Jalani Berbagai Usaha Kuliner Hingga Raup Ratusan Juta Berbisnis Bakso

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Mei 2021 10:01 WIB

Jalani Berbagai Usaha Kuliner Hingga Raup Ratusan Juta Berbisnis Bakso

i

Wahid Basir Krismanto pengusaha Bakso Cak To. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Wahid Basir Krismanto yang hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) mampu meraup omzet ratusan juta rupiah per bulan dari berjualan bakso. Ia harus berjuang keras dan jatuh bangun hingga akhirnya menciptakan kedai bakso bernama Bakso Kuto Cak To.

Wahid Basir Krismanto yang kerap disapa Cak To ini Sebelum berjualan bakso, ia pun berjualan tempe penyet, warung kopi emperan hingga kaos dia lakoni. Namun, kesuksesan belum berpihak padanya.

Baca Juga: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Peternak Sapi

Hingga akhirnya tercetuslah ide untuk membuat bisnis bakso dan kedai kopi. Bakso yang ia buat perpaduan antara bakso Solo dan Malang. Alhasil, bakso ini berbeda dari bakso yang sudah ada.

Cak To pun memulai bisnis bakso tersebut berawal dari belajar secara otodidak sejak SMP. Di kedainya tersebut, tak hanya menawarkan bakso, Cak To juga menyediakan mie pangsit ayam jamur, penyetan, tahu bakso, bakwan sapi penyet, iga sapi penyet, ayam geprek penyet, bebek ungkep Suroboyo dan masih banyak lagi.

Untuk bakso ada berbagai macam varian seperti siomay, gorengan, bakso mercon, granat, super kasar, puyuh, ikan, beef, udang, dan lain-lain. Harganya pun cukup terjangkau Rp 2.500 per potong.

Sementara makanan lainnya dibanderol di kisaran Rp 15.000-Rp 28.000 per porsi dan minuman mulai Rp 3.000-Rp 10.000.

Baca Juga: Dari Jajanan Ndeso, Kini Rambah Retail Modern dan Ekspor

"Omzet (satu gerai) bisa Rp 7-8 juta per hari, tergantung ya. Sebulan kira-kira Rp 280 juta. Kita buka setiap hari dari jam 10 pagi-11 malam kalau weekend. Hari biasa jam 10 pagi sampai 10 malam," terang dia, Senin (17/5/2021).

Cak To mengaku sudah ada sedikitnya 15 mitra dengan konsep business opportunity (BO) yang telah bergabung mulai dari Batam, Medan, Kendari, Kertosono, Madiun, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, dan lain-lain.

Bagi Cak To, kunci sukses berbisnis adalah pantang menyerah, punya kreativitas, semangat, dan ulet.

Baca Juga: Sukses Produksi Makanan dan Minuman Janggelan

"Saya jatuh bangun lagi, jatuh bangun lagi. Jangan pantang menyerah, jangan patah semangat, kita habiskan jatah gagal kita, jangan berputus asa. Saya modal awal Rp 12 jutaan sekarang omzet sudah bisa ratusan juta. Yang penting kreativitas, semangat, ulet," cetusnya.

Untuk bisa bermitra dengan Cak To ini, seseorang bisa merogoh kocek sekitar Rp 150 juta untuk kedai berukuran 2,5x2,5 meter persegi. "Itu paling kecil. Ya kayak di food court gitu. Ini sudah keseluruhan termasuk ada royalti 3,5% dari penjualan," katanya.

Sementara untuk kedai berukuran besar seperti restoran, investasi awal mencapai Rp 300 juta dengan royalti 5% per bulan dari penjualan dan dibayar di bulan ketujuh. Dsy3

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU