Dinkes Jatim Cek Kelompok ASMAN Pemanfaatan TOGA dan Akupresur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Agu 2022 18:07 WIB

Dinkes Jatim Cek Kelompok ASMAN Pemanfaatan TOGA dan Akupresur

i

Wabup Gus Mujib bersama Ninis ketua Tim Penilai provinsi Jawa timur

SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan - Tim Penilai Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Provinsi Jawa Timur berkunjung ke Kabupaten Pasuruan, Selasa (09/08)

Kedatangan rombongan yang diketuai oleh Ninis Herlina itu tak lain untuk memverifikasi sekaligus menilai bagaimana pemanfaatan toga dan akupresur (ASMANTOGA) di Kabupaten Pasuruan dikelola dengan baik dan benar.

Baca Juga: Dinkes Jatim: 1000 HPK dan MP-ASI Kaya Protein Hewani Senjata Ampuh Lawan Stunting

Dari pantauan di lapangan, rombongan Ninis dkk tiba di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti dan langsung disambut oleh wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron (Gus Mujib), para asisten hingga Kepala OPD dan Pengurus PKK Kabupaten Pasuruan.

Di hadapan Tim Penilai, wakil Bupati Gus Mujib memaparkan seputar program dan kegiatan Asman Toga di Kabupaten Pasuruan maupun Kelompok Asman Toga Permata di Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari.

Menurutnya, semua puskesmas di Kabupaten Pasuruan diwajibkan memiliki taman toga yang ditanami berbagai apotek hidup. Begitu pula di semua kantor kecamatan dan desa, juga diwajibkan menanam tanaman toga.

Harapannya tak lain agar sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan sebagai obat, serta membantu meningkatkan perekonomian desa lantaran bisa dijual ke masyarakat yang membutuhkannya.

"Semua puskesmas dan kecamatan wajib memiliki taman toga. Ada tanaman obat yang dirawat. Ketika sewaktu-waktu dibutuhkan, maka tinggal dipanen saja. Atau bisa dijual untuk menambah pendapatan," katanya.

Dalam hal anggaran kegiatan, Pemkab Pasuruan melalui Dinas Kesehatan terus melakukan berbagai program seperti pembinaan kelompok asman toga, workshop pemanfaatan toga bagi kader dan guru UKS, pendampingan pengolahan dan pemanfaatan toga, hingga lomba kelompok asman toga dan keterampilan.

"Banyak sekali kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung Asman Toga di Kabupaten Pasuruan. Termasuk bimtek fasilitator puskesmas," singkatnya.

Baca Juga: Sub Pekan Imunisasi Nasional Serentak, Dinkes Jatim Sasar 4,4 Juta Anak

Tak selesai sampai di situ, Gus Mujib juga memaparkan kebijakan Pemkab Pasuruan yang mendukung kegiatan Asman Toga. Diantaranya Surat Himbauan Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan tentang taman toga, Surat Edaran Bupati Pasuruan tentang Hari jumat sebagai Hari Minum Kopi, Program Satrya Emas (strategi layanan ekonomi maslahat) dan lainnya.

Seluruh kebijakan tersebut sudah dijalankan oleh masyarakat dan manfaatnya secara bertahap bisa dirasakan.

"Ada banyak poduk yang tercipta seperti Lulur Kemuning, kopi dewarengku, batik alam, sirup bunga telang, sirup temulawak dll," jelasnya.

Sedangkan khusus di Kelompok Asman Toga Permata, total ada 69 jenis tanaman obat dan 7 jenis tanaman sayuran yang ditanam. Begitu pula sampai di tingkatan keluarga, di mana setiap 1 RT terdapat 1 keluarga binaan yang memiliki tanaman obat.

Gus Mujib optimis, pemanfaatan ASMANTOGA di Kabupaten Pasuruan akan mendapatkan tempat di tingkat Provinsi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meroket Jelang Nataru, Dinkes Jatim Himbau Warga Lengkapi Status Vaksinasi

"Mudah-mudahan menjadi yang terbaik. Kalaupun ada yang lebih baik, Insya Allah bisa di deretan juara. Amin Ya Robbal Alamin," harapnya.

Sementara itu, kata Ninis selaku Ketua Tim Penilai, dukungan dari Pemda untuk pemanfaatan asman toga dinilai sudah baik. Sehingga tinggal mengecek kebenaran di lapangan melalui kunjungan.

"Tadi kalau Pak Wabup paparan sudah sangat bagus, jadi tinggal bagaimana melihat kondisi real di lapangan. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau masih tersimpan dengan baik.

"Semua nya mempunyai nilai, tetapi justru bagaimana melihat betul  manfaat asman toga sampai ke keluarga," tutupnya. ris

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU