Cacar Monyet Berstatus Darurat, Profesor Zubairi Bagi Cara Cegah Penularan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 25 Jul 2022 11:43 WIB

Cacar Monyet Berstatus Darurat, Profesor Zubairi  Bagi Cara Cegah Penularan

i

Penyakit Cacar Monyet Berstatus Darurat

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menetapkan cacar monyet sebagai kondisi kesehatan darutat atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada pertemuan yang diadakan pada hari Kamis, (21/7/22) untuk mengantisipasi akan terjadinya pandemi

Menanggapi hal itu Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djurban mengatakan Indonesia harus siaga terhadap kasus cacar monyet yang terus bertambah.

Baca Juga: WHO Selidiki COVID Varian 'Eris', Picu Kematian Secara Tiba-Tiba?

Menurutnya, Indonesia harus segera mempersiapkan strategi untuk mitigasi untuk mencegah penularan cacar monyet.

"Menyusul pernyataan WHO bahwa wabah cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global, maka Indonesia perlu siap siaga," tulisnya melalui akun twitter pribadinya, Sabtu (23/7/2022).

"Sangat penting untuk mengonsolidasikan strategi mitigasi di berbagai tingkatan karena lebih 16 ribu kasus telah menyebar di 75 negara saat ini. Waspada," sambung Profesor Zubairi.

Bedasarkan sumber laman Mayo Clinic, cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Biasanya penyakit ini menyerang hewan pengerat maupun permata seperti tikus dan monyet.

Baca Juga: Bupati Ikfina Harap Pelayanan Kesehatan Di Bumi Majapahit Terus Meningkat

Cacar monyet pertama kali muncul di Afrika pada 1970-an. Setelah bertahun-tahun mereda, pada awal Mei 2022, virus ini kembali dilaporkan. Pada bulan lalu, ada 47 negara yang melapor adanya kasus cacar monyet. Namun kini, total kasus mencapai 16.000 yang tersebar di 75 negara di dunia. Setelah satu bulan melakukan penilaian, WHO akhirnya memutuskan untuk menetapkan status cacar monyet darurat kesehatan.

Gejala terinfeksi cacar monyet ada beberapa diantaranya demam, sakit kepala, sakit otot dan punggung, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, panas dingin, dan ruam seperti jerawat atau lepuh yang muncul di wajah, di dalam mulut, dan di bagian tubuh lainnya, seperti tangan, kaki, dada, alat kelamin, atau anus.

Penularan virus cacar monyet sendiri karena adanya kontak dekat dengan hewan maupun orang yang terinfeksi. Selain itu, memegang bahan-bahan seperti selimut juga bisa menjadi penyebab penularan pada seseorang. Penularan cacar monyet sendiri terjadi sekitar 5 hingga 21 hari.

Baca Juga: WHO dan Kemenkes Beri Isyarat, Status Pandemi Covid-19 Akan Dicabut Tahun Ini

Menanggapi cacar monyet yang berstatus darurat, Prof Zubairi membagikan tips untuk mencegah penularannya mulai dari hindari kontak dari kulit ke kulit terhadap orang dengan cacar monyet, jangan sentuh korengnya, jangan sentuh tempat tidur, handuk, & pakaiannya, jangan cium, peluk, & seks dengan suspek atau orang yang positif terinfeksi virus cacar monyet, jangan berbagi peralatan makan & minum dengan yang terinfeksi, serta sering mencuci tangan dengan sabun.

WHO juga meminta negara-negara di dunia memperkuat karantina dan tindakan kesehatan lainnya dengan tujuan menekan penyebaran virus cacar monyet. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU