Tatap Muka Bulan Desember, Siswa-Siswi SMP Negeri Serentak Jalani Swab Test

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 25 Nov 2020 19:51 WIB

Tatap Muka Bulan Desember, Siswa-Siswi SMP Negeri Serentak Jalani Swab Test

i

Petugas medis kesehatan melakukan tes swab kepada para siswa kelas 9 di SMP Negeri 19 Surabaya, Surabaya, Rabu (25/11). .SP/PATRIK CAHYO

SURABAYAPAGI, Surabaya - Tidak seperti pagi biasanya, siswa-siswi SMPN 19 nampaknya harus mengikuti prosedur dari Pemerintah Kota Surabaya sebelum mengikuti proses tatap muka di mulai.

Sebanyak 485 siswa kelas 9 mendatangi sekolah untuk mengikuti swab test yang diminta oleh Tri Rismaharini kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Surabaya, pada Rabu (25/11/20).

Baca Juga: SPP SMA/SMK Jatim Gratis, Jika Ada Sumbangan Dilarang Memaksa

Sejak pukul 08.00 pagi ratusan siswa tersebut menunggu giliran untuk melakukan swab test tersebut. Tidak sedikit siswa yang berharap-harap cemas, bahkan ada yang ketakutan saat menunggu giliran tiba.

Seperti rencana Kemendikbud, Nadiem Makarim meminta seluruh sekolah mulai menyiapkan protokol kesehatan dan ketat sebelum menuju tatap muka pada Januari 2021 mendatang.

Rencana Kemendikbud, segera direspon positif oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan langsung meminta Dinas Pendidikan untuk bekerjasama dengan Dinas Kesehatan melakukan antisipasi sebelum tatap muka di mulai.

Rupanya, Tri Rismaharini meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk memulai proses pembelajaran tatap muka pada bulan Desember 2020 mendatang.

"Pemerintah kota, siswa SMP akan masuk pada bulan Desember. Tapi tanggalnya masih belum ditentukan, masih dikaji," ungkap Wakil Kepala Kesiswaan dan Ketua Tim Satgas Covid - 19, SMPN 19, Abdul Kadir.

Hasil swab ini, nantinya akan menjadi bahan evaluasi, apakah banyak siswa yang dinyatakan positif atau negatif.

"Kalau sudah bersih mungkin akan dikeluarkan jadwal tanggal berapa, kita bisa tatap muka. Jadi hasil dari ini masih dikaji dulu," katanya.

Tes_Swab_Siswa_SMPN_Patrik_(4)Tes_Swab_Siswa_SMPN_Patrik_(4)

Lanjutnya, sebanyak 50% siswa dari setiap kelas adalah jumlah maximal pada proses tatap muka nantinya.

"Jumlah mereka itu maksimal 50% dari kapasitas kelas. Jadi antara 30% sampai 50% jumlah siswa perkelas. Kalau siswa nya 40 pada hari biasa, bisa kita masukkan 12 siswa atau 15 sampai 20 siswa untuk setiap satu kelas dan ini juga sedang kami kaji," tandasnya.

Baca Juga: Wagub Jabar Tinjau Pembelajaran Tatap Muka SMK di Depok

Sebelum memulai Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terlebih dahulu melakukan swab secara masif kepada pelajar kelas 3 SMP negeri maupun swasta se-Surabaya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara. Ia menjelaskan, berdasarkan data terbaru yang tercatat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setidaknya ada siswa dari 17 sekolah SMP di Surabaya yang di tes swab hari ini, Rabu (25/1/20). Pelajar yang di tes swab ini merupakan siswa kelas 3 SMP.

“Sebenarnya untuk jumlah pelajar kelas 1 – 3 SMP yakni 12 ribu. Tetapi kali ini swab khusus untuk kelas 3 dengan total 4.896 siswa hari ini dan besok,” katanya.

Dari angka tersebut, Febri memastikan, setelah dihitung jumlah pelajar yang mengikuti swab pada hari ini mencapai 2.647 pelajar. Kemudian sisanya akan berlangsung pada esok hari, Kamis (26/11/2020).

“Ada sekitar 2.249 siswa yang belum swab. Karena kadang ada orang tua yang terkendala tidak bisa mengantar anaknya,” imbuhnya.

Tes_Swab_Siswa_SMPN_Patrik_(6)Tes_Swab_Siswa_SMPN_Patrik_(6)

Baca Juga: Program 'Ning Ita di Sekolah' Dapat Penghargaan dari Kementerian Agama RI

Selain itu, rencananya PBM tatap muka untuk kelas 3 SMP itu akan berlangsung pada awal Desember 2020 mendatang. Oleh sebab itu, berbagai persiapan telah dilakukan Pemkot Surabaya dari mulai tes swab guru, karyawan sekolah dan sekarang swab bagi pelajar. Sedangkan, untuk kelas 1 dan 2, swab akan dilaksanakan pada awal tahun mendatang.

"Ini bertahap ya, jadi saat sekolah tatap muka dimulai maka dipastikan seluruhnya negatif Covid-19. Tetapi tetap dengan protokol kesehatan (prokes) yang begitu ketat,” terangnya.

Tidak hanya itu, Febri memaparkan, untuk mekanisme pelaksanaan swab, para pelajar cukup datang ke sekolah, kemudian petugas dari puskesmas yang mendatangi sekolah tersebut sesuai dengan masing-masing wilayah. 

Sebenarnya, ada 18 sekolah SMP yang dilakukan swab hari ini. Namun, karena salah satu dari sekolah tersebut mengundurkan diri maka berkurang menjadi 17 sekolah. Rinciannya, yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 15, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 28, SMPN 46, SMPN 62, SMPN 17 Agustus 1945, SMP Al-Hikmah, SMP Giki 2, SMP Kristen YBPK 1, SMP Santa Maria, SMP Santo Carolus.

“Seharusnya jumlah siswa 5.222 tetapi satu sekolah yang mengundurkan diri menjadi 4.896 pelajar," pungkasnya. (byt)

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU