Berawal Iseng, Kini Sukses Bisnis Handicraft Hingga Ekspor Australia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 18 Mei 2021 09:27 WIB

Berawal Iseng, Kini Sukses Bisnis Handicraft Hingga Ekspor Australia

i

Trinanda Kusuma yang sedang menunjukkan produk kerajinan tangan produksinya. SP/ BDS

SURABAYAPAGI.com, Bondowoso - Trinanda Kusuma yang awalnya hanya iseng dalam memulai bisnis kerajinan tangan (handicraft) kini sukses di bidang tersebut. Bahkan, produk handicraft  produksi warga Kelurahan Blindungan, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sudah diekspor ke Australia.

"Awalnya sih iseng saja, ada teman baru pulang dari Bali, dan datang ke rumah, lalu ngajak bisnis. Karena bingung, akhirnya iseng saja buat handicraft untuk dikirim ke Bali," jelasnya, Selasa (18/5/2021).

Baca Juga: Harga Cabai di Bondowoso Makin Pedas: Pedagang Sumringah, Pembeli Meringis

Andre yang menggeluti usaha kerajinan tangan tersebut sudah sejak tahun 2011 itu, kemudian membuat kerajinan tangan untuk dibawa ke Bali.

"Saya akhirnya buat 10 biji dulu, lalu saya bawa ke Bali. Waktu itu saya buat handicraft berupa bumerang, karena akan dikirim ke Australia," katanya.

Jalan Andre membangun usaha tersebut tidak mulus, sebab, selama empat bulan lamanya, tidak ada kabar dari Bali, apakah produk yang dia titipkan laku atau tidak.

"Waktu itu saya nunggu hingga empat bulan, karena lama akhirnya saya menghubungi distributor di Bali, tanya apakah barang saya laku atau tidak. Ternyata begitu ditanya, barang saya tidak laku karena kualitasnya kurang baik," ungkapnya.

Baca Juga: Cegah Paham Radikalisme Sejak Dini, Polisi Bondowoso jadi Guru di Ponpes Bondowoso

Andre pun tidak mudah menyerah dan mulai memperbaiki kualitas produknya supaya bisa dilirik oleh pembeli. Akhirnya, kerja keras Andre membuahkan hasil, sebab banyak wisatawan mancanegara terutama dari Australia yang menyukai produknya.

"Waktu itu saya langsung dikontak distributor di Bali, dan langsung order cukup banyak. Waktu itu order pertama saya cukup besar yakni Rp 70 juta. Kaget saya, karena cukup banyak juga, apalagi pemula seperti saya," sebutnya.

Tawaran tersebut dikerjakan dalam waktu dua bulan, karena jumlahnya cukup banyak, mencapai 10.000 handicraft. Seluruh handicraft yang saya buat langsung diekspor ke sana (Australia) oleh distributor saya," tambah dia. Andre mengaku dirinya terus mengembangkan usaha tersebut dengan membuat sejumlah terobosan dan menjaga kualitas.

Baca Juga: BPBD Bondowoso Dropping Air Bersih ke Warga

"Alhamdulillah, saat ini saya bisa membantu tetangga, teman, dengan ikut bersama- sama bekerja disini. Total ada 20 orang yang kerja di sini," ucapnya.

Selain handicraft, industri kreatif lain yang saat ini sedang berkembang di Bondowoso adalah batik. "Motif batik Bondowoso cukup kaya dan sangat beragam. Banyak wisatawan asing yang datang kesini, dan mereka membeli batik khas Bondowoso," ucapnya.

Untuk itulah, Sinung berharap kepada pemerintah daerah, untuk lebih serius mengawal produk lokal Bondowoso, dan ikut memasarkan ke luar. "Mereka harus di-support terus, jangan dibiarkan. Dsy4

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU