Pasokan Migor Curah Menipis, Kemendag: Masih Mencukupi, Bisa Pakai ‘Second Brand’

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 28 Mar 2024 13:54 WIB

Pasokan Migor Curah Menipis, Kemendag: Masih Mencukupi, Bisa Pakai ‘Second Brand’

i

Ilustrasi. Produsen minyak goreng curah di salah satu pasar tradisional. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui pasokan minyak goreng (migor) curah sedang menipis di pasaran menjelang lebaran tahun 2024. Hal itu dikarenakan pasokan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) juga tengah menurun.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim, penurunan DMO tersebut disebabkan oleh terjadinya pelemahan permintaan di luar negeri, sehingga terjadi penurunan angka DMO.

Baca Juga: Dukung UKM Lokal, UNIQLO Hadir di Unimas District

DMO merupakan syarat yang pelaku usaha harus penuhi sebelum mengekspor minyak goreng. Pengusaha diwajibkan mengalokasikan terlebih dahulu untuk dalam negeri, baru bisa mengekspor.

Isy mengatakan, DMO lebih banyak disalurkan dalam bentuk curah sekitar 60 persen, sisanya 40 persen dalam bentuk kemasan minyak goreng Minyakita. Meski demikian, Isy mengatakan bahwa masyarakat masih bisa mendapat minyak goreng premium, walaupun harganya dinilai masih kurang terjangkau.

"Dengan adanya penurunan DMO ini memang terlihat ada sedikit mulai berkurangnya pasokan ke pasar terkait dengan minyak goreng DMO," ujarnya, Kamis (28/03/2024).

Sehingga, masyarakat bisa membeli minyak goreng premium "second brand". Jadi maksudnya, para produsen minyak goreng premium ini juga memproduksi minyak goreng premium dengan harga lebih murah dan warga bisa membeli minyak goreng tersebut.

"Kalau Tropical produksi dari BKP, Bina Karya Prima, di bawahnya ada second brand merek Fitri. Harganya berselisih antara Minyakita dan premium. Jadi, masyarakat masih ada pilihan menggunakan minyak itu apabila di pasar ada kekurangan," tutur Isy.

Baca Juga: 13 UMKM Ekspor 3.300 Handicraft ke Kanada

"Jadi, apabila terjadi penurunan DMO, ini tidak terlalu mengkhawatirkan stok untuk masyarakat. Ketersediaan minyak goreng dalam jumlah yang sangat mencukupi," kata Isy.

Diketahui, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, realisasi DMO per Februari 2024 sebesar 123.536 ton. Capaian tersebut hanya 41,2 persen dari target pemenuhan 300 ribu ton per bulan.

"Sisi positifnya proporsi Minyakita terjaga di atas 40 persen dengan proporsi minyak goreng curah 56.992 ton dan Minyakita 66.550 ton dari total pasokan," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Baca Juga: OJK Ajak Perempuan Raih Kesejahteraan Finansial

Maka dari itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulhas mengatakan bahwa pihaknya bersama Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait telah mengundang produsen minyak goreng untuk membahas hal ini.

Pemerintah meminta produsen tetap memenuhi distribusi DMO sesuai alokasi masing-masing perusahaan, terutama dalam rangka mengantisipasi meningkatnya permintaan jelang Lebaran 2024.

"Target DMO pada momen puasa [dan] Idul Fitri tetap 300 ribu ton dan Kemendag bersama K/L akan melakukan pengawasan terpadu lebih intensif untuk memastikan program minyak goreng rakyat terimplementasi dengan baik di lapangan," ujar Zulhas. jk-06/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU