Duka Keluarga Korban di Surabaya Tabrakan KA Probowangi vs ELF
20 November 2023 : 19:03:50
Keluarga salah satu korban kecelakaan di Lumajang. SP/AINI
SURABAYAPAGI, Surabaya - Kecelakaan tragis antara Kereta Api Probowangi dengan sebuah minibus Elf di Lumajang pada Minggu (19/11/2023) malam telah menelan korban jiwa sebanyak 11 orang. Kejadian ini membawa duka mendalam bagi keluarga korban yang terpukul oleh kehilangan yang mendadak.
Salah satu keluarga yang terkena dampaknya adalah keluarga Sulastri, yang merupakan adik ipar dari almarhumah Yelis Sulistiana, seorang warga Dukuh Pakis, Surabaya.
Sulastri mengungkapkan bahwa kabar meninggalnya sang kakak disampaikan kepadanya sekitar pukul 23.00 WIB, setelah suaminya Yelis memberitahukan kabar tersebut.
"Jadi sekitar jam 20.00 WIB, suami Yelis mendapat kabar tentang kecelakaan. Kemudian, sekitar jam 23.00, suamiku memberitahuku bahwa Bu Yelis telah meninggal," kata Sulastri kepada Surabaya Pagi, di Rumah Duka, Surabaya, pada Senin (20/11/2023).
Rumah duka dipenuhi isak tangis dari keluarga dan kerabat dekat korban. Dalam kepedihan yang mendalam, Sulastri menggambarkan Yelis sebagai pribadi yang baik dan penuh kasih sayang. "Bu Yelis sangat baik. Terutama terhadap anak saya, dia selalu perhatian. Setiap kali bertemu, selalu menanyakan kabarnya. Saya sangat merindukannya," ujarnya sambil menahan haru.
Almarhumah Yelis juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan penuh perhatian kepada keluarganya. Kehilangan mendadak ini mengejutkan keluarga karena sebelumnya Yelis dalam keadaan sehat.
Sebelum kejadian, Yelis sempat meminta izin untuk menghadiri reuni teman SMA di Banyuwangi. Rencana ini telah disiapkan oleh Yelis sejak jauh-jauh hari.
"Sebelumnya, dia mengatakan ingin pergi ke acara reuni teman-teman SMA. Keluarga memberikan izin asalkan dalam keadaan sehat. Namun, sebelum keberangkatan, dia mengaku sakit dan kesulitan berdiri," jelas Sulastri.
Jenazah Yelis direncanakan disemayamkan di rumah keluarga di Pondok Jegu Taman, Sidoarjo. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke Dukuh Pakis untuk dimakamkan. Keluarga masih menunggu anggota keluarga lainnya untuk berkumpul sebelum mengantarkan almarhumah ke peristirahatan terakhirnya.ain/ana