SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Surabaya Tahun anggaran 2023 mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kota dalam pengelolaan sampah di TPA.
Anggota Pansus LKPJ Wali Kota Surabaya Tahun Anggaran 2023, Imam Syafi’i mengatakan Pemkot Surabaya seharusnya melakukan kampanye program pengelolaan sampah di TPA.
Baca Juga: THR Dapat Dongkrak Produktivitas dan Industri Rumah Tangga
“Karena ternyata sampai hari ini sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo itu tidak berkurang,” ungkap Imam Syafi’i usai rapat bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Jumat (19/4).
Menurut Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini, dengan tidak berkurangnya sampah di TPA Benowo ini tidak hanya berdampak terhadap persoalan lingkungan, tetapi juga menguras APBD Kota Surabaya.
“Contoh misalnya untuk membayar tipping fee di tahun 2023 kemarin itu 136 miliar pertahun,” ungkap Imam Syafi’i
Oleh karena itu, pihaknya mengajak Pemerintah Kota dan warga kota Surabaya untuk mulai serius dalam penanganan mengelola sampah.“Sehingga kalau pemisahan sampah 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) ini berhasil sampah akan berkurang,” tutur Imam Syafi’i.
Namun kenyataannya, ia mengungkapkan, bahwa pembuangan sampah ke TPA Benowo jumlah volumenya bertambah. Sedangkan dari pemasukan sewa lahan yang dipakai PT SU ini hanya 8 miliar setahun.“Kita mendapat 9 miliar, tapi kita mengeluarkan 136 miliar ini kan besar kalau menurut saya,” imbuhnya.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok
Sementara itu Dedik Irianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengatakan, jumlah produksi sampah garis lurus dengan jumlah penduduk.“Kalau jumlah penduduknya semakin banyak itu ada penambahan signifikan dengan sampahnya,” ujar Dedik Irianto
Ia menjelaskan secara teori satu orang setiap harinya memproduksi sampah kurang lebih 0,6 kilo.“Kalau kita tarik teori itu kalau penduduk Surabaya kurang lebih 3 juta berarti produksi sampahnya 1.800 ton per harinya,” terang Dedik
Untuk penanganannya saat ini, kata ia, sampah yang masuk ke TPA Benowo kurang lebih 1.300 ton.“Jadi sudah ada kurang lebih 500 ton / per hari itu yang bisa kita kelola,” ungkap Dedik
Artinya, menurut dia, ada sampah yang dipilah dan ada juga yang dijadikan kompos dan lain sebagainya. “Jadi sekarang di TPA Benowo ini volumenya kurang lebih 1.300 (Ton).sampai 1.500 (Ton),” kata Dedik
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Tinjau Pencairan Marbot Musala dan Penjaga Rumah Ibadah
Namun hal itu, tergantung terhadap musim dan lain sebagainya, sedangkan untuk saat ini sampah di Surabaya masih bisa dihandle. “Sampah di kota Surabaya sampai saat ini itu masih bisa dihandle,” kata Dedik
Menurut ia, meskipun kondisi di lapangan seperti yang disampaikan oleh pansus bahwa penanganan di TPS masih kurang sempurna.“Tapi itu hanya 1 atau 2 dari ratusan TPS yang ada di Surabaya,” kata Dedik.
Meski demikian, pihaknya mengajak untuk melihat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang bagus seperti TPS di Wonocolo.“Karena penjaganya tertib dan rapi itu di TPS Wonocolo yang ideal,” pungkas Dedik. Alq
Editor : Moch Ilham