Harga Pakan Ternak Naik, Harga Telur di Jatim Ikut Melambung

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 26 Mei 2023 10:48 WIB

Harga Pakan Ternak Naik, Harga Telur di Jatim Ikut Melambung

i

Foto ilustrasi. Foto: Kementan.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Harga komoditas telur ayam di Jatim terus melonjak naik dalam beberapa waktu terkhir. Berdasarkan Sistem Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), harga rata-rata komoditas telur Jatim per Rabu (24/5/2023) adalah Rp 30.603 per kilogram (kg).

Secara rinci, harga rata-rata telur tertinggi terjadi di Kabupaten Bangkalan yakni mencapai Rp 33.000 per kg. Sementara harga rata-rata telur terendah terjadi di Kabupaten Bondowoso yakni seharga Rp 28.500 per kg.

Baca Juga: Harga Telur Ayam di Situbondo Naik

Sementara di Pasar Surabaya seperti Pasar Genteng, Pasar Pucanganom, Pasar Tambahrejo dan Pasar Wonokromo harga telur mencapai Rp 31.000 per kg. Sedangkan di Pasar Keputran Rp 32.000 per kg dan Pasar Soponyono Rp 30.000 per kg.

Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur (Jatim) Indyah Aryani menjelaskan bahwa penyebab naiknya harga komoditas ini dikarenakan oleh meningkatnya permintaan masyarakat atau pasar.

 “Secara ketersediaan, komoditas telur ini cukup. Hanya saja memang ada tren psikologi pasar. Saat covid kan tidak ada hajatan, halal bihalal, nah tahun ini kan mulai ada lagi,” kata Indyah, Rabu (24/5/2023).

Selain itu, lanjut Indyah, naiknya harga telur juga disebabkan oleh naiknya harga pakan ternak.Ia menuturkan bahwa 65 persen bahan untuk pakan ternak yakni meat and bone meal yang harganya cukup tinggi ini harusdi impor.

“Mahalnya meat and bone meal ini juga disebabkan oleh pengaruh antara perang Ukraina dan Rusia yang membuat ketersediaan ini berkurang,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa  pemerintah pusat memberikan bantuan jagung kepada peternak ayam yang memiliki 11.500 ternak ke bawah. Ia menyebut, subsidi jagung tersebut didistribusikan melalui Bulog.

Baca Juga: Harga Telur di Lamongan Tembus Rp 31 Ribu Perkilo

“Kalau dari Pemprov Jatim, kami untuk melakukan pendampingan untuk membuat pakan ternak dari komposisi bahan lokal. Dan proses ini sudah berjalan di kantong-kantong peternak ayam petelur di Jatim, seperti Blitar misalnya,” ungkapnya.

Indy menyampaikan bahwa Dinas Peternakan Jatim mencatat ketersediaan telur ayam berdasarkan perhitungan prognosa provinsi mengalami surplus.

Berdasarkan, Peraturan Badan pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022 bahwa Harga Acuan Pembelian pada tingkat peternak batas bawah Rp 22.000 dan batas atas Rp 24.000 per kg sehingga harga pada bulan April-Mei 2023 di atas harga batas atas Harga Acuan Penjualan (HAP).

“Begitu juga dengan harga pada konsumen bulan April-Mei sebesar Rp 27.042 per kg berada di atas harga acuan penjualan di konsumen yakni sebesar Rp 27.000 per kg,” pungkasnya.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Melonjak Rp 29 Ribu per Kg, Konsumsi Masyarakat Ikut Menurun

Sementara itu, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Jatim Rofiyasifun mengatakan, jika pakan ternak kembali turun maka diprediksi harga telur akan turun maksimal pada angka Rp 27.000 per kg.

Adapun Rofiyasifun mengungkapkan bahwa harga pakan ternak sebelum Maret berada di kisaran Rp 5.200 per kg. Namun saat ini, peternak harus mengeluarkan Rp 7.200 per kg untuk pakan ayam petelur. Dengan kenaikan harga pakan ternak itu, peternak tidak bisa lagi menurunkan harga meski permintaan di pasaran sudah turun.

“Bahan pakan utamanya yang diimpor dari berbagai negara sudah mengalami kenaikan sejak awal tahun ini. Sementara bahan baku lokal yang disubsidi pemerintah belum mampu mencukupi permintaan. Masalahnya 50 persen bahan baku pakan saat ini impor,” terangnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU