Cegah Inflasi di Surabaya , BLT Rencana Dicairkan untuk Keluarga Miskin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 15 Apr 2024 19:00 WIB

Cegah Inflasi di Surabaya , BLT Rencana Dicairkan untuk Keluarga Miskin

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk keluarga miskin, mencegah kenaikan inflasi di Surabaya. Anggaran bantuan sosial (Bansos) tersebut, akan berasal dari APBD Kota Surabaya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi year on year (y-on-y) Kota Surabaya pada Maret sebesar 2,99 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,48. Angka tersebut, sedikit naik dibandingkan Februari (2,80 persen) maupun Januari (2,40 persen).

Baca Juga: Kota Surabaya Raih Skor Tertinggi, Penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Berkinerja Tinggi

Masih mengutip sumber yang sama, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2024 terbesar di antaranya adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau. Di antaranya adalah beras, daging ayam ras, emas perhiasan, mobil, telur ayam ras, akademi/perguruan tinggi, kontrak rumah, Sigaret Kretek Mesin (SKM), sepatu wanita dan tomat.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Cak Eri) mengungkapkan, Pemkot Surabaya sebenarnya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengendalikan inflasi. Di antaranya, menjaga stabilitas harga pangan.

Untuk menjaga harga bahan pokok tetap terjangkau, Pemkot Surabaya menyiapkan Kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang tersebar di beberapa pasar. Masing-masing kios TPID menyiapkan bahan pangan seperti beras dengan harga yang relatif terjangkau.

Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga menggelar Pasar Murah yang tersebar di ratusan titik di seluruh kelurahan Kota Pahlawan. Hingga saat ini, sudah ada dua gelombang pasar murah yang digelar secara serentak selama Ramadhan.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Imigrasi Kelas I Surabaya Tambah Kuota M-Paspor 200 Slot Per Hari

"Pasar murah ini, rencananya akan kami gelar hingga akhir tahun. Kami lakukan sebagai upaya pengendalian inflasi di Surabaya. Prinsipnya, saya nggak mau hal ini akan berpengaruh pada kemiskinan yang sudah turun saat ini," kata Cak Eri, Senin (15/4).

Tak berhenti di situ, Pemkot Surabaya juga tak menutup kemungkinan untuk menggelontorkan bansos tunai kepada masyarakat miskin. Harapannya, daya beli masyarakat dapat tetap terjaga sehingga angka inflasi bisa diturunkan.

"Kalau inflasi naik, saya akan keluarkan BLT. Kalau inflasi naik, saya akan gunakan BLT untuk warga miskin. (Penerimanya) disepakati dengan RT/RW, lurah dan camat," tegasnya.

Baca Juga: Gelar Kompetisi Meracik Kopi, NESC Tingkatkan Ketrampilan Barista Surabaya

Bersumber dari pos anggaran dana cadangan, besaran BLT rencananya akan disesuaikan dengan jumlah penerima dan kekuatan anggaran APBD Surabaya.

Rencananya, tiap penerima BLT akan mendapatkan sekitar Rp 200 ribu. Selain detail penerima dan jumlah anggaran, pihak Pemkot Surabaya juga akan mematangkan teknis waktu pencairan. Hal tersebut juga tak terkait dengan politik.

"Kalau inflasi terkendali, (BLT) nggak keluar. Namun kalau inflasi, ya terpaksa saya keluarkan. Jadi, yang dapat (BLT) adalah keluarga miskin dan pra-sejahtera yang baru bebas dari kemiskinan. Karena baru mentas (dari miskin) jadi harus segera ditopang (bantuan). Prinsipnya, kami liat inflasi dulu," tandas Cak Eri.sb/ana

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU