Harga Hotel di Mekah-Madinah Melonjak 300 Persen, Biaya Umrah Ikut Naik?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 02 Jan 2023 14:17 WIB

Harga Hotel di Mekah-Madinah Melonjak 300 Persen, Biaya Umrah Ikut Naik?

i

Foto ilustrasi. Foto: Kemenag.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) menyampaikan bahwa tingkat hunian hotel di Mekkah dan Madinah saat ini sudah penuh atau full booked. Sehingga dengan kondisi tersebut membuat harga hotel di sekitaran Masjidil Haram dan Masjid Nabawi melonjak hingga 300 persen.

Ketua Umum AMPHURI Firman M. Nur mengatakan, penuhnya tingkat hunian hotel itu mengakibatkan penyelenggara perjalanan ibadah umrah kesulitan untuk mendapatkan kamar hotel. Kondisi ini, kata dia, merupakan yang pertama kali dalam sejarah penyelenggaraan ibadah umroh.

Baca Juga: Kunjungan Kedua Menteri Israel Ke Arab Saudi

"Inilah untuk kali pertama dalam sejarah hotel di Mekah dan Madinah di semua taraf dinyatakan full booked dan sulit didapat," kata Firman, Minggu (1/1/2023).

Ia menuturkan kondisi tersebut telah berlangsung sejak November 2022 dan diperkirakan durasi high season akan terus berlanjut hingga Januari 2023.

Menurutnya, hampir semua biro travel tidak dapat kamar hotel untuk di bulan Desember. Padahal pemesanan sudah dilakukan mulai bulan September, Oktober dan November lalu.

"Saat ini hotel-hotel di Arab Saudi membuat kebijakan terkait reservasi grup tidak sebanyak sebelumnya, hanya disediakan sekitar 50 sampai 60 persen untuk kuota grup," ujarnya.

Firman menerangkan, kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena meningkatnya jumlah kedatangan jemaah umrah dari berbagai negara, pasca ditutupnya umrah selama pandemi yang berlangsung hampir dua tahun.

Baca Juga: PT NSWM Tipu Jamaah Umrah Rp 100 Milliar, Kemenag Cabut Izin

Selanjutnya, peningkatan jumlah jamaah umrah turut diakibatkan oleh libur panjang di seluruh negara dan tingginya antusiasme umat Islam sedunia untuk menunaikan umrah pasca pandemi.

Maka dari itu, AMPHURI memberikan beberapa saran ke pelaku usaha perjalanan ibadah umrah dan jamaah. Saran pertama, menyampaikan kondisi yang terjadi dengan bermusyawarah untuk mufakat dengan calon jamaah umrah sehingga bisa memahami kondisi yang terjadi.

Selanjutnya, jika memang harus melakukan penambahan biaya, maka penambahan biaya tersebut harus sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Lalu, jika memang harus melakukan perubahan hotel baik setaraf maupun di bawahnya (downgrade) pelayanan dikarenakan hotel yang dipilih telah full booked, sebaiknya disosialisasikan kepada jamaah terlebih dulu.

Baca Juga: Tampil Beda, Ronaldo Pakai Gamis dan Bawa Pedang Scimitar

"Jika memang harus melakukan perubahan program/jadwal keberangkatan yang  semestinya ke Mekah, namun bisa terlebih dulu ke Madinah atau sebaliknya. Bisa  juga sebelum ke Madinah ke Thaif dulu. Namun semua itu harus disosialisasikan kepada jamaah, sehingga jamaah tetap merasa aman, nyaman dan menyenangkan," sambungnya.

Terakhir, terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada jamaah/masyarakat terkait perubahan situasi yang terjadi di Saudi.

"Jika ada perubahan program dan harga, penyelenggara bisa menawarkan program tersebut dengan komitmen baru yang disetujui jamaah," tutupnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU