Bersama Menko Marves, Khofifah Bahas Perkembangan Vaksin Merah Putih

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 03 Mei 2021 13:39 WIB

Bersama Menko Marves, Khofifah Bahas Perkembangan Vaksin Merah Putih

i

Khofifah bersama tim riset vaksin Covid19 Unair dan Menko Marves Luhut sata membahas perkembangan vaksin Merah Putih VVIP Room Juanda, Surabaya, Senin (3/5/2021).  

SURABAYAPAGI,Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama tim riset vaksin Covid-19 Universitas Airlangga (Unair) dan RSUD. Dr Soetomo bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. 

Pertemuan ini digelar guna membahas pengembangan riset vaksin merah putih yang di inisiasi Universitas Airlangga di VVIP Room Juanda, Surabaya.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Menko Marves Luhut Jadi Ketua Pengarah Pengembangan Industri Gim Nasional

Ikut hadir dalam pertemuan tersebut Koordinator Produk Riset Covid-19, Prof Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Prof. Dr. Cita Rosita Sigid, Dr. dr. Laksmi Wulandari, Dr. dr. Damayanti Tindo, Kadinkes Prov Jatim dan  Direktur RSUD Dr. Soetomo, Dr Joni Wahyuhadi bersama tim dari Unair Surabaya. 

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan akan mendukung sepenuhnya inisiasi ini.  Awal tahapan produksi vaksin tersebut terdiri dari 3 bagian. Yakni skala laboratorium, skala pilot dan skala industri. Targetnya oleh Pak Menko Marves diharapkan  selesai Desember 2021.

"Menurut tim riset Unair, Skala laboratorium sampai menghasilkan seed vaccine (benih vaksin) yang dilakukan Unair. Lalu, skala pilot melakukan uji tantang dari beberapa varian SARS CoV-2 yang sudah ditemukan pada pasien Covid-19 di Indonesia, seperti Inggris dan India. Beberapa varian tersebut kemudian diujicobakan kepada hewan kecil, Mencit dan hewan besar, Maccaca (kera). Terakhir, skala industri akan dilakukan mitra industri PT. Biotis Pharmaceutical termasuk kesiapan standar produksinya. Prinsipnya Pemprov Jatim siap mendukung suksesnya riset ini sampai final," ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Senin (03/5/2021). 

Saat ini, menurut Ni Nyoman salah satu tim riset, pemberian dosis kedua telah diberikan hewan kecil, Mencit dan sedang dilakukan observasi. Minggu depan direncanakan memulai pemberian dosis pertama pada hewan besar, yakni Maccaca. 

Penelitian tahap awal vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke hewan percobaan di laboratorium, lanjut  Ni Nyoman, untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya.

"Selama riset, para peneliti juga mengkaji apakah vaksin layak digunakan atau memiliki efek samping tertentu," ujar tim riset lainnya  yang juga wakil direktur RSUD .Dr.Soetomo Prof. Dr. Cita Rosita.

Jika ketiga tahapan produksi vaksin dinyatakan siap, tahap selanjutnya adalah fase uji klinis yang terbagi menjadi empat tahapan. 

Selanjutnya Cita Rosita menjelaskan, pada tahap uji klinis fase I, vaksin disuntikkan ke beberapa sukarelawan (orang dewasa) dalam kondisi sehat. Hal tersebut dilakukan untuk menguji keamanan vaksin Covid-19 dalam tubuh manusia. 

"Jika dinyatakan aman dan efektif, vaksin tersebut dapat memasuki uji klinis fase kedua," tuturnya. 

Baca Juga: Jubir Luhut Bereaksi, Bosnya Dituding Jenderal Mencla-mencle

Pada uji klinis fase II, pengujian vaksin Covid-19 dilakukan ke lebih banyak sukarelawan agar sampel yang diperoleh lebih beragam.

"Sampel ini akan diteliti dan dikaji ulang oleh para peneliti terkait efektivitas, keamanan, dosis vaksin yang tepat, serta respons sistem imun tubuh terhadap vaksin yang diberikan," urainya. 

Setelah lulus uji klinis fase II, vaksin akan memasuki tahap uji klinis fase III. Pada penelitian ini, vaksin akan diberikan kepada lebih banyak orang dengan kondisi yang lebih bervariasi. Setelah itu, para peneliti akan memantau respons kekebalan tubuh para penerima vaksin serta memantau apakah terdapat efek samping vaksin dalam jangka waktu lebih panjang. 

"Penelitian ini membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun," ungkapnya. 

"Pada tahap ini mengingat situasi mendesak dan emergency karena pandemi, vaksin sudah bisa mendapatkan izin edar (UEA) dari BPOM untuk diberikan kepada manusia," imbuhnya. 

Baca Juga: Ganjar Tuding Wiranto, Luhut dan Agum, Jenderal Mencla-mencle

Lebih lanjut, Ni Nyoman menjelaskan, setelah uji klinis fase I sampai III dinyatakan aman dan efektif, maka, tahapan selanjutnya memasuki fase ke IV, yakni pengawasan pemasaran. Agar cepat diproduksi, pemerintah melalui Menko Marves  mengagendakan rapat periodik setiap bulan agar target produksi vaksin merah putih sesuai rencana. 

"Kalau bisa desember sudah selesai sehingga awal tahun 2022 sudah bisa diproduksi," ungkap khofifah.

Dalam proses pengembangan vaksin merah putih, tim riset Unair juga bekerjasama dengan RSUD Dr. Soetomo. Menurut Direktur RSUD Dr Soetomo, Dr Joni Wahyuhadi, jika fase II dinyatakan berhasil, aman dan efisien, pengembangan vaksin merah putih dilanjutkan ke fase III, yakni manusia. 

"Pada fase ketiga, seluruh rumah sakit di Jatim akan dilibatkan," jelasnya. 

Adapun di tahap pertama pengembangan vaksin merah putih, pengawasannya dilakukan pihak RSUD DR Soetomo. "Jadi, timnya terdiri dari Unair dan Dr. Soetomo," jelas Joni. By

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU