Home / Peristiwa : Gempa Tuban Berimbas di Surabaya

Mal Grup Pakuwon Sempat Ditutup, Evakuasi Pengunjung

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 22 Mar 2024 21:52 WIB

Mal Grup Pakuwon Sempat Ditutup, Evakuasi Pengunjung

RS Unair, RS Husada Utama Evakuasi Ratusan Pasien di Halaman

 

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Mal-mal dalam naungan Pakuwon Group, Jumat (22/3/2024) sempat ditutup sebentar. Ini setelah terjadi gempa ketiga pukul 15.40 WIB. Mal-mal itu meliputi Tunjungan Plaza, PTC, Royal Plaza, Pakuwon City Mal.

Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi mengatakan seluruh mal grup Pakuwon di Surabaya ditutup sementara.

"Penutupan sementara ini demi keamanan dan keselamatan seluruh pengunjung dari dampak gempa yang berkelanjutan. Mereka kami evakuasi," kata Sutandi, Jumat (22/3/2024) sore.

Dari pantauan Surabaya Pagi, sebagian besar toko di Tunjungan Plaza terlihat terpaksa tutup usai merasakan tiga kali gempa susulan yang terpusat di Kabupaten Tuban.

Menurut Nurul salah satu karyawan toko di TP 3 lantai 3, getaran pertama kali yang cukup dahsyat membuat para pegawai keluar toko, meski akhirnya kembali beraktivitas. “Waktu itu kaget semua keluar langsung ke depan toko, tapi masuk lagi,” kata Nurul.

Kemudian getaran kedua kembali terasa sore, namun tak sekencang yang pertama. Hingga akhirnya getaran ketiga, sekitar pukul 16.15 WIB membuat mayoritas toko memilih menutup tokonya dan keluar lewat pintu darurat.

“Kencang sekali dan lama goyang-goyang gitu terasanya. Terus satpam keliling minta semua karyawan ke pintu exit darurat,” tambahnya sambil bergegas meninggalkan lobby TP.

 

Ada 1 Korban Tertimpa Bangunan Roboh

Sementara itu, Kepala BPBD Linmas Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan ada 1 korban yang tertimpa bangunan dan genting di Jalan Ngaglik Surabaya. Korban kini telah dievakuasi ke rumah sakit.

"Untuk rumah roboh masih ada 1 di Ngaglik, lalu di Tambak Adi, gedung juga ada yang retak. Sementara kami masih merekap kerusakan-kerusakan itu," kata Hebi

Hebi menjelaskan, korban telah dievakuasi warga dan perangkat kampung setempat. Sementara, pihaknya mengevakuasi barang berharga dan penghuni rumah dan warga di sekitar lokasi.

"Yang terluka di Tambak Adi hanya kejatuhan genting, perempuan, sudah dievakuasi ke RS, kurang tahu RS mana dan detailnya seperti apa, belum ada laporan ke saya," ujarnya.

 

5 Bangunan Roboh

Sementara dari catatan BPBD Surabaya, hingga Jumat malam, setidaknya ada 5 bangunan roboh. Kejadian bangunan roboh pertama, RS Soewandhie Surabaya sekitar pukul 13.24 WIB. Kejadian kedua, pukul 16.15 WIB, tepat saat gempa susulan terjadi di 138 km Timur laut Tuban dengan kedalaman 10 kilometer magnitudo 4,5.

Kemudian bangunan kedua roboh di sebuah tembok bangunan kosong roboh menimpa korban hingga luka jalan Tambak Adi. Ketiga, pukul 16.17 WIB rumah kosong roboh di Jalan Ngaglik Kapasari. “Roboh bagian rumah sisi depan, rumah kosong, dan pemilik rumah di luar kota,” katanya.

Kejadian serupa, pukul 16.21 WIB, rumah kosong roboh di dekat RS Unair Surabaya. “Roboh bagian rumah sisi depan, rumah kosong, dan pemilik rumah di luar kota. Belum selesai ditangani (oleh petugas),” paparnya.

