Dokter Surabaya, Bangga Sel Dendritik Terawan Berguna di Perancis dan Kanada

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Jul 2022 16:40 WIB

Dokter Surabaya, Bangga Sel Dendritik Terawan Berguna di Perancis dan Kanada

i

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan saat disuntik Vaksin Nusantara oleh Dr. dr. Terawan. (foto: Sp/istimewa)

SURABAYAPAGI.com, Surabaya- Surprise! Ini komentar beberapa dokter THT, Jantung dan penyakit dalam di RSUD Dr. Soetomo, RSI A.Yani dan RS Siloam Surabaya, atas jurnal dari Perancis dan Kanada, yang akan memproduksi vaksin dengan sel dendritik untuk HIV dan antigen malaria.

 

Baca Juga: Siti Fadila Supari dan Panglima TNI, Disuntik Vaksin Immunotheraphy Nusantara oleh Terawan Agus Putranto

“Ini buktikan temuan Dr. Terawan, tentang sel dendritik bermanfaat di laboratorium luar negeri. Saatnya tim peneliti di Indonesia teruskan penelitian sel dendritik untuk vaksin covid-19 dan antigen lain. Dokter Indonesia harus bangga dengan temuan temuan sel dendritik oleh senior dokter Terawan,” kata dokter penyakit dalam dan jantung dari RSUD Dr. Soetomo dan Siloam, yang dihubungi Surabaya Pagi, Selasa (5/7/2022) siang.

 

Beberapa dokter ini ditemui dimintai komentar dua jurnal ilmiah kedokteran yang dimuat di Surabaya Pagi, Selasa dengan judul “Sel Dendritik di Perancis untuk HIV, di Indonesia untuk apa…”. Tulisan ini bersumber dari jurnal ilmu kedokteran dari Paladin Biosciences, sebuah devisi dari Paladin Labs Inc di Kanada di dalam situs https://gcgh.grandchallenges.org/grant/dendritic-cell-receptor-targeted-malaria-vaccines dan jurnal yang tertuang pada laman https://www.rfi.fr/en/france/20210226-french-researchers-prepare-for-hiv-vaccine-trials-using-dendritic-cells.

 

Menurut beberapa dokter yang tak mau namanya di korankan (alasan sensitif sejak ada pendirian PDSI, organisasi di luar IDI, red), Sel dendritik adalah sel-sel sistem imun spesial, berbentuk mirip bintang, dijumpai di jaringan, seperti kulit, dapat meningkatkan respons imun melalui antigen di permukaannya ke sel-sel lain pada sistem imun, dan dapat bertindak sebagai penyusun atau pengatur antigen yang berada di sel-sel.

 

Sel-sel dendritik juga dapat dijumpai di hidung, paru-paru, saluran pencernaan, dan kulit. Di kulit, sel-sel dendritik disebut sebagai sel-sel Langerhans.

 

“Bagi kalangan dokter,  sudah diketahui bahwa sel-sel dendritik pertama kali dideskripsikan oleh Ralph Steinman, tahun 1973. Jadi apa yang diteliti Dr. Terawan, ini ilmiah. Tinggal uji klinis untuk covid-19. Saat itu Steinman temukan sedang menyelesaikan pendidikan postdoktoral di laboratorium Zanvil A Cohn, sama dengan dokter Terawan. Sayang elite di Kemenkes ada politisasi dan dugaan bisnis, sehingga penelitian dr. Terawan tak semulus di Kanada dan Perancis,” jelas dokter Penyakit Dalam dan Jantung Surabaya.

 

Baca Juga: Prof Terawan: Pendapat Profesor Diluar Keahlian saya, Bisa Menyesatkan

Dokter dokter ini heran atas hambatan penelitian vaksin nusantara berbasis sel dendritik. “Kita orang kedokteran tahu uji klinis terhadap vaksin produksi dalam negeri yang digagas Dr. Terawan,  tak perlu diganggu sejak awal, toh sabuah penelitian medika harus dilakukan secara terbuka?. Kita dokter yang berpraktik medik, heran juga ribut soal uji klinis vaksin nusantara,” tambahnya.

 

Seperti diketahui, Vaksin personal berbasis sel dendritik (dendritic cell) ini diteliti oleh Mantan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto bersama dengan Aivita Biomedical Corporation AS, Universitas Diponegoro, dan RS Kariadi Semarang.  Tim ini yang memprakarsai pembuatan vaksin Covid-19 Nusantara.

 

Sel dendritik adalah sel imun yang berfungsi sebagai guru. Bahkan disebut Sel dendritik adalah gurunya sel-sel yang nantinya memproduksi antibodi.

 

Baca Juga: Produksi Vaksin Nusantara, Bentuk Manajemen Efisiensi dengan AS

Mengingat dalam tubuh manusia, ada dua macam sel, yakni sel B dan sel T. Dan sel yang bertugas memproduksi antibodi adalah sel B.

 

Disebut oleh peneliti tim Dr. Terawan, saat ada banyak antigen yang masuk ke tubuh melalui vaksin kemudian diserap oleh sel dendritik, lalu sel dendritik akan memaparkan bagian tubuhnya potongan-potongan antigen itu. Gunanya untuk mengajari sel B (memproduksi antibodi).  Ini berbeda dengan vaksin konvensional lainnya.

 

Vaksin Nusantara yang diprakarsai Terawan adalah dibuat dengan mengeluarkan sel dendritik dari dalam tubuh. Dan kemudian memasukkannya lagi. Cara mengeluarkan sel dendritik, ahli akan mengambil darah orang yang akan divaksin. (rmc)

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU