Taipan Properti China Chen Hongtian Utang Rp 3,2 Triliun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 23 Apr 2024 19:25 WIB

Taipan Properti China Chen Hongtian Utang Rp 3,2 Triliun

SURABAYAPAGI, Jakarta - Taipan properti asal China, Chen Hongtian, tengah menghadapi tuntutan dari bank-bank untuk membayar kembali pinjaman lebih dari US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun (kurs Rp 16.231). Ia dan keluarganya telah memberikan jaminan pribadi untuk membayar pinjaman tersebut.

Dilansir South Morning China Post, Selasa (23/4), menurut surat perintah tertanggal 17 April 2024, Nanyang Commercial Bank telah menuntut pembayaran dari bos Cheung Kei Group, Chen Hongtian dan istrinya, Chen Li Ni Yao atas 5 fasilitas pinjaman berangka yang telah jatuh tempo dengan total HK$ 799 juta atau US$ 102 juta, sekitar Rp 1,6 triliun. Total tersebut juga sudah termasuk bunga gagal bayar.

Baca Juga: Visualisasikan Properti, Viruma Garap Teknologi Metaverse

Chen dan istrinya sudah memberikan jaminan pribadi atas pinjaman tersebut dan telah setuju untuk membayar secara mandiri seluruh jumlah pinjaman yang dijamin. Pinjaman berjangka pada 2017 semuanya memiliki tenor 5 tahun dan masih terutang pada 8 Maret.

Adapun, para terdakwa, memiliki waktu 14 hari sejak tanggal surat perintah untuk memenuhi klaim bank atau untuk menunjukkan kepada pengadilan apakah mereka akan menentang proses hukum atau membuat pengakuan.

Baca Juga: Ciri-ciri Agen Properti Nakal

Sebagai informasi, Chen merupakan taipan asal China yang banyak memiliki rumah mewah dan perkantoran di Hong Kong dan Inggris. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, taipan itu telah kehilangan properti, baik di Hong Kong maupun London, setidaknya senilai US$ 1,4 miliar kepada kreditor. Hal itu disebabkan oleh masalah Likuiditas jangka pendek di Cheung Kei Group, yang mengakuisisi dan mengoperasikan aset real estat secara global.

Di antara properti tersebut, kreditor telah menyiapkan untuk menjual sebuah menara perkantoran senilai US$ 892 juta di kawasan Hung Hom Hong Kong dan 2 gedung di Canary Wharf di London.

Baca Juga: Ketua REI: Sektor Properti Bisa Masuk Proyek Strategis Nasional

Sebelumnya, sudah ada permintaan dari United Overseas Bank pada Maret yang meminta Chen untuk membayar pokok pinjaman dan bunga yang belum dibayar, ditambah bunga gagal bayar dengan jumlah total HK$ 848 juta atau US$ 108,2 juta, sekitar Rp 1,7 triliun. Chen, istrinya, dan putranya telah memberikan jaminan pribadi serupa untuk pinjaman tersebut yang harus dibayar pada 21 Maret lalu.

Belakangan ini memang ada penurunan pasar perkantoran di seluruh dunia. Hal ini berdampak ke bisnis milik Cheung Kei Group milik Chen karena salah satu bisnis properti yang dilakukan adalah di sektor perkantoran.jk/ana

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU