Cacar Monyet Ganti Nama Jadi Clade, Ini Penyebabnya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 15 Agu 2022 16:07 WIB

Cacar Monyet Ganti Nama Jadi Clade, Ini Penyebabnya

i

Foto Ilustrasi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Nama penyakit cacar monyet diganti menjadi Clade untuk menghindari stigma buruk atau diskriminasi terhadap hewan. Hal tersebut diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di situs resminya.

Virus cacar monyet pada awalnya dinamai seperti itu karena ditemukan pertama kali pada 1958 pada monyet yang sedang diteliti di salah satu laboratorium di Denmark. Dilansir dari situs resmi WHO, Senin (15/8/2022) sejak saat ini, nama cacar monyet digunakan. Namun, kini nama tersebut dianggap sudah tidak relevan karena penularan virus tidak lagi akibat monyet.

Baca Juga: WHO Selidiki COVID Varian 'Eris', Picu Kematian Secara Tiba-Tiba?

"Penamaan virus yang baru diidentifikasi, penyakit terkait, maupun varian virus harus diberi nama dengan tujuan untuk menghindari pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis dan meminimalkan dampak negatif pada perdagangan, perjalanan, pariwisata, dan kesejahteraan hewan," ujar WHO.

Juru Bicara WHO Margaret Harris menegaskan bahwa monyet tidak dapat dianggap bertanggung jawab atas mewabahnya penyakit tersebut. Penularan dapat terjadi dari hewan ke manusia, tetapi untuk wabah yang terjadi baru-baru ini hanya terkait dengan kontak manusia. Harris pun melarang siapa pun untuk menyerang hewan apa pun.

Baca Juga: Bupati Ikfina Harap Pelayanan Kesehatan Di Bumi Majapahit Terus Meningkat

"Ini adalah penularan kontak dekat. Jadi yang perlu diperhatikan adalah di mana penularannya pada populasi manusia, dan apa yang dapat dilakukan manusia untuk melindungi diri mereka dari penularan," kata Harris.

 WHO menuturkan penggunaan nama baru telah mengikuti kaidah penamaan yang telah disepakati sebelumnya. Nama Clade sendiri berasal dari daerah asal temuan virus tersebut, yakni di Cekungan Congo (Afrika Tengah) sebagai Clade 1. Sedangkan temuan di Afrika Barat diberi nama Clade II. Nama baru merupakan hasil kesepakatan dari para ahli.

Baca Juga: WHO dan Kemenkes Beri Isyarat, Status Pandemi Covid-19 Akan Dicabut Tahun Ini

Sebagai informasi, WHO baru saja memberikan status darurat global pada wabah virus tersebut, mengingat penyebarannya yang semakin masif terutama di benua Amerika dan Eropa.

Cacar monyet yang kini berubah nama menjadi Clade tersebut memiliki sejumlah gejala antara lain, melepuh di kulit terutama di sekitar mulut dan kemaluan. Gejala Clade disebut bertahan rata-rata selama dua pekan sejak gejala awal muncul. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU