Heboh, Pecalang ‘Ciduk’ Ratna Sarumpaet Keluar Pakai Mobil di Hari Raya Nyepi, Ngaku Cari ATM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 12 Mar 2024 13:34 WIB

Heboh, Pecalang ‘Ciduk’ Ratna Sarumpaet Keluar Pakai Mobil di Hari Raya Nyepi, Ngaku Cari ATM

i

Ratna Sarumpaet saat terciduk oleh para pecalang lantaran keluar rumah saat peryaan Hari Raya Nyepi di Bali, Senin (11/03/2024). SP/ X Twitter @kegblgnunfaedh

SURABAYAPAGI.com, Bali - Aktivis sosial, Ratna Sarumpaet kembali membuat heboh di media sosial dengan ulahnya. Kali ini, dirinya terciduk oleh pecalang lantaran beraktivitas di luar rumah saat Nyepi berlangsung. Padahal diketahui, saat itu Bali merayakan Nyepi yang artinya tidak diperbolehkan untuk beraktivitas maupun bepergian.

Aksinya pun viral diunggah oleh akun @kegblgnunfaedh di media sosial X (twitter) pada Senin (11/03/2024) yang memuat foto Ratna Sarumpaet dan sopirnya sedang ditegur oleh pecalang. Insiden itupun sampai trending di medsos X (Twitter) hingga saat ini, Selasa (12/03/2024).

Baca Juga: RSPB Hadirkan Layanan Luxury Pasien VIP Pakai BMW X5 dan BMW X3

Awalnya, pecalang melihat mobil itu melintas di depan sekretariat desa adat atau tepatnya di Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Dari foto yang berada di grup WhatsApp, mereka mengendarai mobil Toyota Sienta warna coklat bernomor polisi B 2760 SOC.

"Tadi beliau bilang gitu, 'Saya Ratna Sarumpaet'," kata Bendesa Adat Tandeg, I Wayan Wartana, dikutip Selasa (12/03/2024).

Lantas secara spontan, karena telah melanggar peraturan yang ada, Pecalang pun menegur Ratna yang seharusnya tidak boleh bepergian saat Bali merayakan Nyepi.

Lebih lanjut, saat ditanya mengenai alasan beraktivitas di luar rumah, Ratna mengaku hendak mencari ATM dan mengaku salah tanggal dalam pelaksanaan Nyepi.

"Beliau mungkin sama sopir atau siapa itu keluar bilang nyari ATM. Alasan beliau bahwa stafnya bilang bahwa nyepi tanggal 9," kata Wartana.

Lalu, pecalang pun meminta Ratna dan sopir mobil kembali ke villa tempat mereka menginap. Pecalang juga mengimbau para penumpang tidak beraktivitas ke luar rumah pada saat Perayaan Nyepi.

"Pecalang sudah memberi tahu secara persuasif tidak memberikan hukuman apa. Kita juga antisipasi dengan desa adat lain, Desa Canggu dan Desa Berawa biar beliau enggak ke mana-mana tapi beliau sudah balik ke villanya," katanya.

Wartana mengatakan, Ratna bersikap kooperatif saat diadang oleh pecalang atau aparat keamanan desa adat setempat. Setelah mendapat penjelasan, mereka langsung kembali ke villa tempat mereka menginap yang tidak jauh dari lokasi.

Menindaklanjuti peristiwa itu, Wartana enggan berspekulasi lebih jauh mengenai perilaku Ratna yang beraktivitas di luar rumah saat Nyepi. 

Baca Juga: Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong Diusulkan Dapat Gelar Warga Negara Kehormatan

Namun, Wartana menegaskan, jika pihaknya sebelumnya telah mengeluarkan surat imbauan berisi tata tertib pelaksanaan Nyepi baik untuk warga dan turis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Salah satu poin dalam imbauan itu adalah seluruh masyarakat untuk berdiam diri tanpa melakukan aktivitas di luar rumah selama 24 jam. 

"Imbauannya seperti biasa supaya melaksanakan Catur Brata penyepian, tidak boleh keluar, itu poin utama enggak boleh keluar," kata dia.

"Mungkin beliau (Ratna Sarumpaet) tidak tahu, terkait (Surat imbauan) sudah diedarkan jauh-jauh hari sebelumnya. Kami harap warga melaksanakan Catur Brata Penyepian, tidak boleh keluar rumah itu poin utamanya," katanya.

Baca Juga: Gegara ‘Dizalimi’ Google Maps, Viral Video Mobil Terjebak Nyasar di Gang Sempit

Sontak, melihat insiden heboh itu, muncul banyak komentar dari warganet yang sebagian besar mencibir Sejumlah warganet bahkan menyebut nama Atiqah yang ikut terbawa-bawa dengan masalah yang dihadapi ibunya.

"Alasannya karna tidak tahu lagi hari raya Nyepi itu sangat sangat tidak masuk akal. Apa lagi posisi lagi di bali. ITU TIDAK MUNGKIN TIDAK TAHU. Memang dasarnya ngeyel aja terus ngeles," komentar seorang warganet.

"Atiqah hasiholan tolong ini ibunya diawasin... Kasian masyarakat bali keganggu ibadah nyepinya... Bener2 dah ni ibu... Anaknya apa ngga ada yg ngasih tau n awasin biar kaga tantrum maunya jalan2 trs," kata wargabet yang lain.

"Setelah menghindar dari keramaian untuk sekian tahun, pas keluar disaat sepi malah diomelin," ujar warganet lainnya.

Sebagai informasi, Pecalang merupakan petugas keamanan lokal di tingkat desa di Bali. Sedangkan pada Perayaan Nyepi khusus wilayah Bali memang melarang seluruh warga beraktivitas di luar rumah. Layanan data Internet, saluran televisi dan radio mati 24 jam. Demikian juga operasional bandara, terminal pelabuhan ditutup selama 24 jam, kecuali layanan objek vital seperti rumah sakit.

Bahkan, sejumlah larangan ini demi mendukung momentum introspeksi diri dengan menjauhkan diri dari aktivitas jasmani dan mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa bagi umat Hindu. bli-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU