Fadhilah Ramadhan (17): Memaafkan dan Minta Maaf

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 04 Apr 2024 20:50 WIB

Fadhilah Ramadhan (17): Memaafkan dan Minta Maaf

Pernahkah kita berpikir, saat orang lain berbuat salah dan dosa yang terarah kepada kita, kita diajari untuk memaafkannya?.

Juga saat kita berbuat salah kepada orang lain, kita diajari untuk meminta maaf.

Baca Juga: Fadhilah Ramadhan (14): Rahmatan Lil'Alamin

Islam mengajarkan memaafkan menjadi sebuah kebutuhan bagi seluruh umat manusia.

Ini bukan sekedar sebagai tanda ada rasa bersalah dan pengakuan atas seluruh kesalahan yang telah dibuat. Meminta maaf dan memaafkan juga menjadikan kita sebagai manusia yang penuh dengan kelapangan dan kerendahan hati.

Dan saya pikir belum banyak orang yang menerapkannya bersamaan.

Ada orang seolah menyangkal memaafkan orang yang bersalah harus dilakukan sekalipun sulit.

Orang ini percaya memaafkan sebuah kesalahan tidak sama dengan melupakan masa lalu yang menyakitkan. Tentu saja hal ini tidak bisa disamakan. Menyangkut perasaan disakiti .

Ini terkait emosi dan feel.

Jadi sulit melupakan kesalahan orang lain, meski secara komunikasi memberi maaf .

Ada beberapa alasan mengapa sekalipun sulit, kita kadang "dipaksa" diri sendiri untuk memaafkan orang lain?.

Ini karena, memaafkan menjadi sebuah kebutuhan bagi seluruh umat manusia. Bukan sekedar sebagai tanda ada rasa bersalah dan pengakuan atas seluruh kesalahan yang telah dibuat. Meminta maaf dan memaafkan juga menjadikan kita sebagai manusia yang penuh dengan kelapangan dan kerendahan hati.

Baca Juga: Fadhilah Ramadhan (13): Puasa Ajaran Sunan Bonang

Dalam kehidupan sehari-hari ada saja perbuatan orang lain yang tidak berkenan bahkan menyakitkan hati kita. Bila kita menyimpannya dalam hati, rasa sakit itu ternyata menimbulkan berbagai dampak fisik dan psikologis.

Sakit hati dapat membahayakan bagi kesehatan manusia, sakit hati juga menjadikan hati manusia dipenuhi marah, dendam dan benci kepada orang lain yang dipersepsi merugikannya.

cara kompromi sabar. Ini karena sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.

Islam mengajarkan, semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan.

Apalagi sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif .

Baca Juga: Fadhilah Ramadhan (12): Tombo Ati

Islam juga menanamkan pada setiap muslim untuk membangun komunikasi dan hubungan yang baik. Mengingat meminta maaf juga dapat memberikan ketenangan terhadap diri kita agar tidak selalu merasa bersalah. Meminta maaf juga tidak dapat dilakukan dengan mudah karena berbagai pertimbangan. Masya Allah. ([email protected])

 

 

Oleh:

Hj Lordna Putri

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU