Harga 'Pedas' Cabai Masih Membara, Kepala Dinas Pertanian Jatim Ungkap Produksi Turun Jadi Penyebab

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 04 Jan 2024 18:14 WIB

Harga 'Pedas' Cabai Masih Membara, Kepala Dinas Pertanian Jatim Ungkap Produksi Turun Jadi Penyebab

i

Pasar Wonokromo harga cabai rawit mencapai rata-rata Rp48-55 Ribu per kilogram. SP/AINI

 

SURABAYAPAGI, Surabaya - Hingga awal Januari 2024, harga cabai masih bertengger pada tingkat yang tinggi di Jawa Timur.

Baca Juga: Mayoritas Bakul Sayur di Surabaya, Siasati Trik Tingginya Harga Cabai

Berdasarkan data terbaru yang diperoleh Surabaya Pagi, dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan dan KP) Provinsi Jawa Timur, produksi cabai besar selama 5 bulan terakhir mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Diketahui, perkembangan produksi cabai rawit bulan Nopember 2023 mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya sebesar 41%. Apabila dibandingkan tahun 2022 pada bulan yang sama produksi cabai rawit mengalami penurunan sebesar 54% yaitu dari 60.956 ton menjadi 28.102 ton, kondisi ini dipicu oleh penurunan provitas yang sebesar 83%.

Namun ketersediaan pada bulan Nopember masih surplus sebesar 21.189 ton. Demikian pula potensi ketersediaan di bulan Desember surplus sebesar 15.241 ton.

Sedangkan pertanaman bulan-bulan sebelumnya diprakiraan ketersediaan di bulan Januari suplus sebesar 16.831 ton.

Sementara untuk perkembangan produksi cabai besar dalam 5 bulan terakhir (Juli sampai dengan Nopember) mengalami penurunan bila dibanding bulan sebelumnya. Dimana penurunan berkisar antara 5 sampai dengan 10%, pada produksi bulan Nopember 2023.

Pada bulan Nopember 2022 mengalami penurunan sebesar 46% yaitu dari 8.007 ton turun menjadi 4.310 ton. Penurunan produksi ini diakibatkan penurunan luas panen sebesar 14% dan produktivitas sebesar 37%.

Ketersediaan cabai besar di Jawa Timur pada 5 bulan terakhir (Juli s/d Nopember) hanya sebesar 7.029 ton. Potensi ketersediaan dibulan Desember 2023 sebesar 982 ton. Sedangkan berdasarkan pertanaman bulan-bulan sebelumnya diprakiraan ketersediaan di bulan Januari hanya sebesar 731 ton.

Pada 16 Kabupaten/Kota di Jawa Timur harga cabai rawit di tingkat produsen atau petani sedikit mengalami penurunan pada tanggal 3 Januari 2023 dibanding hari sebelumnya yaitu sebesar 5,68% dari Rp58.700 menjadi Rp62.233, namun penurunan harga masih diatas Harga Acuan Pasar (HAP) dengan presentase 86%.

Selaras dengan itu, komoditas cabai besar ditingkat petani sedikit mengalami penurunan pada tanggal 3 Januari 2023 dibanding hari sebelumnya yaitu sebesar 1,26% dari Rp46.500 menjadi Rp. 44.679.

Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya luas panen (sebesar 14%) dan produktivitas (sebesar 37%). Hal serupa juga terjadi pada cabai rawit, dengan produksi turun 54% dibanding tahun sebelumnya, yang dipicu oleh penurunan produktivitas hingga 83%.

Dengan produksi yang terus menurun tersebut, menyebabkan harga cabai tetap tinggi.

Baca Juga: Harga Cabai Masih Pedas di Awal Tahun 2024, Zulhas: Tidak Perlu Khawatir

Menurut Dydik Rudy Prasetya, Kepala Distan dan KP Provinsi Jawa Timur, menyampaikan bahwa harga cabai masih di atas Harga Acuan Pasar (HAP) karena penurunan produksi yang signifikan.

Penyebab lainnya adalah kenaikan biaya produksi, terutama untuk pupuk dan pestisida, serta adanya kejadian El Nino yang mengakibatkan penundaan penanaman di daerah produksi cabai.

"Jadi memang ada penurunan di produksi beberapa bulan terakhir ini. Apalagi adanya kejadian El Nino, membuat petani menunda panennya," kata Dydik, kepada Surabaya Pagi, Kamis, (4/1/2023).

Dydik mengaku, untuk mengatasi situasi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah mengambil berbagai langkah.

Pihaknya melakukan intervensi dengan mengadakan pasar murah dan mendorong kegiatan pekarangan pangan lestari.

"Pemprov sering mengadakan pasar murah dibeberapa daerah di Jatim. Kami juga mengagas kegiatan pekarangan pangan lestari yang di lingkungan perkampungan," ujarnya.

Selain itu, menurutnya dalam upaya mengurangi ketergantungan pada cabai segar, Distan dan KP Provinsi Jawa Timur telah menyediakan fasilitas seperti Dome Dryer dan peralatan pengolahan untuk menghasilkan produk olahan seperti cabai kering, bubuk cabai, dan pasta.

Baca Juga: Cabai Rawit Jadi Incaran, Beras Murah Laku Keras

Sementara harga cabai masih tinggi, langkah-langkah dari pemerintah diharapkan dapat memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen serta membantu petani untuk tetap berproduksi meskipun dalam situasi sulit ini.

Adapun demikian, hasil pantauan langsung Surabaya Pagi di Pasar Wonokromo, harga cabai rawit mencapai rata-rata Rp48-55 Ribu per kilogram.

Dengan harga segitu, salah satu penjual di Pasar Wonokromo yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku, kenaikan harga cabai suatu hal yang biasa. Karena diakhir tahun 2023 kemarin, harga Cabai juga lebih tinggi mencapai Rp58-60 Ribu perkilogram.

"Ya biasa (mahal) mbak, meski mahal banyak yang cari," ungkapnya.

Selaras dengan itu, Limin pedagang sayur keliling berusia 60 tahunan itu mengaku sedikit terbebani dengan harga tinggi cabai. Banyak dari pelanggannya yang rata-rata ibu rumah tangga itu, menawar harga jual cabai yang ditawarkan.

"Saya jualnya perbungkus mbak, saya bungkus pakai plastik gini ini (kira-kira 100 gram) harganya 9 ribu. Harga segitu untungnya mepet mbak. Belum juga bensin buat muter-muter jualan," pungkas Limin.ain

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU