Budi Said, Tadi Ditahan Kejagung, Dituding Akali PT Antam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Jan 2024 18:45 WIB

Budi Said, Tadi Ditahan Kejagung, Dituding Akali PT Antam

i

Budi Said Kamis tadi sore langsung ditahan usai dituding akali PT Antam.

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Crazy rich Surabaya, Budi Said, sejak Kamis (18/1/2024) tadi, ditahan Kejaksaan Agung.

Bos properti Surabaya ini disangka melakukan penyalahgunaan kewenangan penjualan logam mulia oleh Butik Surabaya 1 PT ANTAM. Budi juga disangka melakukan pemufakatan jahat pembelian emas ANTAM. Dia dijerat bersama dengan empat orang.

Baca Juga: Gugatan Praperadilan Budi Said Tak Diterima Pengadilan

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Kuntadi mengatakan, kasus ini terkait dengan penyalahgunaan kewenangan penjualan logam mulia oleh Butik Surabaya 1 PT ANTAM.

Dalam prosesnya, Kejagung telah memeriksa dan menetapkan Budi Said sebagai tersangka.

"BS diduga rekayasa jual beli emas ," kata Kuntadi dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (18/1/2024).

 

Diduga Berkomplot
Budi Said diduga berkomplot bersama empat orang, yakni Eksi Anggraeni (broker), Endang Kumoro (Kepala BELM Surabaya 01 Antam), Misdianto (tenaga administrasi BELM Surabaya 01 Antam), Ahmad Purwanto (General Trading Manufacturing And Service Senior Officer Antam).

 

Baca Juga: BUMN Ungkap Modus Budi Said Keruk Harta PT Antam

Diduga Lakukan Pemufakatan Jahat
Kuntadi menjelaskan, pada Maret 2018 sampai dengan November 2018, diduga Budi Said bersama dengan keempat orang lain yang merupakan oknum pegawai PT ANTAM dan broker telah melakukan pemufakatan jahat.

"Merekayasa transaksi jual beli emas dengan cara penetapan harga jual di bawah harga yang telah ditetapkan PT ANTAM dengan dalih seolah-olah ada diskon dari PT ANTAM. Padahal pada saat itu PT ANTAM tidak menerapkan diskon," kata Kuntadi.

"Guna menutupi transaksinya tersebut maka para pelaku ini menggunakan pola transaksi di luar mekanisme yang telah ditetapkan oleh PT ANTAM sehingga PT ANTAM tidak bisa mengontrol keluar masuknya logam mulia dan uang yang ditransaksikan," sambungnya.

 

Baca Juga: Budi Said, Gagal Kantongi Rp 1 Triliun, Malah Ditahan

Ada Selisih Cukup Besar
Akibatnya, jumlah uang yang diberikan Budi Said dengan jumlah emas yang diserahkan oleh PT ANTAM terdapat selisih cukup besar.

Dalam kasus ini, kata Kuntadi, Budi Said dkk, mengakalinya dengan membuat surat palsu.

"Yang pada pokoknya menyatakan seolah-olah bahwa benar transaksi itu telah dilakukan dan bahwa benar PT ANTAM ada kekurangan menyerahkan logam mulia, akibatnya PT ANTAM mengalami kerugian sebesar 1,136 ton logam mulia, atau setara Rp 1,1 triliun sekian," ucap Kuntadi.

Atas perbuatannya, mereka dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (jk/erc/rmc)

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU