Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo: Proyek Tol itu Interkoneksi Ekonomi Daerah

21 Mei 2023 : 21:19:37

Ada Dampak Besar Tidak Hanya untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Juga Kehidupan Masyarakat Lebih Mudah dan Menempuh Jarak Efisien Antar Kabupaten/kota 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Koalisi perubahan NasDem, Demokrat dan PKS, mulai membuka front menyerang kebijakan Jokowi, soal pembangunan jalan tol. Koalisi pendukung Anies Baswedan bersama JK, mantan capres Jokowi, anggap pembangunan jalan tol tak berkeadilan.

Pendapat ini dibalas lebih tajam oleh Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo.

Minggu (21/5/2023), anggota PKS yang dihubungi Surabaya Pagi melalui telepon selulernya mengatakan, pendapat koalisinya wajar, karena memposisikan oposisi Jokowi. Sedang anggota DPR-RI dari PDIP mengangap pendapat koalisinya pendukung Anies, sangat politis, sebab tak disertai survei dan data akademik.

Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo, menanggapi dengan tenang kritik calon rival dalam pilpres 2025.

Ganjar berharap siapa pun yang bakal terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024 harus melanjutkan program Tol Trans Sumatera yang dimulai Presiden Joko Widodo.

Harapan Ganjar itu disampaikan usai memimpin konsolidasi kader PDIP Sumatera Selatan di GOR Jakabaring, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

"Siapa pun nanti yang jadi presiden, harus menyelesaikan proyek tol ini karena interkoneksinya sangat penting," kata Ganjar dalam keterangan tertulis di Jakarta mengutip Antara, Minggu (21/5/2023).

Menurut Ganjar, dirinya siap melanjutkan program Trans Sumatera jika kelak terpilih menjadi Presiden 2024. Perkembangan proyek Tol Trans Sumatera yang dicanangkan Jokowi dari Lampung sampai Aceh itu sampai awal 2023 telah membentang sepanjang 1.064 kilometer. Jika dirinci, tol Trans Sumatera sepanjang 465 km ruas tol konstruksi dan 599 km ruas tol operasi yang dibangun PT Hutama Karya.

 

Ada Dampak Besar

Ganjar mengatakan, pembangunan tol tersebut memiliki dampak besar tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga kehidupan masyarakat bakal lebih mudah dan menempuh jarak efisien antar-kabupaten/kota.

"Teman-teman DPRD provinsi, beberapa bupati mereka menceritakan betapa pentingnya infrastruktur yang menghubungkan antar-kabupaten/kota ini. Tol itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menghubungkan sentra-sentra yang ada, jadi harus dituntaskan," ucap Ganjar.

 

Pendapat Guru Besar UGM

Prof. Dr. Sunyoto Usman, Guru Besar Sosiologi UGM memberi pandangan mengenai manfaat jalan tol. Ia merujuk pada buku karangan Jamie Davidson, yang terbit pada tahun 2015 dengan judul "Indonesia’s Changing Political Economy: Governing The Roads oleh Jamie S. Davidson terbitan Cambridge University Press. Buku ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul ( "Menaja Jalan, Ekonomi Politik Pembangunan Infrastruktur Indonesia" Insist Press, 2019). Buku ini membahas pembangunan jalan tol di Jawa dengan pendekatan “sosiologi politik pembangunan infrastruktur”.

Menurut Sunyoto Usman, fokus peran pemerintah kab/kota terkait dampak jalan tol adalah: 1) Utilisasi jalan tol untuk mengembangkan jaringan (networking) desa-desa dan kawasan industri dengan pasar, terminal, pelabuhan dan bandara; 2) Mengembangkan infrastruktur dan lembaga menjadi “supporting facilities” terhadap networking tersebut; 3) Mengembangkan growth center bagi multifier efek jalan tol, mengutamakan potensi lokal; 4) Mengembangkan kebijakan dan program pemberdayaan masyarakat terkait dengan keberadaan jalan tol; dan 5) Membangun komunikasi, kerjasama dan koordinasi dengan investor, perbankan, lembaga keuangan mikro, pengusaha eksport-import (misal kerajinan).

Sedangkan fokus pemerintah kab/kota terkait utilisasi jalan tol adalah: 1) Menindak-lanjuti regulasi tentang jalan tol yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan provinsi, terkait dengan UU jalan; 2) Mengeluarkan regulasi terkait dengan koneksi dan utilisasi jalan kab/kota, jalan provinsi dan jalan tol, 3) Optimalisasi fungsi, fasilitasi, pengawasan dan pemantauan “lembaga-lembaga” terkait dengan koneksi dan utilisasi jalan kab/kota, jalan provinsi dan jalan tol, dan 4) Mengembangkan infrastruktur transportasi (baru/lama) level kab/kota (spt jalan kab/kota, jembatan, terminal, halte, rambu-rambu dsb) sebagai “supporting facilities” jalan tol.

 

Jalan Tol Proyek Strategis Nasional

Sementara Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menekankan bahwa pembangunan jalan tol yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Jalan tol itu bisa digunakan oleh seluruh masyarakat, bisa digunakan oleh seluruh orang yang melintas, bisa digunakan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, meningkatkan konektivitas,” kata Wamenkeu saat meninjau perkembangan pembebasan tanah Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo di Kantor Kelurahan Purwomartani, Yogyakarta, Kamis (25/8/2022). n erc/jk/rmc



Berita Terkait