Terakhir, 16.30 WIB kaca atas gedung di Jalan Kenjeran Kalijudan Surabaya pecah.

 

RS Evakuasi Pasien

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Terpisah, ratusan pasien di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) dan RS Unair Surabaya dievakuasi di halaman gedung rumah sakit. Hal ini menyusul terjadinya gempa susulan bermagnitudo 6,5 pada Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 15.52 WIB.

Pantauan di lokasi, para pasien yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa menjalani perawatan di luar gedung, tepatnya di depan gedung RS Unair Surabaya.

“Setelah dilakukan rapat evaluasi kami memutuskan untuk mengamankan pasien ke luar gedung. Ini sudah sesuai dengan SOP,” ujar salah seorang staff RS Unair yang enggan disebutkan namanya.

Saat ini, lanjut dia, pihak rumah sakit masih terus melakukan koordinasi untuk melakukan penanganan terhadap pasien.

“Pasien yang dievakuasi ke luar gedung di antaranya merupakan pasien IGD, cuci darah, dan anak-anak,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu keluarga pasien yang enggan disebut namanya mengatakan, bahwa pihaknya sempat merasakan pantik, beruntung petugas dengan sigap mengambil langkah pengamanan pasien. “Dituntun satu-satu, pelayannannya bagus,” ujarnya.

Seperti diketahui, seluruh pasien yang sedang berada di halaman rumah sakit itu, lengkap dengan peralatan tidur, infus hingga kursi roda. Mereka juga akan tetap dipantau oleh pewarat hingga waktu dipastikan sudah aman.

Hal yang sama juga dilakukan RS Husada Utama Surabaya. Ratusan paasien RSHU itu dievakuasi di halaman belakang usai gempa susulan ketiga dnegan magnitudo 6,5.

Samudi salah satu pasien RS Husada Utama yang dievakuasi usai gempa itu mengatakan, saat gempa para petugas langsung masuk ke ruangan dan melakukan evakuasi melalui tangga darurat.

Saat di tangga darurat, lanjutnya, itu ramai sekali. Semua pasien dievakuasi turun secara bersamaan. “Karena ramai mungkin ada beberapa pasien juga yang kaget, sampai jatuh juga karena tidak kuat,” jelasnya.

 

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Waspadai Gempa Susulan

Gempa bumi magnitudo (M) 6,5 di Tuban, terjadi Jumat (22/3) pada pukul 15.52 WIB pada koordinat 5,92 derajat LS dan 112,35 derajat BT. Pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 114 kilometer arah timur laut dari Tuban pada kedalaman 12 km.

Guncangan terasa kuat dan cukup lama sampai di Kota Surabaya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) minta warga yang merasakan getaran gempa segera menjauh dari bangunan yang rapuh.

Di Surabaya, kepanikan pecah dimana-mana dari perkantoran, gedung-gedung bertingkat, serta pusat-pusat perbelanjaan.

Pantauan Surabaya Pagi, bangunan berguncang di perumahan Darmo Grande. Lonceng jam dinding besar bergetar dan bergoyang akibat gempa. Guncangan di kawasan mall Pakuwon dirasakan cukup kuat.

Meski demikian, BMKG mengatakan bahwa gempa di Tuban tak berpotensi tsunami.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap gempa susulan.

Diah Novita, Staff Meteorologist, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Provinsi Jatim menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan menekankan pentingnya tidak mudah percaya pada hoaks.

"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan mudah percaya dengan berita hoaks tetapi tetap harus selalu waspada karena saat ini masih terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang sudah mulai menurun," ujar Diah, saat dikonfirmasi oleh Surabaya Pagi, Jumat, (22/3/2024).

Diah juga menyarankan masyarakat untuk segera memeriksa kekuatan bangunan apakah terjadi retakan atau kerusakan setelah gempa tersebut.

"Perlu diwaspadai dan dicek tentang kekuatan gedung akibat goncangan yang pertama tadi apakah terjadi retakan atau kerusakan," sambungnya. ain/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU