Berawal dari Hobi, Irfan Kini Sudah Koleksi Puluhan Sepeda Motor Lawas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Apr 2021 10:06 WIB

Berawal dari Hobi, Irfan Kini Sudah Koleksi Puluhan Sepeda Motor Lawas

i

Irfan Nur Fajar Nazarudin dengan salah satu motor klasi miliknya. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Irfan Nur Fajar Nazarudin awal mengoleksi sejumlah motor klasik itu berangkat dari sekadar hobi. Sebagian sepeda motor miliknya itu ada yang onderdilnya sudah tidak utuh. Sedikitnya kini ada 40 unit motor yang dikoleksinya sejak tahun 2016 lalu. Dan puluhan sepeda motor tersebut pun masih dapat berfungsi dan dapat digunakan dengan baik.

Beberapa motor-motor lawas kebanyakan keluaran tahun 1990-an dan tahun-tahun sebelumnya dan semuanya keluaran dari pabrikan Jepang. Di antaranya ada Suzuki RC, Suzuki Bravo, Yamaha V 75, Yamaha Alfa, hingga Honda C 70 dan masih banyak lagi.

Baca Juga: TKP2MO Kota Blitar Sidak Mamin Jelang Lebaran

Dari sekadar hobi hingga mengoleksi beberapa unit, Irfan pun memutuskan untuk mencoba hal baru. Yakni merambah ke dunia bisnis jual beli sepeda motor klasik. Semua itu diawali pada 2016. Dia menjual koleksinya secara bertahap. Satu demi satu unit berhasil laku. Usahanya itu mendapat respons positif.

Hingga akhirnya, koleksi unit sepeda motor lawas itu kian bertambah. Semua dibeli dari hasil penjualan unit sebelumnya. "Kebanyakan ini saya dapat dari luar daerah secara online. Kalau ada barang (motor lawas, Red) yang cocok, langsung saya beli," ujar pria lulusan SMK jurusan otomotif ini.

Untuk membeli motor lawas juga tidak sembarangan. Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. "Minimal mesin motor masih hidup atau menyala. Yang paling penting lagi surat-suratnya lengkap meski sudah mati," tuturnya.

Baca Juga: Ratusan Warga Rela Antre untuk Beli Beras Murah

Tak ketinggalan, kondisi sepeda motor masih utuh atau origsinal. "Kalaupun ada beberapa spare part yang sudah rusak atau hilang tidak masalah. Toh, nanti kan saya restorasi lagi," terangnya.

Selama ini, unit motor lawas itu diperoleh dari luar daerah. Di antaranya Malang, Surabaya, dan Kediri. Dia berburu motor lawas itu di media sosial. "Rata-rata saya dapat dari perorangan. Kalau dapat dari sesama komunitas itu biasanya harganya bersaing," akunya.

Baca Juga: Misteri Ledakan 3 Kali di Blitar, Bukan dari Warung yang Terbakar di Serut

Karena dipasarkan secara online, konsumen Irfan datang dari berbagai daerah. Selain dari luar daerah, ada juga dari luar Jawa. Untuk mengirimnya, Irfan memanfaatkan jasa ekspedisi maupun kargo.

Untuk harga per unit motor hasil restorasi cukup bervariasi. Mulai dari harga Rp 2 jutaan hingga Rp 7 jutaan. Tergantung kondisi dan jenis unitnya. "Honda C 70 misalnya, itu harganya mencapai Rp 7 jutaan," sebutnya. Dsy6

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU