Anies, Negarawan atau Politisi Pragmatis, Wallahualam...

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 19 Mar 2023 20:31 WIB

Anies, Negarawan atau Politisi Pragmatis, Wallahualam...

i

H. Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Anies Baswedan, nyapres 2024. Ia sudah mendeklarasikan diri barang NasDem. Anies pasti punya kalkulasi politik. Juga NasDem. Anies, sudah keliling negeri. Minggu lalu, menghampiri Jawa Timur. Termasuk kota Surabaya. Ini menurut saya suatu keberanian tersendiri. Maklum, ia bukan arek Surabaya. Tapi mengklaim kakeknya dulu tinggal di Ampel.

Ini adalah kecerdikannya mencari pendukung dangan isu primordial. Kakeknya pun dijual untuk urusan politik. Soal kebenarannya bisa dilacak. Hal pasti kampung Ampel dikenal kawasan pemukiman keturunan Arab-Yaman.

Baca Juga: Yusril: Prabowo-Gibran Penuhi Syarat Dilantik Presiden

Ini bisa dijadikan senjata lawan politiknya bahwa Anies ini bukan asli pribumi Indonesia. Bisa jadi Anies tak lolos nyapres, karena syarat presiden "Indonesia Asli", karena Anies Baswedan keturunan Arab.

Bila syarat presiden masih ikuti Perubahan Ketiga pada tahun 2001, bahwa "Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden".

Dengan rumusan ini Anies mesti siap siap menangkis lawan politiknya.

 

***

 

Saya meski bukan termasuk pengamat sosial ataupun pemerhati kehidupan sosial, tapi saya wartawan yang setiap hari bersentuhan dengan masalah- masalah sosial. Termasuk belajar  tentang karakter manusia secara umum. Maklum saya jurnalis yang ilmu sosialnya masih umum.

Anies adalah manusia diciptakan Tuhan. Ia pasti punya keunikan yang berbeda satu dengan gubernur lainnya.

Salah satunya, membuka keheningan politik jelang deklarasi akhir Maret 2023 ini.

Sebelum ini, Anies Baswedan menyebut ada Menko yang secara terang-terangan berbicara tentang perubahan konstitusi. Sindiran itu disampaikan Anies saat menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan KAHMI Jaya, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (16/3) malam.

Baca Juga: AMIN dan Ganjar, Akui Saksinya Dintimidasi

"Saya rasa kualitas demokrasi kita itu tidak menurun. Tetapi orang-orang yang tidak komit pada demokrasi sekarang lebih berani untuk mengungkapkan pikirannya," kata Anies.

Maka, Anies mengajak semua pihak yang komit dengan Demokrasi untuk lebih lantang menyuarakan. Dia pun menyinggung ada sosok Menko yang justru bicara ingin mengubah konstitusi.

Saya catat Anies adalah seorang intelektual dan akademisi. Apakah mungkin seorang akademisi sekelas Anies, lempar itu tanpa sumber yang jelas.

Apalagi keintelektualannya  tidak dimiliki tiga gubernur lain di pulau Jawa. Cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan, ini pernah menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar. Selain pernah menjadi rekor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007. Saat menjadi rektor Universitas Paramadina, usianya masih 38 tahun. Dan pada pemilihan umum presiden Indonesia 2014, ia ikut mencalonkan diri menjadi calon presiden lewat konvensi Partai Demokrat.

Catatan jurnalistik saya menyebut Anies tampak suka meningkatkan kepintarannya menjadi kecerdasan. Dari karir politiknya meski dia bukan politisi praktis, Anies suka belajar dari kehidupan.

Apa? Meski bukan kader Partai NasDem, dia dibidik Surya Paloh, jadi capres 2024. Kemudian sosok Anies "dijual" ke partai Demokrat dan PKS. Dan tidak ada penolakan.

Baca Juga: Dugaan Nepotisme Jokowi 'Dijlentrekkan' di Gedung MK

Salah satu yang menonjol adalah kerendahan hatinya. Ia merangkul banyak politisi Partai Demokrat dan PKS . Ini yang menurut saya  tidak diajarkan di sekolah, tapi ditemui dalam kehidupan sehari-harian.

Ia tak ubahnya orang yang cerdik. Ini kelihatan dari perilakunya terhadap orang lain. Praktis Anies tak pernah tanggapi kritik dari politisi lain secara head to had .

Pengamatan saya, Anies punya ketajaman perhitungan politis hingga sampai ke detailnya.

Apakah Anies masuk tipikal sosok pemimpin yang negarawan atau politikus?. Sepintas, Anies kelihatan tipikal sosok pemimpin yang berkarakter negarawan. Dalam beberapa acara, Anies sering mengedepankan sifat mengayomi dan memikirkan masa depan bangsa.

Terkesan, ia seperti orang yang memiliki idealisme . Kadang  berpikir visioner merangkul banyak kekuatan. Pidato -pidatonya,  lebih meletakkan profesionalisme dan moral, bukan adu domba.

Apakah Anies masuk tipikal pemimpin negarawan yang akan meneruskan estafet kepemimpinan Jokowi? Walahualam. Atau Anies baru embrio pemimpin negarawan? Walahualam. Atau Anies akan menjadi sosok politisi yang pro politik identitas,karena tertelan oleh kuatnya geng tipikal politikus pragmatis? Walahualam. n [email protected]

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU