Kurangi Sampah ke TPA, Bank Sampah dan Budidaya Magot Jadi Prioritas Pj Ali Kuncoro

author Dwi Agus Susanti

- Pewarta

Minggu, 21 Apr 2024 10:01 WIB

Kurangi Sampah ke TPA, Bank Sampah dan Budidaya Magot Jadi Prioritas Pj Ali Kuncoro

i

Pj Wali Kota Ali Kuncoro saat meninjau TPA Randegan

 

SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto- Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto M. Ali Kuncoro memiliki dua jurus jitu untuk mengurangi sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Baca Juga: Ayo Ikut SOMA Nite Run, Lari Sambil Berwisata Sejarah Bumi Majapahit

Diantaranya, memaksimalkan fungsi bank sampah serta menggencarkan program budidaya magot.

"Mari kita optimalkan itu sebagai upaya mengurangi volume sampah ke TPA. Kita pisahkan sampah sesuai jenisnya, mengelola sampah organik dan anorganik, serta melakukan reduce, reuse, dan recycle,” tutur Mas Pj, sapaan akrab Ali Kuncoro saat peringatan Hari Bumi, Minggu (21/4).

Guna optimalisasi Bank Sampah, Pemkot Mojokerto juga mensinergikan dengan program Bapak Samerto (Bayar Pajak Pakai Sampah di Kota Mojokerto) yang kini telah ditransformasikan berbasis digital dengan inovasi Bajak Sambal Terasi  (Bayar Pajak pakai Sampah Langsung Terintegrasi).

Selain bank sampah, upaya pengurangan timbunan sampah juga dilakukan dengan menerapkan budidaya maggot. Inovasi ini cukup efektif untuk menekan produksi sampah jenis organik di skala rumah tangga.

Baca Juga: Pj Wali Kota Mojokerto Meminta P3K Jadi 'Enable Leader' Pemimpin Dari Segala Pemungkin

Dimana sampah basah dapat digunakan untuk pakannya maggot. Seperti nasi sisa kemarin, sayur sisa kemarin, kulit buah-buahan, dan lain sebagainya. Maggot ini juga bisa menghasilkan uang karena bernilai ekonomi. Maggot bisa digunakan untuk pakan ikan dan unggas menggantikan pelet yang merupakan produksi pabrikan.

Dengan adanya maggot yang dibudidaya sebagai pakannya ikan seperti lele, biaya produksinya juga dapat menurun, sehingga keuntungan menjual lele yang telah dibudidaya akan lebih besar, karena biaya membeli pakan menurun namun harga jualnya tetap.

“Skema untuk mengurangi sampah sudah kita buat sedemikian rupa, jika kesadaran masyarkat akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang dengan sendirinya,” ulasnya. Dwi

Baca Juga: Gara-Gara Viral, Nobar Timnas U-23 Bersama Forkopimda Mojokerto Raya 'Pecah' Diserbu Puluhan Ribu Warga

 

 

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU