Kasus Covid-19 Meroket Jelang Nataru, Dinkes Jatim Himbau Warga Lengkapi Status Vaksinasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 13 Des 2023 17:26 WIB

Kasus Covid-19 Meroket Jelang Nataru, Dinkes Jatim Himbau Warga Lengkapi Status Vaksinasi

i

Masyarakat diimbau kembali menerapakan protokol kesehatan dengan memakai masker saat berada di tempat umum.

 

SURABAYAPAGI, Surabaya - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) kasus Covid-19 di Indonesia kembali meroket. Diketahui, berdasarkan data Kemenkes, per Selasa, (10/12/2023), total kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia yaitu sebanyak 6.815.156 kasus.  Serta, kasus meninggal ada sebanyak 161.923 kasus.

Baca Juga: Dinkes Jatim: 1000 HPK dan MP-ASI Kaya Protein Hewani Senjata Ampuh Lawan Stunting

Sedangkan, kasus konfirmasi Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) dari Januari sampai dengan November 2023 sebanyak 10.156 kasus.

Menganggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono menghimbau masyarakat untuk tidak panik, tetap tenang, dan waspada.

"Covid-19 itu tetap akan ada di sekitar kita, karena dia terus bermutasi, sehingga kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan segera lengkapi status vaksinasi Covid-19," kata Erwin, saat di konfirmasi melalui pesan singkat oleh Surabaya Pagi, Rabu, (13/12/2023).

Menyambut nataru, Erwin menegaskan kepada warga untuk melakukan pencegahan penularan Covid-19 untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Jangan lupa memakai masker saat berada di tempat umum, keramaian atau sedang berhadapan dengan orang yang sakit, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir," himbaunya.

Baca Juga: Sub Pekan Imunisasi Nasional Serentak, Dinkes Jatim Sasar 4,4 Juta Anak

Tidak kalah penting, Erwin juga meminta warga untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang dan melakukan aktivitas fisik minimal 30 (tiga puluh) menit sehari.

Serta segera lengkapi status vaksinasi Covid-19 dengan mengikuti jadwal vaksinasi yang tersedia di fasilitas kesehatan terdekat.

Sementara itu, menurutnya kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5. 

"Meskipun ada kenaikan, kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu di Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Satgas Pangan Kota Kediri Adakan Sidak Pasar

Disisi lain, dalam 3 bulan terakhir, ditemukan kenaikan yang cukup signifikan. "Jika kita lihat data 3 bulan terakhir,  pada bulan September 2023 ditemukan sebanyak 57 kasus, bulan Oktober 2023 ditemukan sebanyak 46 kasus, dan di bulan November 2023 ditemukan sebanyak 76 kasus," jelasnya.

Oleh karena itu, Erwin menghimbau masyarakat yang memiliki gejala Covid-19, seperti demam dan atau infeksi saluran pernafasan, sebaiknya melakukan rapid test antigen di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"Jika hasilnya positif namun gejalanya ringan, segera melakukan isolasi mandiri, jika gejalanya berat segera ke rumah sakit terdekat," pungkasnya. Ain

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU