Forkopimda Jatim dan Ketua BNPB Kordinasi Perlu Perketat Pelaksanaan Prokes

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 08 Jun 2021 11:47 WIB

Forkopimda Jatim dan Ketua BNPB Kordinasi Perlu Perketat Pelaksanaan Prokes

i

Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, pada Senin (7/7/2021)malam , melakukan rapat koordinasi terkait dengan penanganan Covid-19

SURABAYAPAGI, Surabaya - Naiknya Covid 19 di Bangkalan menjadi perhatian Forkompinda Jatim. Mereka mulai dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, pada Senin (7/7/2021)malam , melakukan rapat koordinasi terkait dengan penanganan Covid-19, yang dilaksanakan di Gedung Rupatama, Mapolda Jatim.

Dalam pertemuan tersebut Kadinkes Propinsi Jatim memberikan pemaparan terkait kondisi saat ini diantaranya Trend rata-rata keterpakaian kapasitas BOR ICU rumah sakit dibeberapa daerah Kabupaten/Kota mencapai 25%. Tingkat prosentase pelaksanaan vaksinasi di Jawa Timur mencapai 64,13 % pada dosis I dan 30.32 % pada dosis ke II per 6 Juni 2021.

Baca Juga: Siaga Darurat El-Nino, Pemprov Jatim Bersama BNPB Gelar Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Bencana

Sedangkan Ketua rumpun kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi menyampaikan pemaparan kepada Forkopimda Jatim saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 di wilayah jatim, dimana tingkat kematian di Jawa Timur akibat Covid- 19 mencapai 2,78%, sementara itu tingkat penggunaan BOR di Kabupaten Bangkalan mencapai 82%.

Varian Covid-19 B.1617 asal India sudah mulai mendominasi persebaran di wilayah Jawa Timur, maka perlu memperketat pelaksanaan penerapan prokes dan pembatasan kegiatan masyarakat.

Sementara Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron menjelaskan terkait epicentrum zona merah yakni, Kecamatan Arosbaya yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 diduga akibat tradisi lebaran ketupat serta PMI yang mengabaikan prokes.

"Telah dilakukan pembatasan mobilitas masyarakat serta swab masal di Kecamatan Arosbaya yang diduga menjadi Epicentrum Persebaran Covid-19," jelas R. Abdul Latif Amin Imron.

Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro menerangkan, tingkat ketersedian BOR di rumah sakit di Kabupaten Madiun mencapai 35% serta penerapan larangan isolasi mandiri bagi masyarakat Madiun yang terpapar Covid - 19 untuk menekan tingkat persebaran Covid-19 di masyarakat.

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menerangkan, terkait Tingkat ketersediaan BOR di Kabupaten Tulungagung yang mencapai 63%. Serta tingkat penambahan kasus aktif dalam dua bulan terakhir terjadi kenaikan namun tidak signifikan.

Walikota Madiun Maidi menyampaikan, bahwa tingkat ketersediaan BOR di Kota Madiun yang mencapi 69% serta upaya penekanan penyebaran Covid-19 di Kota Madiun.

Bupati Trenggalek M Nur Arifin menerangkan, terkait kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Trenggalek mencapai 86 pasien serta tingkat keterpakaian BOR di Kabupaten Trenggalek mencapai 30%.

Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani, S.Pd. menerangkan terkait kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi mencapi 101 pasien serta tingkat keterpakaian BOR di Kabupaten Banyuwangi mencapai 51%.

Sedangkan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menerangkan terkait tingkat keterpakaian BOR di Kabupten Bojonegoro yang mencapi 58%.

Baca Juga: Khofifah ajak Forkopimda se Jatim Antisipasi Kenaikan Kriminalitas Jelang Lebaran

Dari pemaparan Bupati/ Walikota di Jatim, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menyebutkan, Upaya yang dilaksanakan dalam menekan angka persebaran Covid-19 telah melakukan rapat koordinasi, pengecekan ketersediaan BOR, penambahan tenaga kesehatan dan alat kesehatan serta penerapan protokol kesehatan.

"Pelaksanaan penyekatan di perbatasan Surabaya dan Bangkalan pada 6 Juni terkonfirmasi 30 orang positif, pada 7 Juni terkonfirmasi 41 orang positif. Hal ini perlu menjadi perhatian kusus untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19," jelas Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto.

Sedangkan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyebutkan, Penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan mencapai 40 orang, dengan kasus aktif 115 orang.

"Fokus penanganan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan dengan menerapkan 3T dilakukan di 4 (empat) Kecamatan yakni Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Geger," ungkap Kapolda Jatim.

Untuk itu pihaknya kata Kapolda Jatim telah memerintahkan Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak dan Polres Bangkalan untuk melakukan penyekatan di perbatasan Bangkalan dan Surabaya guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Kita perlu bekerja sama dengan meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi disegala sektor lini untuk menangani Covid-19," tambah Kapolda.

Baca Juga: Kriminalitas di Jatim Naik, Perjudian Pertama

Disisi lain, Dewi Nur Aisyah Ahli Epidomologi BNPB juga memberikan pemaparannya kasus kenaikan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan tidak diikuti dengan ketersedian BOR yang cukup, sehingga menjadi atensi dari BNPB untuk mengantisipasi dan menekan angka kematian.

"Pembelajaran dari lonjakan kasus di Kabupaten Kudus, apabila diantisipasi pada dua minggu sebelumnya maka tidak terjadi lonjakan mencapai 2000 kasus aktif," ujarnya.

Sementara itu Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito juga memberikan pengarahan diantaranya, pastikan ketersediaan BOR serta tenaga kesehatan di rumah sakit dan tempat isolasi mandiri, memaksimalkan fungsi Posko PPKM mikro untuk mengendalikan kasus aktiv Covid-19.

"Konsisten dan meningkatkan jumlah pemeriksaan baik tracing maupun testing, dan pantau kedisiplinan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas penduduk serta diperlukan kolaborasi, koordinasi dan sinergitas antar stake holder dalam menangani kasus Covid-19," imbuhnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menerangkan Forkopimda Jatim akan terus melaksanakan pencagahan penularan Covid-19 terutama varian baru di Jatim dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat bagi PMI, yang kembali ke Jatim dengan dilakukan karantina dan pemeriksaan swab test di Asrama Haji maupun pos PPKM Mikro masing masing wilayah.

"Berkaitan dengan melonjaknya penyebaran Covid-19 di Bangkalan, maka kami Forkopimda bersama sama melaksanakan antisipasi dengan penyekatan di Suramadu dan titik lainnya untuk mencegah penyebaran di daerah lain serta pelaksanaan swab antigen masal maupun 3T," jelas Gubernur Jatim.nt

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU