Benarkah Anak Muda Surabaya Mau Jadikan Jalan Tunjungan Seperti Citayam Fashion Week?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 25 Jul 2022 09:59 WIB

Benarkah Anak Muda Surabaya Mau Jadikan Jalan Tunjungan Seperti Citayam Fashion Week?

i

Anak - anak muda berjalan bak model di traffic light (TL) Jalan Tunjungan, Surabaya

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Minta Surveyor Gali Informasi untuk Atasi Kemiskinan

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Demam fashion week oleh anak-anak muda Citayam di Jalan Sudirman, Jakarta, nampaknya mulai menjangkiti anak-anak muda di Jalan Tunjungan, Surabaya.
 
Pasalnya, lewat acara fashion week bertajuk Tunjungan Runway yang digelar Minggu, 24 Juli 2022 sekitar pukul 15.00 WIB, anak-anak muda Surabaya dengan fashionnya masing-masing berjalan bak foto model terkenal di traffic light (TL) Jalan Tunjungan saat lampu penyeberangan berwarna hijau.
 
Berbeda dengan di Jalan Sudirman, tak sedikit dari mereka yang runway di TL Jalan Tunjungan sengaja menggunakan outfit dengan tema tertentu seperti casual or simple elegant outfit, elegant classy casual, black mamba, colourful outfit, hingga retro, untuk nantinya diabadikan baik lewat foto maupun video.
 
Kumaira, misalnya. Gadis belia usia 14 tahun itu memilih menggunakan outfit dengan tema black mamba untuk runway di TL Jalan Tunjungan. Meski dirinya mengaku sudah berkali-kali pernah berfoto di TL yang jalanannya ditutup, namun di jalanan ramai kendaraan melintas atau terbuka belum pernah.
 
“Cuma buat seneng-seneng, buat pemotretan aja sih. Kebetulan aku lihat di sini ada kayak fashion show week, jadi aku ikutan-ikutan di sini. Bukan ikut fenomena Citayam Fashion Week,” kata Kumaira.
 
Menurut dirinya, Tunjungan Runway bisa menjadi ruang untuk ekspresinya fashion dari anak-anak muda di Surabaya. Dari situ, mungkin banyak anak-anak di Jalan Tunjungan yang nanti outfitnya bisa ditiru juga.
 
Adapula, Mela (13), yang juga ikut menjajal runway di TL Jalan Tunjungan mengaku setuju jika Tunjungan Runway Fashion Week dijadikan serupa Citayam Fashion Week, karena menurut dirinya hal itu akan membuat nama Surabaya menjadi lebih dikenal lagi di kota-kota lain.
 
“Setuju sih, meski agak sedikit takut ada kendaraan yang nyelonong pas lampu merah karena membahayakan juga kalau-kalau waktu kita pose jalan terus tiba-tiba lewat gitu,” kata Mela yang saat itu menggunakan colourful outfit.
 
Kemudian, Memey (13) yang sore itu menggunakan outfit retro menyebut kemungkinan bahwa Tunjungan Runway ini terinspirasi dari Citayam yang ada runwaynya juga. Kendati demikian, terinspirasi di sini maksudnya bukan ikut-ikutan.
 
“Kita anak Surabaya juga punya talentanya sendiri, punya bakatnya sendiri, jadi kita nggak ikutan-ikutan. Karena di sini juga banyak banget anak-anak Surabaya yang berpotensi untuk masa depan juga,” kata Memey.
 
Sementara itu, berbeda dengan lain kebanyakan, Alois (17), saat itu datang ke Jalan Tunjungan dengan berpakaian cosplay Ciel Phantomhive dari anime Black Buttler. Mengaku sengaja berdandan demikian untuk konten foto Instagram, dan bukan karena happening Citayam Fashion Week.
 
“Dandannya sejam lebih. Rasanya panas, capek, sakit pinggang, tapi seneng jadi pusat perhatian. Karena tujuannya kalau cosplay itu biar orang lihat dan tahu ada nih anak-anak dari komunitas cosplay,” kata remaja pria tersebut.
 
Adapun dipilihnya Jalan Tunjungan untuk lokasi foto karena cocok untuk tema baju yang dikenakannya saat itu.
 
“Memilih Jalan Tunjungan karena vibesnya dapet banget kalau di sini, jadi ada spot foto banyak di sini juga,” ia mengungkapkan.
 
Nah, hingga sekitar pukul 17.00 WIB, pengunjung yang kebanyakan anak-anak muda Surabaya dominasi usia sekolah itu terlihat semakin membludak ke badan jalan untuk mengantri runway di TL Jalan Tunjungan, hingga membuat lalu lintas macet serta pengendara terganggu.
 
Klakson tanda minta jalan dari beberapa kendaraan pun sempat terdengar beberapa kali. Akibatnya, petugas Satpol PP yang berpatroli datang dan membubarkan kerumunan tersebut.
 
Tak lama berselang dari pembubaran tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji datang melihat lokasi TL Jalan Tunjungan. Meski dengan berpakaian khas Madura lengkap, pria yang akrab disapa Cak Ji itu tetap menggunakan kaos bonek.
 
“Bonek tetep bonek, karena apa? Karena bonek ini di sini. Kalau di Jakarta kan pakaian suwek-suwek’an, kurang kain. Nek iki kelebihan kain,” kata Cak Ji.
 
 
Benarkah belum kantongi ijin?
 
Lebih lanjut, saat ditanya terkait ijin dari acara tersebut di mana Satpol PP mengaku belum mengetahui ada gelaran ini, pihaknya pun tidak mempermasalahkannya.
 
“Ya nggak papa, mengalir saja lah. Ini kan hal-hal inisiatif yang mendadak, jadi nggak perlu terlalu administrasi. Justru sebenarnya ide seperti ini kalau ngadakan di kafe atau di plaza itu sudah biasa. Tapi ini ngadainnya di Jalan Tunjungan. Wali kota juga jelas memperbolehkan, yang penting sampah juga harus dijaga,” ia menuturkan.
 
Cak Ji menilai gelaran ini adalah suatu kreatifitas dan inovasi yang jangan sampai mengakibatkan suatu kemacetan. Karena itu, dilibatkan Dishub Surabaya untuk mengatur lalu lintas supaya tidak terlalu padat.
 
“Artinya pemkot dukung. Kita libatkan Dishub. Ini kan ada lampu stopannya. Begitu merah ya dijalankan, begitu hijau berhenti dulu, jadi tidak mengganggu arus lalu lintas yang di sini,” ia menerangkan.
 
 
Sebabkan kemacetan
 
Saat disinggung terkait banyaknya suara klakson dari pengendara yang meminta jalan lantaran lampu sudah hijau, pihaknya menyebut bahwa sebenarnya pengendara hanya ingin melihat juga, bukan karena macet.
 
“Bukan, macetnya ini pas merah. Ini Jalan Tunjungan, ini melibatkan stakeholder terkait termasuk Dishub supaya lalu lintasnya juga lancar,” ia menegaskan.
 
Terkait jumlah personil Dishub yang dilibatkan, ia menyebut tidak perlu banyak karena sudah ada lampu stopannya, tinggal mengarahkan saja mana yang berjalan dan mana yang berhenti.
 
Usai kerumunan di TL Jalan Tunjungan dibubarkan, sekitar pukul 17.30 WIB Tunjungan Runway dilanjutkan di seberang jalan Toko Kopi Padma, dengan penjagaan dari personil Dishub. Kemudian sekitar pukul 18.45, Tunjungan Runway dibubarkan karena acara dipastikan tidak mengantongi ijin. res

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU