Jatim Berikan Vaksinasi Booster Kedua Secara Gratis

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 24 Jan 2023 19:38 WIB

Jatim Berikan Vaksinasi Booster Kedua Secara Gratis

SURABAYAPAGI, Surabaya - Jawa Timur siap memberikan vaksinasi booster kedua bagi masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas. Vaksinasi booster kedua ini telah diberikan sejak tanggal 24 Januari 2023 secara gratis. 

Vaksinasi booster kedua ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI HK.02.02/C/380/2023 yang ditetapkan pada 20 Januari 2023 lalu di Jakarta.

Baca Juga: Vaksin Booster Covid-19 Kedua Harus Bayar Rp100 Ribu

Di mana, berdasarkan rekomendasi Komite Ahli Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) dalam surat nomor ITAGI/SR/23/2022 tanggal 24 November 2022 disampaikan bahwa vaksinasi covid-19 booster kedua dapat diberikan bagi masyarakat umum.

"Alhamdulillah di Jatim, kami selalu siap untuk memberikan layanan kesehatan terutama untuk penanganan Covid-19. Vaksinasi booter kedua untuk masyarakat ini telah dimulai tanggal 24 Januari 2023 secara gratis,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, kemarin.

Gubernur Khofifah mengatakan, fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) mulai rumah sakit dan Puskesmas di Jatim semua dalam posisi siap memberikan pelayanan vaksinasi booster kedua bagi masyarakat. Kondisi ini sama sebagaimana selama ini mereka melayani vaksinasi covid-19 dosis pertama, kedua dan juga booster yang pertama. Selebihnya, gerai-gerai non permanen yang dulu sempat digunakan menurutnya dapat dibugarkan kembali. 

Untuk itu, Gubernur Khofifah mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk segera menindaklanjuti ketentuan vaksin booster kedua itu. Gubernur Khofifah  berharap, fasilitas untuk mempercepat proses tersebut dapat disiapkan bahkan sampai ke tingkat kelurahan. 

Menindaklanjuti arahan Gubernur Khofifah tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI. segera melakukan koordinasi dengan Dinkes kabupaten/kota untuk menyiapkan logistik dan fasillitas pelayanan kesehatan (fasyankes) pelaksana vaksinasi Covid-19 booster kedua di masing-masih wilayah kerjanya.

Selain itu, Dinkes Jatim bersama Dinkes kabupaten/kota juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum untuk segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 booster kedua mulai Selasa, (24/01/2023) di fasyankes terdekat.

Baca Juga: Vaksinasi Booster Kedua Kota Mojokerto Terkendala Stok

"Kami telah menyampaikan kepada masyarakat bahwa vaksinasi booster kedua sudah bisa didapatkan secara gratis mulai Selasa, (24/01/23) di puskesmas atau fasyankes terdekat lainnya," papar dr. Erwin.

Sementara itu, Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina menyampaikan, pihaknya telah membuka. Pelayanan disetiap gerai vaksin seperti mal dan balai RT/RW. Pemkot Surabaya menargetkan target vaksinasi booster kedua sebesar 50 persen. Sebab, sebelumnya pihaknya masih memprioritaskan untuk Nakes dan Lansia.

"Capaian vaksinasi booster kedua sampai dengan tanggal 22 Januari 2023 booster kedua Nakes mencapai 94,28 persen dan Lansia 16,97 persen,"pungkasnya.

Dilain tempat, Kepala Puskesmas Wonokromo drg Dwiana Yuniarti mengatakan, vaksinasi dosis keempat itu sudah berlangsung sejak Selasa (22/11). Namun hanya dengan sasaran untuk kalangan lanjut usia (lansia).

Baca Juga: Surabaya Mulai Gelar Vaksinasi Booster Kedua

Vaksin booster kedua yang digunakan berjenis Pfizer dengan dosis yang menyesuaikan riwayat sebelumnya. Jika booster pertama menggunakan Pfizer, berarti mendapatkan dosis penuh saat booster kedua. Skrining kesehatan bagi lansia pun lebih banyak dan ketat supaya vaksinasi aman. ”Dosisnya itu sesuai arahan dari Kemenkes,’’ ucap dia.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Sidosermo dr Arista Agung Santoso memaparkan, sasaran di wilayahnya mencapai 2 ribu orang. Setiap hari pelayanan dilakukan di tiga titik lokasi untuk mempercepat capaian.

Jumlah vaksinasi terus bertambah jika dibandingkan sebelum adanya aturan tersebut. ”Belum dihitung secara pasti. Tapi, masyarakat mulai tertarik, bahkan ada yang meminta menggelar pelayanan di lingkungannya,’’ tuturnya.k-1/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU