Enam RS di Surabaya Dapat Kuota Dokter Magang dari Kemenkes

surabayapagi.com
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji . SP/Pemkot Surabaya

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Wakil Wali Kota Surabaya Armuji  mengatakan sedikitnya ada enam rumah sakit di Kota Surabaya akan mendapatkan kuota internsip dokter atau dokter magang atau praktik dari Kementerian Kesehatan untuk ditugaskan dalam menangani pasien COVID-19.

"Alhamdulillah sudah ada progres yang positif. Saat ini kami berjuang bersama agar internsip dokter  bisa diperluas ke puskesmas-puskesmas yang ada di Surabaya," kata Wakil Wali Kota Armuji, Jumat (23/7).

Baca juga: Pembangunan Box Culvert Sebabkan Macet, Pemkot Surabaya Harap Warga Memahami Manfaat Jangka Panjang

Diketahui Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter baru lulus pendidikan untuk penyelarasan hasil pendidikan dengan kondisi di lapangan. Adapun enam rumah sakit yang dapat kuota internsip dokter yakni RSUD M.Soewandhie, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSUD Soetomo, RS TK III Brawijaya, RS Bhayangkara dan RS Marinir Ewa Pangalila.

Baca juga: Eri Cahyadi - Armuji Daftarkan Diri ke PDI-P untuk Maju Jadi Bacawali-Bacawawali Surabaya

Wawali Armuji menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Menurut dia, BPPSDMK  telah menetapkan sejumlah rumah sakit di Kota Surabaya sebagai wahana Internship melalui Program Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) Tahun 2021 di masa Pandemi COVID-19.

Baca juga: Mecapan Beauty, Platform Booking MUA & Stylist Perluas Jangkauan Hingga Kota Surabaya

Selain itu, lanjut dia, pihaknya berharap penanganan medis pasien COVID-19 di puskesmas Surabaya yang kini buka layanan 24 jam juga perlu mendapat pertimbangan juga, khususnya untuk kesiapan tenaga medis, tenaga administrasi dan operasional. Untuk itu, Pemkot Surabaya berupaya mengusulkan agar PIDI diperluas hingga puskesmas. "Jadi nanti dokter-dokter internsip bisa membantu pelayanan medis di puskesmas. Insya Allah menjadi kekuatan baru menghadapi COVID-19," katanya.

Armuji memaparkan bahwa penanganan COVID-19 di Kota Surabaya diasumsikan sebagai hambatan pembangunan jangka panjang, sehingga kebijakan SDM, anggaran dan pembangunan juga perlu diperhitungkan secara detil. "Kami perhitungkan secara keseluruhan, sehingga kesehatan bisa tertangani perekonomian juga tumbuh. Makanya pemkot berupaya sekuat tenaga," katanya.sb1/na

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru