Zona Merah, KBM Tatap Muka di Blitar Dihentikan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Sep 2020 11:37 WIB

Zona Merah, KBM Tatap Muka di Blitar Dihentikan

i

Sekolah tatap muka di Blitar. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Blitar – Pelaksanaan uji coba belajar tatap muka untuk siswa SMA dan SMK di Kota Blitar diperkirakan akan dihentikan.

Persoalannya, Kota Blitar kembali masuk zona merah penyebaran kasus virus Corona atau Covid-19.

Baca Juga: Rumah Indekos di Kota Blitar Kian Menjamur, Rawan Sarang Kriminal hingga Prostitusi

Status Kota Blitar yang kembali zona merah ini akan berdampak pada proses belajar mengajar tatap muka di sekolah.

"Dengan status zona merah ini dampaknya proses belajar mengajar tatap muka untuk siswa SD dan SMP juga tertunda lagi. Termasuk uji coba belajar mengajar siswa SMA dan SMK juga akan dihentikan dulu," kata Santoso, Jumat (4/9/2020).

Dikatakannya, untuk siswa SD dan SMP di Kota Blitar selama ini masih melaksanakan belajar dari rumah secara daring.

Baca Juga: Bapak dan Anak Tewas Diduga Hirup Gas Beracun Mesin Diesel

Sedang untuk siswa SMA dan SMK, sebagian sudah mengikuti uji coba belajar mengajar tatap muka di sekolah.

Untuk itu, Wali Kota Blitar Santoso menentukan kebijakan uji coba sekolah tatap muka dihentikan. Kebijakan ini berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Pendidikan. Serta aturan Pemerintah Provinsi bahwa pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka hanya bisa digelar bagi daerah yang berstatus zona kuning dan hijau saja.

"Mengingat Kota Blitar masuk zona merah maka belum mengizinkan masuk sekolah. Uji coba sekolah tatap muka kita hentikan dulu sampai zonanya menjadi orange atau kuning lagi," jawab Santoso, Minggu (6/8/2020).

Baca Juga: Motor Adu Banteng, Lansia di Blitar Tewas

Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan, untuk pelajaran praktik di SMK tetap direkomendasikan melanjutkan sistem sekolah tatap muka. Alasannya, lembaga pendidikan yang direkomendasikan sudah memenuhi protokol kesehatan dengan ketat.

"Di revisi SKB empat menteri diperbolehkan untuk SMK yang praktik dan perguruan tinggi. Kan gak semua masuk, tapi dibatasi per kelas hanya 7-10 siswa. Sedangkan surat resmi akan kami kirimkan ke Cabdin hari ini, jadi besok SMA tutup lagi," pungkasnya. dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU