Banjir di Jombang Rendam Ratusan Rumah Hingga Gatal-gatal

surabayapagi.com
Banjir di Jombang membuat warga gatal-gatal dan sulit bahan makanan. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Meluapnya Sungai Watudakon akibat hujan deras di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang merendam hingga ratusan rumah. Ketinggian air yang menggenangi pemukiman penduduk 30-80 cm, Selasa (5/1/2021).

Sumirah (64), korban banjir di Dusun Beluk menjelaskan, banjir tersebut berlangsung sampai sore hari dan masih merendam ratusan rumah di Dusun. Warga nampak bertahan di rumah masing-masing yang terkepung banjir. Banjir tersebut juga menyebabkan korban banjir mulai mengeluh gatal-gatal dan kesulitan bahan makanan.

Baca juga: Harga Gula di Pasar Tradisional Jombang Tembus Rp 18.500 per Kg

"Banjirnya sejak Jumat (31/12/2020), sudah empat hari. Dini hari tadi airnya tambah tinggi sampai menggenangi tempat tidur. Sehingga kami tidak bisa tidur," jelasnya.

Kini Sumirah mulai merasakan gatal-gatal pada kulit tubuhnya. Karena banyak kotoran binatang yang terbawa banjir masuk ke dalam rumahnya.

Kesedihannya bertambah karena belum menerima bantuan makanan dari pemerintah. Bantuan air bersih baru dia terima pada Minggu (3/1/2021) malam.

"Empat hari ini belum dapat bantuan sama sekali. Kalau makan masak sendiri, hanya goreng tempe karena tidak ada bakul lewat," ungkapnya.

Baca juga: Gedung Bekas Apotek Disulap Jadi Toko Pusat Oleh-oleh Khas Jombang

Kepala Dusun Beluk Sustiyo Budiyanto membenarkan banjir di kampungnya terjadi sejak 4 hari lalu. Menurut dia, ketinggian air bertambah sejak Minggu (3/1) malam. Banjir mencapai 30-80 cm di permukiman penduduk.

"Yang terendam sekitar 200 rumah, jumlah warga terdampak sekitar 250 jiwa," terangnya.

Ia menjelaskan, banjir kali ini akibat meluapnya Sungai Watudakon yang tak mampu menampung debit air hujan. Menurut dia, sungai tersebut sudah dinormalisasi. Hanya saja saringan sampah di Dam Siphon menghambat laju air.

Baca juga: Selip Ban, Truk Muat Kaleng Tabrak Pembatas Jalan Tol Jombang

"Filter sampah sudah berfungsi. Sampah tersaring menghambat laju air. Sehingga meluber ke permukiman. Tadi warga membersihkan sumbatan sampah secara manual sehingga banjir surut sekitar 10 cm," jelasnya.

Terkait keluhan warga belum mendapatkan bantuan makanan, Sustiyo mengaku telah berkoordinasi dengan BPBD Jombang. Sehingga dapur umum dibuat sore tadi untuk memasok makanan ke para korban banjir.

"Dapur umum didirikan jam 3 sore tadi di kantor Desa Jombok," tandasnya. Dsy10

Editor : Redaksi

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru