Petani Jagung di Carangrejo Kesamben Gagal Panen, DPRD Jombang Panggil Disp

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 01 Okt 2019 20:35 WIB

Petani Jagung di Carangrejo Kesamben Gagal Panen, DPRD Jombang Panggil Disp

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Petani di Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, gagal panen. Karena tanaman jagung miliknya diserang hama tikus. Dan hingga saat ini masih banyak petani yang mengeluh atas dampak gagalnya panen jagung tersebut. Terkait peristiwa itu, dalam waktu dekat Komisi B DPRD Jombang akan memanggil Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jombang untuk mengklarifikasi serangan hama tikus. Ketua Komisi B DPRD Jombang, Sunardi mengatakan, bahwa Komisi B kemarin sudah bertemu dengan Disperta dalam agenda rapat pertemuan. "Namun kami masih belum mendapat laporan terkait serangan hama tikus tersebut," katanya, Selasa (1/10/2019). Sunardi mengungkapkan, pihaknya sudah mendengar informasi dari petani yang ada di wilayah itu terkait serangan hama tikus akhir-akhir ini. Sehingga, pihaknya ingin mengklarifikasi ke dinas terkait. "Kami ingin tahu dulu serangannya seperti apa, dan penanganan dari dinas seperti apa. Maka dari itu kami berencana memanggil dinas," ungkapnya. Untuk waktu memanggil dinas terkait guna menanggapi keluhan petani jagung tersebut, dalam waktu dekat ini Komisi B akan menjadwalkan. "Ya Insya Allah secepatnya kita akan melakukan pemanggilan," tandasnya. Namun, Sunardi berharap agar Disperta segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan hama. "Jangan sampai petani mengalami kerugian karena gagal panen," harapnya. Sementara, Anggota Komisi B DPRD Jombang lainnya, Rohmad Abidin, memaksa Dinas Pertanian turun tangan untuk persoalan hama tikus yang menyerang tanaman jagung petani itu. "Mengingat persoalan hama tikus yang merugikan petani ini setiap tahun terjadi. Dinas harus segera turun tangan," tegasnya. Menurur Rohmad, peran dari penyuluh pertanian harus lebih ditingkatkan lagi. Karena informasi yang masuk ke dewan, peran penyuluh pertanian sangat minim sekali. "Harus ada evaluasi terkait penyuluh karena perannya masih sangat minim sekali," pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, hektaran tanaman jagung petani di Kecamatan Kesamben dan Sumobito, Jombang diserang hama tikus. Hal ini membuat petani setempat mengalami gagal panen. Bahkan, petani terpaksa menjual tanaman jagungnya yang buah biji jagungnya habis menjadi pakan ternak sapi, demi memulihkan modal biaya tanam. (suf)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU