Berhasil Kendalikan Covid, Bupati Lamongan Masuk 10 Nominasi Penerima Anugerah Kebudayaan PWI

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Des 2021 15:44 WIB

Berhasil Kendalikan Covid, Bupati Lamongan Masuk 10 Nominasi Penerima Anugerah Kebudayaan PWI

i

Bupati bersama Forkopimda mengecek vaksinasi yang terus dilakukan sampai ke pelosok desa. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Karena dinilai berhasil kendalikan covid-19 dengan metode kebudayaan, bupati Lamongan H.Yuhronur Efendi diapresiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat masuk 10 besar nominasi penerima anugerah kebudayaan (AK), dan berpotensi sebagai penerima asal pada 15-16 Desember 2021 mendatang, asalkan bupati mampu mempresentasikan keberhasilannya dan sesi tanya jawab dengan Tim Juri dilalui dengan baik.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI (AK-PWI) Yusuf Susilo Hartono, yang menetapkan 10 kepala daerah yang dipilih dan ditetapkan dalam rapat Tim Juri AK - PWI pada Jumat (3/12/2021) sore, mereka beragam usia, latar belakang suku, pendidikan, agama, budaya, partai, hingga masa kerja.

Baca Juga: Bupati Lamongan Berangkatkan 3 Bus Balik Gratis

"Masing-masing kepala daerah tersebut berhasil dengan baik menarasikan dan memvisualkan pergulatan memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru,” ungkap Yusuf Susilo Hartono dalam Pers rilisnya.

Bahkan menurutnya sebelum ada kebijakan prokes pandemi Covid-19, di antara daerah-daerah tersebut sudah memiliki "protokol warisan nenek moyang" dalam menghadapi wabah, yang dirawat dalam adat dan tradisi setempat.

“Beruntung bagi kepala daerah yang menyadari harta karun kulturalnya itu. Sehingga pada saat terjadi pandemi, tinggal memadukan dengan prokes dan vaksinasi, serta berbagai aplikasi berbasis teknologi, untuk melawan Covid-19, dan sekaligus untuk mewujudkan perilaku baru di berbagai bidang : sosial budaya, ekonomi, perdagangan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain,” imbuh Yusuf Susilo Hartono.

Bupati Yuhronur Efendi menyambut baik dan mengapresiasi PWI Pusat yang sudah memasukan dirinya sebagai 10 kepala daerah yang masuk nominasi penerima anugerah kebudayaan yang akan diberikan saat acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2022 mendatang.

Tentu lanjutnya keberhasilan penanganan Covid 19 di Kabupaten Lamongan dibuktikan dengan masuknya Lamongan sebagai satu-satunya daerah se-Jawa dan Bali dengan status PPKM level 1 pertama kali pada asesmen Kementerian Kesehatan RI. 

Prestasi tersebut diperoleh dengan komitmen dan Kerjasama yang kuat antara Pemkab Lamongan, TNI dan Polri serta dukungan pemerintahan kecamatan, kepala desa, tokoh masyarakat, media dan juga masyarakat menjadi kunci keberhasilan Kabupaten Lamongan dalam menanggulangi pencegahan dan pemulihan pasca pandemi.

"Pencapaian tersebut ternyata juga diapresiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)," ungkapnya. 

 

Baca Juga: 110 ASN Diambil Sumpah, Bupati Pesan Agar Pelayanan Publik Harus Berkualitas

Bupati dalam kesempatan yang berbeda menyampaikan bahwa sejak meningkatnya kasus persebaran covid 19 di kabupaten Lamongan yang diawali klaster desa Sidodowo kecamatan Modo Kabupaten Lamongan, Pemkab Lamongan bergerak cepat untuk mengatasinya. Tidak hanya pendekatan medis dan kebijakan (hukum) yang dilakukan tetapi pemerintah memasukkan pendekatan budaya (socio-cultural) dalam penanganan penyebaran virus corona.

“Kami menggunakan pendekatan socio-cultural meliputi dua aspek yaitu pendekatan kultural-persuasif yaitu pendekatan pada nilai-nilai sosial dan budaya yang melekat dan berkembang di suatu masyarakat dan pendekatan budaya populer yang dilakukan untuk membangun kewaspadaan masyarakat tentang bahaya pandemi dan mensosialisasikan sopan santun kebiasaan baru,” ungkapnya.

Pendekatan socio-cultural dimasukkan kedalam kebijakan untuk memutus rantai persebaran covid 19. Hasilnya pada tanggal 7 september 2021 Kabupaten Lamongan menjadi satu-satunya daerah se Jawa – Bali yang berhasil meraih status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 1. Perubahan status ini berdasarkan data hasil penelitian dan assesmen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Bupati uga menyampaikan upaya nyata yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan budaya baik pendekatan kultural persuasif maupun budaya populer dalam penanganan Covid 19 serta memulihkan ekonomi daerah.

“Kami mengadakan doa bersama dengan ulama yang bertajuk doa bersama untuk keselamatan bangsa agar segera terbebas dari pandemi covid-19 yang disiarkan langsung melalui zoom meeting dan kanal youtube milik pemkab Lamongan,” imbuhnya.

Baca Juga: Lembaga Sosial Terus Diberdayakan Untuk Bisa Turunkan Angka Kemiskinan

Selanjutnya, budaya gotong-royong dan kebersamaan dalam penerapan protokol Kesehatan serta gerakan vaksinasi secara massif dengan bekerja sama antar semua elemen masyarakat. Kegiatan-kegiatan vaksinasi dilakukan bekerja sama TNI dan Polri serta PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Lamongan juga dengan para pelaku seni dan budaya. Vaksinasi yang dilakukan setelah berkolaborasi ini telah mencapai target 70 persen dosis pertama, lebih tepatnya 757.320 orang atau 71,21 persen dari total sasaran 1.063.543 orang (Lansia, Anak & Umum).

“Sedangkan pendekatan budaya populer yang dilakukan untuk kebangkitan ekonomi yakni membuat Platform penjualan yang berbasis digital. Inovasi pembuatan POL (Pasar Online Lamongan) menjadi salah satu solusi di tengah pandemi, masyarakat dengan mudah belanja kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah. Kampanye untuk membangkitkan ekonomi masyarakat kabupaten Lamongan juga dilakukan dengan membuat gerakan dukungan atas UMKM, Gerakan #ayobeliproduklamongan, #ayoditumbasi, #ayodolennanglamongan dan #ayonguliner,” imbuh Bupati Yes.

Keberhasilan penanganan covid 19 dan membangkitkan ekonomi masa pandemi tidak dilepaskan dari strategi kolaborasi. Pemerintah daerah kabupaten Lamongan memilih menggunakan pendekatan pentahelix dimana aktornya terdiri dari jajaran pemerintahan baik Pemkab, TNI dan Polri, pihak swasta, masyarakat, akademisi, media massa, dan masyarakat yang memiliki tugas pokok dan fungsi sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Setelah masuk pada 10 Nomine Anugerah Kebudayaan PWI-HPN 2022 nantinya k e-10 kepala daerah tersebut akan diundang ke Kantor PWI Pusat, di lantai 4 Gedung Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat, pada 15-16 Desember 2021, untuk presentasi dan sesi tanya jawab dengan Tim Juri. Beberapa nominator yang akan bersaing dengan Bupati Yes beberapa diantaranya yakni Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Bupati Sumbawa Barat Musyarifin. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU