Dari Hobi, Kini Sukses Berbisnis Kelinci Pedaging

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 08 Jun 2021 10:01 WIB

Dari Hobi, Kini Sukses Berbisnis Kelinci Pedaging

i

Burhan M. Ahyani dengan kelinci pedaging budidayanya. SP/ TRG

SURABAYAPAGI.com, Trenggalek - Memelihara kelinci ternyata bisa menjadi bisnis yang menguntungkan, salah satunya adalah  Burhan M. Ahyani yang hobi memelihara hewan, kini sukses membudidayakan bibit kelinci pedaging. Keuntungan yang dihasilkan hingga puluhan juta setiap bulan.

"Untuk kelinci saya lebih fokus pada pembibitan. Jadi hanya menjual bibit ke calon peternak kelinci," ungkap Burhan M. Ahyani, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: 4 Titik yang Tertimbun Longsor di Trenggalek Dibuka

Sedangkan, kelinci yang diternak saat ini merupakan kelinci pedaging. Untuk jenisnya sementara ini ada tiga, yaitu New Zealand (NZ), Hyla, dan Hycole. Dipilih tiga jenis kelinci tersebut karena selain pembudidayaannya sangat mudah, juga tiga lebih cepat tumbuh.

"Untuk pasar, yang paling diminati adalah daging kelinci. Makanya saya memilih membudidayakan kelinci itu karena lebih cepat tumbuh daripada jenis lainnya. Apalagi jenis kelinci hias yang hanya diminati golongan tertentu," katanya.

Selain itu, jika proses perkawinan tepat pada masa birahi kelinci betina, makan anak yang dihasilkan mulai 5 sampai 10 ekor. Sedangkan jika tidak tepat, anak yang dilahirkan hanya sekitar tiga ekor. Masa bunting terjadi sekitar 30 hari setelah proses perkawinan. Sekitar H-1 proses melahirkan, pemilik harus menyiapkan tempat melahirkan seperti boks kotak yang ditaruh dalam kandang.

Baca Juga: Harga Gabah di Trenggalek Turun

Kelinci budidaya milik Burhan dijual dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per ekor itu usia sapih antara 2-3 bulan setelah lahir. Sedangkan untuk pelanggannya, ada dari beberapa daerah seperti Malang, Ponorogo, dan sebagainya.

Selain ternak bibit kelinci, dirinya juga bekerja sama dengan peternak kelinci lainnya untuk stok daging kelinci. Sebab, banyak penjual daging kelinci atau pemilik warung makan yang menyajikan menu daging kelinci dari luar daerah. Seperti Magetan dan daerah Jawa Tengah, meminta stok daging kelinci.

Baca Juga: Kasus DBD di Trenggalek Meningkat Tajam

Dirinya juga bekerja sama dengan peternak lain untuk menyetok daging kelinci tersebut. Biasanya peternak lain itu datang dengan membawa kelinci hidup untuk dijual kepadanya. Dia menyembelih kelinci tersebut dan mengulitinya untuk menjual dalam bentuk karkas.

"Saya juga menggerakkan komunitas lain. Sebab, permintaan daging kelinci di luar banyak. Minimal setiap satu minggu sekali saya selalu mengirim daging kelinci tersebut dengan berat rata-rata 50 kilogram setiap kali kirim," jelas Burhan. Dsy8

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU