bisa Cegah Infeksi Covid-19

Sedangkan sampai saat ini, dari total guru SD dan SMP yang saat ini Work From Home (WFH), baru 40 persen yang sudah dilakukan tes swab. Irvan menjelaskan tes massal ini dilakukan sekaligus sebagai upaya menyambut persiapan pembelajaran / kegiatan belajar mengajar (KBM)  tatap muka jika nanti benar-benar akan diputuskan. Tidak menutup kemungkinan, tes massal juga akan dilakukan pada siswa.

Terkait rencana pembelajaran sekolah/KBM tatap muka, Irvan menambahkan,  pihaknya juga menggandeng pakar kesehatan untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan. Termasuk IDI dan pakar kesehatan masyarakat."Dan itu semua kita jadikan sebagai salah satu pertimbangan juga. Yang jelas semuanya dikaji. Semuanya ada tahapannya (membuka sekolah tatap muka)," ungkap Irvan.

Irvan memastikan, semua saran dari pakar kesehatan dan IDI masih dikaji. Sehingga sekolah tatap muka belum bisa ditentukan kapan akan dibuka."Semuanya masih berjalan (masih dikaji)," pungkas Irvan.

Baca Juga: Kasus Omicron XBB Terus Naik, Menkes Budi Tenangkan Warga

Sementara itu, Surabaya kini kembali berstatus zona merah COVID-19. Adapun status zona merah ini adalah yang ketiga kalinya bagi Surabaya, setelah sebelumnya sempat dua kali berstatus zona oranye.Irvan mengungkapkan jika naiknya status zona ini disebabkan karena masifnya testing yang dilakukan termasuk terhadap para guru ini.

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU