Kenang Asal Usul Hari Santri, Jokowi: Santri Pilar Kekuatan dan Pondasi Kekokohan Bangsa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 22 Okt 2023 10:41 WIB

Kenang Asal Usul Hari Santri, Jokowi: Santri Pilar Kekuatan dan Pondasi Kekokohan Bangsa

i

Presiden Jokowi pimpin apel akbar Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan. SP/ Panitia Hari Santri 2023

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Apel Akbar sebagai puncak acara Hari Santri 2023 digelar Tugu Pahlawan Surabaya mulai pukul 06.00 WIB, Minggu, (22/10/2023). Terpantau, puluhan ribu santri yang memadati lapangan Tugu Pahlawan dan ruas-ruas jalan di sekitarnya.

Pada kesempatan tersebut, turut dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Miftachul Achyar, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, beserta jajaran PBNU.

Baca Juga: Politisi Jalin Politik Silaturahmi

Selain itu juga ada, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menhan Probowo Subianto, Mensesneg Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Tohir, dan Mendag Zulkifli Hasan.

Terpantau, turut hadir Menteri Investasi Bahlil L, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Panglima TNI Yudo Margono, Kapolri Listy Sigit Prabowo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta  Forkompimda Jatim.

Sebagai pembina pada Apel Hari Santri 2023 tersebut,  Presiden Jokowi mengapresiasi kiprah santri sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga kini. "Santri pilar kekuatan bangsa, pondasi kekokohan bangsa, sudah terbukti sejak zaman perjuangan," kata Jokowi, Surabaya, Minggu (22/10/2023).

Lebih lanjut, menurut ayah dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, diketahui ada 36 ribu pesantren di Indonesia. Tentunya ini menjadi sebuah kekuatan besar.

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

"Jumlah pesantren yang sangat banyak menjadi kekuatan besar penentu masa depan bangsa, penentu lompatan kemajuan bangsa," ucap Jokowi. 

Pada kesempatan tersebut, ia bernostalgia dengan mengenang awal adanya Hari Santri. Dikisahkan Jokowi, ia bermula dari kunjungannya ke salah satu pesantren di Malang-Jawa Timur sebelum menjabat sebagai Presiden.  Pada saat itu, ada usulan dari para kiai dan santri untuk memutuskan adanya Hari Santri.

"Saat itu saya belum Presiden. Setelah terpilih jadi Presiden, permohonan yang saya ingat dari pesantren di Malang, kita kaji dan tindaklanjuti. Lalu kita putuskan adanya Hari Santri lewat Keputusan Presiden No 22 tahun 2015. Sejak itu kita punya Hari Santri," tutur Presiden.

Jokowi menyebut 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri, karena merujuk pada seruan Resolusi Jihad dari Hadratusy-Syaikh Romo Kyai Haji Hasyim Asy'ari.

Baca Juga: Raih Penghargaan dari Presiden, Bobby Bantah Karena Status Menantu Jokowi

Resolusi itu antara lain menegaskan bahwa melawan penjajah itu wajib, fardu ain, dan meninggal berperang melawan musuh itu hukumnya mati syahid.

"Ini fatwa luar biasa sehingga kita semua, termasuk para santri terus berjuang untuk kepentingan bangsa, negara, dan umat," ujar Presiden.

"Semangat Hari Santri harus terus dijaga sesuai konteks kondisi saat ini," pungkasnya. Ain/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU