Pemkot Madiun Vaksin 500 Pedagang Pasar dan 136 Tenaga Upah

surabayapagi.com
Wali Kota Madiun H.Maidi Memantau pelaksanaan vaksinasi di asrama haji . 

 

SURABAYAPAGI, Madiun – Bertempat di gedung asrama haji kota Madiun, sebanyak 500 pedagang pasar di kota Madiun dan 136 tenaga upahan Dinas Perdagangan,  melaksanakan  Vaksinasi Covid-19 tahap pertama,  dengan sasaran pemberi pelayanan publik non pemerintahan yang sudah mulai berjalan di Kota Madiun, Jumat (16/4). 

Baca juga: Disperta Madiun Catat per April 2024, Alami Puncak Produksi Panen Padi

Wali Kota Madiun H. Maidi menyebut pedagang pasar menjadi prioritas karena banyak berinteraksi dengan masyarakat. Apalagi, saat Ramadan dan mendekati lebaran seperti ini. Vaksinasi diharap semakin memberikan kepercayaan diri kepada pedagang saat memberikan pelayanan. 

‘’Covid kita tangani secara serius, walaupun cukup landai tetapi jangan terlena. Vaksin kita masifkan. Setelah kemarin guru, hari ini pedagang. Ini penting terutama mendekati hari Raya banyak pengunjung di pasar,’’ kata wali kota.

Baca juga: Harga Bapok di Madiun Naik, Bawang Merah Paling Tinggi

Menurut H.Maidi Vaksinasi, terus berlanjut dan akan dilakukan secara bertahap. Total sasarannya sebanyak 3.300 pedagang baik yang beralamat dalam kota maupun luar kota tetapi kesehariannya berjualan di Kota Madiun. Pemkot Madiun bakal mengajukan permohonan vaksin kembali untuk menuntaskan target tiga ribu pedagang lebih . 

‘’Setelah ini akan kita sasar pelayan pasar modern. Prinsipnya, yang berkaitan dengan pelayanan publik menjadi prioritas. Termasuk lansia,’’ jelasnya. 

Baca juga: Fashion Show di Kota Madiun Pecahkan MURI

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun menyebut 500 pedagang dan 136 tenaga upahan Dinas Perdagangan tersebut akan kembali dilakukan vaksinasi dosis kedua minimal 28 hari mendatang. Itu sesuai instruksi dari Kemenkes terkait interval terbaru pemberian vaksin. Itu berlaku untuk lansia maupun warga non lansia. Pihaknya menyebut mereka yang tidak lolos skrining, akan dilakukan penjadwalan ulang vaksinasi.

‘’Dari yang ini tadi memang ada yang tensinya tinggi atau memiliki penyakit penyerta. Ya nanti akan kita jadwalkan lagi,’’ sementara untuk vaksin tetap menggunakan vaksin sinovac ," imbuhnya.( Ani/ Aan/ Adv).

Editor : Mariana Setiawati

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru