Awas Narkotika Gambar Kartun, Incar Pelajar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 15 Mar 2024 21:29 WIB

Awas Narkotika Gambar Kartun, Incar Pelajar

Narkotika Jenis LSD dari Jerman, Dijual Rp 100 Ribu Perbiji Kecil

 

Baca Juga: Jenderal TNI Kecolongan Pelat Nomor, Lapor Polisi

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kini ditemukan narkotika jenis LSD (Lysergic Acid Diethylamide). Narkotika jenis ini menyasar pelajar. Gambarnya gunakan kartun. Tujuannya ini anak-anak remaja meminati.

"Kayak mainan prangko, mirip. Kalau dikatakan sejenis prangko gambarnya pun mirip seperti prangko," ungkap Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3/2024).

Hengki meminta masyarakat ikut membantu dalam mengawasi putra putrinya yang menjadi sasaran. Sebab, kemasan narkotika jenis LSD dibuat menarik untuk para remaja.

"Artinya masyarakat yang memiliki putra putri hati hati karena dikemas oleh sindikat dengan sangat menarik. Ada gambar-gambar menarik terutama anak-anak untuk merusak bangsa atau negara kita dengan cara warna-warni seperti gambar kartun yang menarik, gambar-gambar kartun, padahal narkotik golongan satu," jelas Hengki.

 

Digunakan di Langit-langit Mulut

Hengki juga menerangkan penggunaan narkotika LSD termasuk unik yakni dengan diletakkan di langit-langit mulut maupun di sela bibir. Dia menyebut harga jual dari narkotika jenis LSD mencapai 100 ribu per biji.

"Cara pemakaiannya pun diletakkan di langit-langit atau di bawah bibir. Nah yang menarik lagi, setiap satu sejenis perangko ini sudah dibuat kecil kecil. Ini nilai jualnya mereka luar biasa, jadi mereka jual bisa sampai Rp 100 ribu satu biji kecil ini," jelas Hengki.

Dia pun menerangkan sejauh ini masih terus dilakukan pengembangan terhadap kasus ini. Sejauh ini baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka berperan sebagai kurir.

"Ini ada lagi masih pengembangan selain satu tersangka yang sudah diamankan sebagai kurir atau pengedar, ada juga di atasnya kita sedang lakukan pengejaran, DPO," terang Hengki.

Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya menangkap NK sebagai kurir narkotika jenis LSD.

 

Jamur Kering di Rumput

Dikutip dari Alcohol and Drug Foundation, LSD merupakan narkotika sintetis yang dibuat dari jamur kering yang tumbuh di rumput gandum dan biji-bijian.

Baca Juga: Kolaborasi dengan BNN, Petugas KAI Daop 8 Surabaya Jalani Tes Narkoba

LSD ketika dikonsumsi dalam dosis kecil dapat menyebabkan perubahan ringan pada persepsi, suasana hati, dan pikiran. Dosis yang lebih besar dapat menghasilkan halusinasi visual dan distorsi ruang dan waktu.

Terkadang, yang dijual sebagai LSD sebenarnya bisa berupa bahan kimia lain seperti NBOMe atau obat golongan 2C (bagian dari zat psikoaktif baru). Ini bisa sangat berbahaya karena kualitasnya tidak konsisten. Mengonsumsi terlalu banyak zat-zat lain ini dapat berakibat fatal dan telah dilaporkan sejumlah kematian.

 

Efek LSD 30 menit

Dalam keadaan murni, LSD adalah zat kristal putih yang tidak berbau. Namun, LSD sangat ampuh sehingga dosis efektif obat murninya sangat kecil, hampir tidak terlihat. Akibatnya biasanya diencerkan dengan bahan lain.

Bentuk yang paling umum adalah tetes larutan LSD yang dikeringkan pada lembaran gelatin, potongan kertas isap atau gula batu, yang melepaskan obat saat tertelan. LSD juga terkadang dijual dalam bentuk cair, tablet, atau kapsul.

Efek LSD biasanya dimulai sekitar 30 menit dan akan berlangsung sekitar 8-12 jam.

 

Baca Juga: Terciduk Edarkan Pil Double L 1.600 Butir, Dua Pemuda di Mojokerto Berhasil Diamankan

Pemakai Pertama Jeffrey Smith

Pemakai pertama LSD di Indonesia adalah Mark Jeffrey Smith, pemeran dan model Indonesia keturunan Amerika Serikat dan Jawa.

Jeffrey Smith, ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba pada Rabu (8/12/2021).

Jeff mengawali kariernya di dunia akting dengan berperan sebagai Romeo dalam sinetron Romeo & Juminten pada tahun 2016. Jeff juga memulai debutnya dalam membintangi film layar lebar, yakni Koala Kumal pada tahun yang sama sebagai kameo.

 

Psikotropika Berpotensi Berbahaya

Ditemukan oleh Albert Hofmann pada 1938. Albert Hofmann (11 Januari 1906 - 29 April 2008) adalah seorang ahli kimia asal Swiss yang pertama mensintesis senyawa lysergic acid diethylamide (LSD) pada 1938. Namun, Hofmann tidak menemukan efek psychopharmacological darinya sampai lima tahun kemudian, saat dia secara tidak sengaja menelan senyawa tersebut.

Dia kemudian mengkonsumsi senyawa yang membawa rasa senang itu beratus-ratus kali. Meski demikian, dia tetap menganggapnya sebagai psikotropika yang kuat dan berpotensi bahaya. Penggunaannya harus bertanggung jawab. Hofmann kemudian dikenal dengan Bapak LSD.n erc/jk/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU