Remaja Jadi Ujung Tombak Program Aksi Bergizi Turunkan Angka Stunting di Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Mei 2023 19:54 WIB

Remaja Jadi Ujung Tombak Program Aksi Bergizi Turunkan Angka Stunting di Indonesia

i

Kadinkes Jawa Timur, dr Erwin Ashta Triyono ketika ditemui di acara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/5). SP/DEV

SURABAYAPAGI, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Timur, dr Erwin Ashta Triyono menyebut salah satu program dari Kementerian Kesehatan RI yaitu Aksi Bergizi bertujuan untuk menurunkan angka stunting nasional menjadi 14%.

Untuk itu, Dinkes Jatim akan menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak dinas terkait seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial. Sebab dr Erwin menyebut, untuk menyelesaikan masalah stunting ini harus diawalin sejak usia sekolah remaja atau SMA.

Baca Juga: Winter Aespa Jalani Operasi Pneumotoraks, Agensi Bakal Prioritaskan Pemulihan

"Diharapkan remaja usia sekolah SMA sederajat ini mendukung dan ikut bergabung menyukseskan program aksi bergizi ini," sebut dr Erwin ketika ditemui di acara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/5).

Program aksi bergizi ini memiliki empat poin yang menitik beratkan kecukupan nutrisi bagi para remaja, yang pertama adalah olahraga, sarapan bersama, tablet tambah darah dan edukasi gizi seimbang.

"Kalau remaja-remaja kita sehat, rajin makan sayur, protein dan buah, diharapkan nanti ketika tiba waktunya pra-nikah mereka juga sehat, ketika yang wanita hamil, kehamilannya juga sehat dan melahirkan bayi-bayi yang sehat pula." sebut dr Erwin.

Dr Erwin juga menyebut, data stunting menjadi isu penting, sebab pada skala nasional pun masih perlu memilah kategori masyarakat yang termasuk stunting, pendek biasa, atau stunting karena penyakit.

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

"Tujuannya kalau nanti ditemukan warga yang stunting karena penyakit, akan segera kita obati penyakitnya, bisa jadi karena TBC atau HIV," jelasnya.

Secara detail dr Erwin menyebut Dinkes memilik tiga program yang sangat gencar digaungkan kepada masyarakat, yang pertama yaitu masyarakat harus sejahtera.

"Yang artinya masyarakat harus memiliki kemampuan untuk membeli komoditi atau makanan, di sini kembali lagi kita harus menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak dinas terkait untuk menuntaskan kesejahteraan masyarakat, terutama yang kurang mampu." jelasnya.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

Sedangkan yang kedua adalah pola asuh bayi atau anak, di mana orang tua harus memiliki pemahaman untuk memenuhi nutrisi bayi mereka secara maksimal. dr Erwing berpesan bagi para orang tua yang mampu, jangan sampai masalah ini dibebankan kepada orang lain seperti asisten rumah tangga yang mungkin kurang mengerti masalah gizi.

Dan yang terakhir adalah pendekatan medis, tujuannya adalah untuk mengetahui penyebab dari permasalahan stunting tersebut, "Kalau memang (stunting) karena penyakit, ya harus segera diobati. Jangan sampai terus memberi nutrisi, tapi tidak mengobati penyakit yang mendasari stunting itu." tutup dr Erwin, Selasa (2/5).dev

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU