DPRD Jember Dukung Vaksinasi Guru dan KBM Tatap Muka di Sekolah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Mar 2021 10:46 WIB

DPRD Jember Dukung Vaksinasi Guru dan KBM Tatap Muka di Sekolah

i

Proses pembelajaran tatap muka di SMK IBU. SP/ Jmr

SURABAYAPAGI.com, Jember - Pemkab Jember akan segera menjadwalkan vaksinasi bagi para guru Sebelum berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka. Komisi D DPRD Jember, Jawa Timur, mendukung keinginan Bupati Hendy Siswanto untuk segera melaksanakan KBM secara tatap muka di sekolah di sekolah tersebut.

Namun Ketua Komisi D Hafidi mengingatkan agar protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat. “Protokol kesehatan dilaksanakan hingga dilakukan swab terhadap siswa dan pengajar. Selanjutnya vaksinasi terhadap guru dituntaskan dulu, baru tatap muka,” katanya, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga: Gudang Tembakau PTPN X Kebun Ajung Jember Hangus Terbakar saat Sahur

Sementara itu, Menurut Wakil Kepala SMK IBU Bidang Kurikulum Muhammad Muslim mengatakan, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan yang bernaung di bawah Yayasan Islam Bustanul Ulum sudah menggelar tatap muka kemarin Senin. Total jumlah siswa SMK keseluruhan di sana mencapai 2.099 orang siswa yang terbagi menjadi 67 rombel kelas.

“Normalnya dalam satu kelas terisi 32 peserta didik, maksimal 36 peserta didik. Tapi tatap muka pada masa pandemi diikuti maksimal 18 siswa setiap kelas,” katanya.

Setelah pembelajaran tatap muka digelar, pembelajaran daring ditiadakan. “Ini agar anak-anak tidak terbebani,” kata Muslim.

Baca Juga: Pantai Cemara Jember Diterjang Banjir Rob

Yayasan IBU menyediakan kendaraan untuk transportasi siswa ke sekolah. “Karena siswa kami rata rata kurang mampu, penyedian transportasi ditambah lagi. Alhamdulillah sudah teratasi,” tambahnya.

Setiap peserta didik yang masuk sekolah harus menjalankan protokol kesehatan. Di pintu gerbang sudah ada petugas pengecek suhu dan petugas bagian ketertiban pelaksanaan protokol kesehatan, mulai dari cek masker sampai cuci tangan. Ketika ada anak perserta didik memiliki gejala covid, maka langsung kami arahkan di ruang isolasi yang sudah kami sediakan,” kata Muslim.

Sementara untuk SMP IBU, ada 14 ruang belajar kelas IX dan tiga ruang kelas santri dan santriwati yang digunakan. Dan egiatan belajar mengajar hanya berlangsung maksimal tiga jam, yakni pukul 07.30 sampai 10.30.

Baca Juga: Penghitungan Suara Tingkat Kabupaten di Jember Diperpanjang

“Kami tidak menggunakan sistem shift. Semua masuk bersamaan,” kata Imron. Sementara itu untuk siswa kelas VII dan VIII belum ada tatap muka, dan masih menggunakan pembelajaran daring. Dsy9

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU