Capai 98 Persen, Implementasi Kurikulum Merdeka Kota Mojokerto Tertinggi se Jawa Timur

surabayapagi.com

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Implementasi kurikulum merdeka (IKM) di sekolah tingkatan PAUD, TK, SD hingga SMP Kota Mojokerto menjadi tertinggi di Jawa Timur. 

Kota kecil dengan tiga kecamatan ini mencatat prosentase 98 persen melampaui angka rata-rata Provinsi Jawa Timur sebesar 86 persen.

Baca juga: Gara-Gara Viral, Nobar Timnas U-23 Bersama Forkopimda Mojokerto Raya 'Pecah' Diserbu Puluhan Ribu Warga

Demikian diungkapkan Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur (BBPMP), Dr. Rizqi, S.Pd, M.Pd saat audiensi dengan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Rumah Rakyat, Rabu (27/7/2022) siang.

"Meskipun Kota Mojokerto baru mengikuti program sekolah penggerak angkatan ketiga pada tahun 2022 namun capaian aktivitas penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM)  melampaui daerah lain yang melaksanakannya di gelombang pertama dan kedua," ujarnya.

Tak hanya itu, Rizki juga memuji komitmen Wali Kota Mojokerto  dalam mensukseskan pelaksanaan kurikulum tersebut. Pasalnya, Kota Mojokerto telah melaksanakan sosialisasi secara masif tentang keunggulan kurikulum ini kepada seluruh pemangku kepentingan.

"Kota Mojokerto menjadi daerah kedua di Indonesia yang sudah memasang baliho pernyataan dukungan, setelah kemarin di daerah Tangsel," tegasnya.

Masih kata Rizki, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak memaksa satuan pendidikan atau sekolah harus menerapkan kurikulum merdeka yang sudah diluncurkan secara resmi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim pada Februari 2022.

Sekolah justru diberi kesempatan memilih satu dari tiga alternatif, pertama menerapkan kurikulum 2013 penuh. Kedua, menerapkan kurikulum 2013 yang disederhanakan di masa pandemi Covid-19, dan ketiga memilih kurikulum merdeka belajar.

Baca juga: Kanjeng Djimat Kota Mojokerto Masuk Nominasi Kampung KB Tingkat Nasional

"Kurikulum Merdeka Belajar ini diterapkan sebagai terobosan untuk memperbaiki kekurangan yang selama ini ada pada kurikulum yang sudah diterapkan sebelumnya," tegasnya.

Sementara itu Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mendukung penuh penerapan kurikulum merdeka yang diselenggarakan Kemendikbudristek di Bumi Mojopahit 

Sebab implementasi kurikulum merdeka sesuai dengan misi pertama Kota Mojokerto yakni mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.

"Sistem pendidikan yang maju juga berkontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Mojokerto," tukasnya.

Baca juga: Pj Wali Kota Mojokerto Raih PWI Award 2024 Kategori Creative Regional Head

Petinggi Pemkot ini menyebut, kurikulum merdeka dapat benar-benar dirasakan manfaatnya dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas, kompetitif dan berkualitas serta mampu menjawab tantangan global.

"IKM lebih sederhana, fleksibel sehingga pembelajaran lebih esensial dan mendalam. IKM juga mengusung pembelajaran berdiferensiasi yang lebih bermakna bagi murid karena sesuai dengan kesiapan belajar, minat bakat dan profil pelajar pancasila," jelasnya.

Pemkot Mojokerto, lanjut Ning Ita akan terus mendorong kepala sekolah, guru, peserta didik dan pengawas sekolah untuk memanfaatkan akun belajar dalam IKM berbasis Platform Merdeka Mengajar (PMM).

"Saya berharap kepada seluruh pemangku pendidikan di Kota Mojokerto dapat bersinergi dan berkolaborasi demi suksesnya IKM untuk kemajuan pendidikan di Kota Mojokerto," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru