Cak Imin Kudeta Gus Dur, Ini Jejak Digital...

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 07 Sep 2023 20:42 WIB

Cak Imin Kudeta Gus Dur, Ini Jejak Digital...

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, usai deklarasi capres-cawapres pilpres 2024, diusik Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid .

Yenny Wahid, di media sosial, tuding Muhaimin Iskandar, orang yang kudeta Gus Dur, dari kursi Ketua Umum PKB. Padahal, cak Imin adalah keponakan Gus Dur. Kok tega!

Baca Juga: Wanita di Koper itu Hasil Perselingkuhan dan Bisnis Seks

Ini karena, Gus Dur senang menjaring kader muda untuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ini terkait perjuangannya melawan penguasa Orde Baru (Orba). Cak

Ia mewadahi pemuda dari seantero negeri. Muhaimin Iskandar termasuk di dalamnya.

Hasil rekam jejak digital saya menyebut semula Gus Dur merasa nyaman-nyaman rekrut Cak Imin. Dalam proses, kehadiran Cak Imin dianggap Gus Dur, merusak segalanya. Gus Dur menganggap Cak Imin figur yang mudah disetir dan mendua. Anggapan itu nyatanya bukan pepesan kosong belaka.

Cak Imin kemudian melanggengkan kudeta terhadap PKB.

Dalam perjuangan melawan penguasa Orde Baru, Gus Dur tak melulu melihat Cak Imin sebagai keponakan jauh saja, tapi juga melihat keaktifan Cak imin dalam dunia pergerakan mahasiswa.

Maklum, saat itu, Cak Imin, aktif sebagai bagian dari kelompok Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Komite Nasional Indonesia (KNPI).

Keaktifan di organisasi ini yang membuat Gus Dur kepincut. Cak Imin yang notabene jadi saksi lahirnya PKB ditarik sebagai kader potensial.

Termasuk dedekasi dan pemikirannya. Apalagi, cak Imin, turut mewakili PKB sebagai anggota DPR RI periode 1999-2004.

Pandangan Gus Dur terkait Cak Imin tak lantas berubah. Ia memandang Cak Imin istimewa dalam peta politik Indonesia.

 

***

 

Dalam buku Personalisasi Partai Politik di Indonesia Era Reformasi (2018) Ridho Imawan Hanafi menulis etelah itu, personalisasi seseorang memiliki kecenderungan melemah. Ini karena PKB identik dengan imej Gus Dur. Ayah Yenny ini menjadi figur dominan dalam berbagai kebijakan internal partai. Gus Dur, juga bisa menarik simpati pemilih (vote getter), meski tidak lagi memegang kendali partai.

Dalam buku berjudul 'Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur', Cak Imin bercerita panjang lebar tentang bagaimana ia mengenal dan memandang Gus Dur.

"Dulu saya tidak tahu kalau Gus Dur itu terkenal. Setelah saya kuliah di Jogja, saya baru tahu kalau Gus Dur itu terkenal. Dan dia sejalan dengan gerakan-gerakan kami sebagai mahasiswa," kata Cak Imim dalam pidato peluncuran bukunya di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Minggu (18/7/2010).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menceritakan bagaimana Gus Dur memberikan dukungan kepadanya dengan cara yang berbeda dan tidak terpikirkan. "Seperti dulu dia (Gus Dur) memecat saya dari PKB. Saya yakin itu karena dia tidak mau ketika ditinggal dia, PKB jadi tidak mandiri. Begitulah cara dia mendukung dengan cara yang tidak terpikirkan," kenang Cak Imin tentang sosok pendiri PKB itu.

Menurut ayah dua anak ini, cara Gus Dur tersebut terbukti dengan keberhasilan PKB di pemilu 2009. "Ini terbukti PKB menjadi mandiri dan kuat sehingga pada pemilu 2009 PKB bisa mencapai PT (Parliementary Treshold) 5 persen," tambah dia.

Cak Imin memiliki harapan tersendiri dengan penulisan buku setebal 182 halaman ini. Dia berharap agar kader-kader PKB dapat melanjutkan perjuangan Gus Dur.

Dikutip dari Relasi Islam, Politik dan Kekuasaan (2013) karya Abdul Halim, PBNU, sampai rapat pada 3 Juni 1998. Ini untuk memenuhi aspirasi Nahdliyin. Hasilnya, terbentuklah Tim Lima yang terdiri dari KH Ma’ruf Amin sebagai ketua, dengan anggota KH M. Dawam Anwar, KH Said Aqil Siradj, HM Rozy Munir, dan Ahmad Bagdja.

Dalam rapat selanjutnya, dibentuk Tim Asistensi yang bertugas membantu Tim Lima dalam menginventarisasi dan merangkum usulan pembentukan partai politik baru, sesuai aspirasi Nahdliyin. Ini untuk mewadahi aspirasi politik warga NU. Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi salah satu anggota Tim Asistensi ini.

Akhirnya, pada 23 Juni 1998, terbentuklah partai politik yang diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) . Ini untuk memenuhi aspirasi Nahdliyin. Hasilnya, terbentuklah Tim Lima yang terdiri dari KH Ma’ruf Amin sebagai ketua, dengan anggota KH M. Dawam Anwar, KH Said Aqil Siradj, HM Rozy Munir, dan Ahmad Bagdja.

Dalam rapat selanjutnya, dibentuk Tim Asistensi yang bertugas membantu Tim Lima dalam menginventarisasi dan merangkum usulan pembentukan partai politik baru, sesuai aspirasi Nahdliyin. Ini untuk mewadahi aspirasi politik warga NU. Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi salah satu anggota Tim Asistensi ini.

Akhirnya, pada 23 Juni 1998, terbentuklah partai politik yang diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menampung aspirasi warga NU pada khususnya, dan umat Islam serta rakyat Indonesia pada umumnya.

Deklarasi dilakukan di kediaman Ketua Umum PBNU, Gus Dur. Selain Gus Dur, beberapa tokoh NU yang turut mendeklarasikan berdirinya PKB di antaranya KH Ilyas Rukhiat, KH Munasir Ali, KH Mustofa Bisri, serta KH Muchit Muzadi. Matori Abdul Djalil terpilih sebagai Ketua Umum PKB pertama.

PKB langsung ambil bagian di Pemilu 1999 yang diikuti 49 peserta dan memperoleh jumlah suara yang mengejutkan sebagai partai pendatang baru. PKB menempati posisi ke-3 dengan 13.336.982 suara. PKB, hanya kalah dari dua partai politik lama yakni sang pemenang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar.

Nurhuda dalam Pergulatan Membela yang Benar: Biografi Matori Abdul Djalil (2008), menyebut PKB mendapatkan 51 kursi di DPR.vPKB bahkan lebih unggul dari partai Islam yang jauh lebih tua, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di peringkat ke-4. Dan berkat perolehan suara di Pemilu 1999 itu, sebut Mahrus Ali, tidak terlepas dari sosok Gus Dur yang sangat dihormati dan berpengaruh. Selain salah satu tokoh Reformasi 1998.

Baca Juga: Misteri Cak Imin, Tantang Khofifah

Gus Dur kemudian menempati posisi orang nomor satu di negeri ini sebagai Presiden Republik Indonesia ke-4, menggantikan B.J. Habibie. Gus Dur menjadi Presiden RI sejak 20 Oktober 1999 hingga dilengserkan pada 23 Juli 2001.

Saat itu, PKB dipimpin Alwi Shihab. Namun, perpecahan terjadi di internal partai ini antara kubu Matori dengan pihak Alwi yang didukung Gus Dur.

Dikutip dari Hukum Online, perpecahan di PKB berawal dari pemecatan sepihak tehadap Matori oleh Dewan Syura PKB dari posisinya selaku Ketua Tandfidz Dewan Pengurus PKB.

Pemecatan Matori tersebut dilatarbelakangi kehadirannya saat Sidang Istimewa MPR 2001 yang digawangi oleh Amien Rais untuk menjungkalkan Gus Dur dari kursi kepresidenan, yang kemudian digantikan oleh Megawati Soekarnoputri.

 

***

 

Itu jejak digital yang saya baca dan catat di file redaksi harian Surabaya Pagi. Catatan sejak tahun 2005, saat saya sudah lulus kuliah dari Fakultas Hukum Unair. Usia saya waktu itu baru 22 tahun.

Bisakah hapus jejak digital? Agak sulit. Secara teknis, hapus jejak digital juga bisa dilakukan dengan menghapus cookie. Cara ini dapat menghentikan situs melakukan pelacakan dan dapat dilakukan pada seluruh browser, termasuk Chrome dan Firefox.

Menghapus cookie dapat dilakukan satu persatu hingga semuanya sekaligus.

Ada contoh jejak digital aktif yaitu Konten unggahan, Direct message.

Praktis rekam jejak digital adalah semua aktivitas yang dilakukan di internet. Sederhananya, jejak digital adalah jejak informasi yang ditinggalkan ke mana pun kita pergi di internet.

Bahkan Jejak digital dapat digunakan untuk melacak aktivitas dan perangkat online seseorang.

Menghilangkan informasi pribadi di internet alias jejak digital kadang bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk hidup lebih nyaman, apalagi jika Anda kerap terganggu oleh masa lalu.

Baca Juga: Gerakan Buruh, Jaringan dan Aspirasi Politiknya

Artinya, menghilangkan jejak digital adalah bagian dari hak seseorang untuk dilupakan (right to be forgotten).

Facebook, Google, hingga Twitter memiliki banyak sekali data tentang kita, termasuk minat, informasi kesehatan, dan hubungan sosial. Data ini kemudian dijual dan digunakan oleh perusahaan lain untuk menawarkan produknya agar sesuai dengan target.

Pada sejumlah kasus, aib masa lalu seseorang atau bahkan orang tuanya bahkan terungkap saat meng-Google dengan kata kunci tertentu.

Naama Matarasso Karpel dari kelompok advokasi Privacy Israel mengatakan publik relatif acuh dengan masalah ini. Sementara, mulai ada kesadaran dari korporasi soal masalah privasi pelanggan.

"Tidak ada yang ingin tertangkap basah. Perusahaan mulai melihat privasi sebagai nilai yang harus dipertahankan untuk membangun kepercayaan dengan pelanggan," kata Matarasso Karpel dilansir Time of Israel.

Meski terkesan rumit untuk menghapus data dan informasi pribadi dari internet, setidaknya ada empat langkah yang bisa diusahakan untuk menghapus jejak digital Anda dari internet.

Anda tidak dapat mengubah cara Google, browser yang paling banyak digunakan di RI, menampilkan hasil penelusurannya. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat Google menampilkan yang terbaru untuk menghapus detail sensitif.

Artinya, jika halaman web telah diperbarui oleh pemiliknya tetapi tidak tercermin dalam hasil pencarian Google, Anda juga dapat menggunakan alat untuk menghapus konten.

Putri Presiden Keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengungkap wasiat Gus Dur sebelum wafat untuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Wasiat Gus Dur tersebut yakni meminta agar Cak Imin lengser dari kursi Ketua Umum PKB.

Hal itu disampaikan Yenny lantran klaim Cak Imin yang menyebut tak pernah mengkudeta Gus Dur dan justru mendapat restu dari gurunya itu untuk menakhodai PKB.

"Jadi saya rasa bukti-bukti formal ya menunjukkan bahwa memang telah terjadi pengkudetaan terhadap Gus Dur. Cak Imin boleh saja mengeklaim, tapi sampai Beliau (Gus Dur) wafat, Bapak masih berwasiat Cak Imin harus diganti," kata Yenny saat ditemui di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Selasa (5/9/2023).

Mau apa lagi Cak Imin, dari rekam jejak digital, Anda ditulis melakukan kudeta Gus Dur, dari kursi Ketua Umum PKB. Secara spontan saat saya mengakhiri tulisan ini, ada clometan dari kakak saya, gitu aja kok repot. Cak Imin, cak Imin. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU